Renungan hari ini: "HIDUP BERAKAR DALAM KASIH KRISTUS MELALUI KUASA ROH KUDUS" (Efesus 3:16-17)
Renungan hari ini:
"HIDUP BERAKAR DALAM KASIH KRISTUS MELALUI KUASA ROH KUDUS"
Efesus 3:16-17 (TB2) "Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan kamu dengan kuasa melalui Roh-Nya di dalam batinmu, sehingga oleh imanmu Kristus tinggal di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih"
Ephesians 3:16-17 (NET) "I pray that according to the wealth of his glory he may grant you to be strengthened with power through his Spirit in the inner person, that Christ may dwell in your hearts through faith, so that, because you have been rooted and grounded in love,
Nas hari ini menekankan pada pentingnya mengandalkan kuasa Roh Kudus untuk memperkuat iman kita, membiarkan Kristus tinggal dalam hati kita, dan berakar serta berdasar dalam kasih sebagai dasar kehidupan Kristen yang penuh sukacita dan pengaruh positif dalam hubungan kita dengan Tuhan dan sesama.
Paulus memulai doanya dengan memohon agar Tuhan menguatkan orang percaya dengan kuasa Roh Kudus yang bekerja di dalam batin mereka. Doa ini menunjukkan bahwa kekuatan sejati yang diperlukan dalam hidup orang Kristen bukan berasal dari kekuatan atau kemampuan manusia, melainkan dari kuasa Roh Kudus. Sebagai orang percaya, kita tidak dapat mengandalkan kekuatan kita sendiri untuk menghadapai tantangan hidup. Kita membutuhkan kuasa Roh Kudus untuk menguatkan batin kita, memberikan kekuatan rohani yang diperlukan untuk hidup sesuai dengan kehendak Tuhan.
Paulus berdoa agar Kristus tinggal di dalam hati orang percaya melalui iman mereka. Artinya, iman adalah jalan di mana Kristus bisa hadir dan menguasai hidup kita. Ketika kita beriman kepada Kristus, kita membuka pintu hati kita bagi-Nya untuk tinggal dan memerintah dalam hidup kita. Ini bukan hanya tentang menyatakan iman dengan mulut, tetapi juga tentang mengundang Kristus masuk ke dalam kehidupan kita dan membiarkan -Nya mengubah kita dari dalam.
Paulus juga berdoa agar orang percaya berakar dan berdasar dalam kasih. Sebagai orang Kristen, kasih Allah adalah dasar yang harus menguatkan kita. Ketika kita berakar dalam kasih, kita tidak mudah goyah atau terombang-ambing oleh angin dunia ini. Kasih Allah adalah fondasi yang kokoh bagi hidup kita, yang memberi kita ketenangan, keteguhan, dan rasaaman meskipun dunia di sekitar kita seringkali penuh dengan tantangan. Berakar dan berdasar dalam kasih berarti kita berakar pada kasih Kristus, yang mengasihi kita tanpa syarat dan telah memberikan hidup-Nya untuk kita. Kasih ini adalah sumber kekuatan dan keteguhan kita untuk hidup sesuai dengan ajaran-Nya.
Ketika kita berakar dan berdasar dalam kasih, kita tidak hanya merasakan kasih Allah, tetapi juga menyebarkan kasih itu kepada orang lain. Kasih yang kita terima dari Kristus harus mengalir ke dalam hubungan kita dengan orang lain, memampukan kita untuk mengasihi tanpa syarat, mengampuni, dan melayani dengan tulus. Kasih yang berakar dan berdasar mengubah kita menjadi pribadi yang lebih seperti Kristus—lebih sabar, lebih penyayang, lebih rendah hati, dan lebih mengutamakan kepentingan orang lain di atas diri sendiri.
Paulus mengingatkan kita bahwa kehidupan Kristen yang sejati diperkuat oleh kuasa Roh Kudus yang berkerja dalam batin kita. Penguatan rohani yang berkelanjutan sangat diperlukan agar kita dapat terus berakar dalam iman, bertumbuh dalam kasih, dan berkemenangan atas setiap godaan dunia.
