Renungan hari ini: "MENGHORMATI TUHAN DENGAN SYUKUR ATAS RANCANGAN-NYA YANG AJAIB” (Yesaya 25:1)

 Renungan hari ini:

 

"MENGHORMATI TUHAN DENGAN SYUKUR ATAS RANCANGAN-NYA YANG AJAIB”


 

Yesaya 25:1 (TB) "Ya TUHAN, Engkaulah Allahku; aku mau meninggikan Engkau, mau menyanyikan syukur bagi nama-Mu; sebab dengan kesetiaan yang teguh Engkau telah melaksanakan rancangan-Mu yang ajaib yang telah ada sejak dahulu" 

 

Isaiah 25:1 (NET) "O Lord, you are my God! I will exalt you in praise, I will extol your fame. For you have done extraordinary things, and executed plans made long ago exactly as you decreed"

 

Dalam nas hari ini kita akan membahas tema "Menghormati Tuhan dengan Syukur atas Rancangan-Nya yang Ajaib. Yesaya memulai ayat ini dengan pengakuan yang sangat jelas dan penuh keyakinan: "Ya TUHAN, Engkaulah Allahku."Ini adalah deklarasi iman yang menunjukkan pengakuan bahwa Tuhan adalah satu-satunya Allah yang layak disembah dan dihormati. Bukan hanya sekedar nama atau gelar, tetapi dengan ini Yesaya mengakui hubungan pribadi dengan Tuhan sebagai Allahnya—Tuhan yang memiliki otoritas penuh dalam hidupnya. Seringkali dalam hidup kita, kita bisa menganggap Tuhan sebagai "Allah" secara umum, tetapi mengalami Tuhan secara pribadi adalah inti dari hubungan yang benar dengan-Nya. Tuhan bukanlah Tuhan yang jauh, melainkan Allah yang dekat dengan kita, yang selalu hadir dalam setiap langkah hidup kita. Pengakuan ini mengajak kita untuk hidup sepenuhnya di bawah otoritas-Nya dan mengenal-Nya lebih dalam setiap hari.

 

Selanjutnya, Yesaya menyatakan, “aku mau meninggikan Engkau, mau menyanyikan syukur bagi nama-Mu.” Ini menunjukkan bahwa syukur yang sejati datang dari hati yang menghormati dan meninggikan nama Tuhan. Ketika kita mengenali Tuhan sebagai Allah kita, respons kita adalah meninggikan Tuhan, memuji-Nya dalam segala hal, dan menyanyikan syukur kepada-Nya. Syukur yang sejati bukan hanya tentang mengucapkan terima kasih atas berkat-berkat yang kita terima, tetapi juga tentang menghormati Tuhan dalam segala aspek hidup kita. Memuji Tuhan bukan hanya dalam ibadah gereja, tetapi juga melalui kehidupan kita sehari-hari—baik dalam perkataan, sikap, dan tindakan kita.

 

Yesaya mengungkapkan rasa syukurnya atas rancangan Tuhan yang ajaib, yang sudah ada sejak dahulu. Ini mengacu pada rencana keselamatan Tuhan yang telah ditentukan-Nya untuk umat-Nya, yang terlihat dengan jelas dalam sejarah umat Israel, dan tentu saja dalam karya keselamatan yang sempurna melalui Yesus Kristus. Tuhan memiliki rencana yang ajaib dan sempurna untuk hidup kita. Kadang kita merasa bingung atau tidak mengerti mengapa sesuatu terjadi dalam hidup kita, tetapi kita harus mengingat bahwa Tuhan memiliki rencana yang lebih besar yang tidak selalu kita pahami. Syukur kita kepada Tuhan seharusnya tidak hanya berdasarkan apa yang kita lihat atau alami, tetapi juga karena kita percaya bahwa rencana-Nya selalu terbaik, bahkan di tengah penderitaan atau kesulitan.

 

Yesaya mengingatkan kita bahwa Tuhan dengan kesetiaan-Nya yang teguh melaksanakan rancangan-Nya yang ajaib. Ini adalah pengingat bahwa Tuhan adalah Allah yang setia, yang tidak akan pernah gagal dalam memenuhi janji-Nya. Rancangan-Nya selalu penuh dengan kasih dan kebaikan, dan meskipun kita mungkin mengalami kesulitan atau penantian, Tuhan tetap setia melaksanakan kehendak-Nya di dalam hidup kita. Penting bagi kita untuk percaya pada kesetiaan Tuhan, terutama ketika kita sedang dalam masa-masa yang sulit atau penuh tantangan. Kesetiaan Tuhan yang teguh adalah alasan kita dapat tetap berdiri teguh, meskipun dunia di sekitar kita mungkin tidak stabil. Dengan kesetiaan-Nya, Tuhan menggenapi rencana-Nya dalam hidup kita, sesuai dengan waktu dan cara-Nya yang sempurna.