Apa yang perlu dikrenungan dari nas hari ini? Beberapa hal yang menjadi perenungan dari nas ini:
Pertama, doa untuk penguatan Rohani. Petrus menyampaikan doa untuk penguatan rohani umat Tuhan. Ia berdoa agar Tuhan menguatkan mereka dengan kuasa Roh Kudus di dalam batin mereka. Roh Kudus adalah sumber kekuatan kita dalam hidup sebagai orang percaya. Tanpa kuasa Roh Kudus, kita tidak akan mampu bertahan di tengah tantangan hidup dan tidak bisa hidup sesuai dengan kehendak Tuhan.
Kedua, Kristus tinggal dalam hati melalui iman. Paulus berdoa agar Kristus tinggal di dalam hati orang percaya melalui iman. Ini berarti bahwa kehadiran Kristus dalam hidup kita hanya bisa terjadi melalui iman kepada-Nya. Iman kita adalah pintu gerbang di mana kita menerima Kristus dan membiarkan-Nya menguasai hidup kita. Iman bukan hanya tentang percaya bahwa Kristus ada, tetapi percaya bahwa Kristus hadir dan bekerja dalam hidup kita.
Ketiga, berakar dan berdasar dalam kasih. Paulus berdoa agar kita berakar dan berdasar dalam kasih, yang mengarah pada kedalaman rohani. Kasih Kristus adalah fondasi utama yang harus kita bangun dalam hidup kita. Jika iman kita tidak berakar dalam kasih Allah, kita akan mudah goyah dan tidak mampu menghadapi cobaan. Kasih Allah adalah yang membuat kita tetap teguh dan menjadi kekuatan dalam hidup kita. Kasih-Nya juga menjadi pembimbing kita dalam hubungan kita dengan sesama, dengan cara kita berinteraksi, berbicara, dan bertindak.
Keempat, pengaruh kasih terhadap identitas dan tujuan hidup. Ketika hidup kita berakar dan berdasar dalam kasih, kita akan mengalami transformasi dalam identitas dan tujuan hidup kita. Kasih Tuhan yang melimpah akan membuat kita lebih mengutamakan kepentingan orang lain, hidup dengan tujuan yang lebih tinggi (yaitu memuliakan Tuhan dan melayani sesama), dan membuat kita menjadi pribadi yang lebih penuh kasih, sabar, dan rendah hati. Kasih Allah juga membantu kita menghadapi tantangan hidup dengan hati yang lebih damai dan penuh harapan.
Kelima, mengalami penuhnya Kasih Kristus. Di bagian akhir doa Paulus, ia menginginkan agar orang percaya menyadari kedalaman kasih Kristus, yang melampaui segala pengertian. Kasih Kristus yang kita terima adalah kasih yang tidak terbatas, yang membawa kedamaian, pengampunan, dan pemulihan dalam hidup kita. Kasih yang demikian mengarah pada transformasi hidup yang nyata—bukan hanya di dalam diri kita sendiri, tetapi juga dalam hubungan kita dengan orang lain. Kasih ini adalah dasar dari hidup yang penuh sukacita dan harapan.
Efesus 3:16-17 mengajarkan kita bahwa memelihara diri dalam kasih Allah berarti hidup dengan kuasa Roh Kudus, memiliki iman yang membiarkan Kristus tinggal dalam hati kita, dan berakar dalam kasih yang menyempurnakan hidup kita. Sebagai kaum perempuan yang hidup dengan banyak tantangan dan peran dalam kehidupan sehari-hari, kita dipanggil untuk berakar dalam kasih Kristus agar hidup kita dapat memancarkan kasih-Nya kepada dunia. Karena iut, kasih Kristus yang melimpah mengubah kita menjadi pribadi yang lebih sabar, lebih penyayang, dan lebih siap untuk melayani orang lain. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN



Komentar
Posting Komentar