 

Apa yang perlu direnungkan dari nas hari ini? Ada beberapa hal yang perlu direnungkan dari nas hari ini:

 

Pertama, mengakui Tuhan sebagai Allah kita. Ayat ini dimulai dengan pengakuan yang penuh keyakinan: “Ya TUHAN, Engkaulah Allahku.” Ini adalah pengakuan pribadi yang menegaskan bahwa Tuhan adalah satu-satunya Allah yang layak disembah dan dihormati. Pengakuan ini lebih dari sekadar kata-kata; ini mencerminkan relasi pribadi yang mendalam antara pemazmur dan Tuhan. Pemazmur mengakui bahwa segala yang ada di dunia ini tidak bisa menggantikan Tuhan, karena hanya Tuhan yang berdaulat dan memiliki otoritas dalam hidupnya. Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk mengakui Tuhan sebagai Allah kita, bukan hanya dalam kata-kata, tetapi dalam hidup kita sehari-hari. Ini berarti bahwa setiap aspek hidup kita—baik itu dalam pekerjaan, hubungan, atau keputusan pribadi—seharusnya mencerminkan pengakuan kita terhadap Tuhan sebagai pusat hidup kita. Tuhan adalah pemilik hidup kita, dan hanya kepada-Nya kita menyandarkan harapan dan tujuan hidup kita.

 

Kedua, meninggikan dan memuliakan Nama Tuhan. Pemazmur tidak hanya mengakui Tuhan sebagai Allahnya, tetapi juga berkomitmen untuk meninggikan dan memuliakan nama Tuhan. “Meninggikan” Tuhan berarti memberi penghormatan yang tinggi kepada-Nya dalam segala hal, baik dalam kata-kata maupun dalam tindakan. Dengan menyanyikan syukur bagi nama Tuhan, pemazmur mengungkapkan rasa terima kasih dan pujian atas segala pekerjaan-Nya yang ajaib.

 

Ketiga, mengenal kesetiaan Tuhan dalam rencana-Nya. "Sebagai kesetiaan yang teguh, Engkau telah melaksanakan rancangan-Mu yang ajaib." Pemazmur mengungkapkan rasa syukur karena Tuhan melaksanakan rencana-Nya yang ajaib dengan kesetiaan yang teguh. Ini adalah pengakuan atas kesetiaan Tuhan yang tidak berubah, yang selalu menggenapi janji-Nya. Rencana Tuhan, meskipun mungkin tidak selalu kita mengerti sepenuhnya, adalah rencana yang sempurna dan pasti terwujud, karena Tuhan adalah Allah yang setia. Tuhan selalu melaksanakan rancangan-Nya dengan cara yang ajaib. Kita mungkin tidak selalu bisa melihat atau memahami bagaimana Tuhan bekerja dalam hidup kita, namun kita harus mengingat bahwa kesetiaan Tuhan tidak pernah gagal. Dia selalu memenuhi janji-Nya pada waktu yang tepat dan sesuai dengan kehendak-Nya yang sempurna. Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk bersyukur atas kesetiaan Tuhan yang selalu membawa kita pada tujuan yang lebih besar.

 

Keempat, rancangan Tuhan yang Ajaib dan sejak dahulu. Pemazmur juga menyatakan bahwa Tuhan telah memiliki rancangan-Nya yang ajaib sejak dahulu. Ini mengingatkan kita bahwa rencana Tuhan tidak datang secara tiba-tiba atau kebetulan. Tuhan telah merencanakan segala sesuatu dengan sempurna sejak awal zaman. Rencana-Nya bukan hanya untuk keselamatan umat Israel pada zaman itu, tetapi juga untuk keselamatan umat manusia sepanjang sejarah melalui Yesus Kristus. Rancangan Tuhan adalah rencana yang besar dan kekal. Ketika kita melihat perjalanan hidup kita, kita harus mengingat bahwa Tuhan memiliki tujuan yang jauh lebih besar daripada apa yang kita lihat di sini dan sekarang. Dia sedang bekerja dalam setiap detil hidup kita untuk menggenapi rencana-Nya yang ajaib, dan kita dipanggil untuk percaya bahwa Tuhan selalu bekerja untuk kebaikan kita.

 

Mazmur 25:1 mengajak kita untuk mengakui Tuhan sebagai Allah kita, meninggikan nama-Nya, dan bersyukur atas kesetiaan-Nya yang teguh dalam melaksanakan rancangan-Nya yang ajaib. Rencana Tuhan selalu sempurna dan penuh kasih, dan meskipun kita mungkin tidak selalu mengerti jalan-Nya, kita diajak untuk tetap percaya dan bersyukur atas semua yang telah Dia rencanakan untuk kita. Karena itu, kita dipanggil untuk hidup dengan penuh rasa syukur, memuliakan Tuhan melalui setiap tindakan kita, dan percaya pada kesetiaan-Nya yang tidak pernah gagal. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Komentar

Postingan Populer