(2 Timotius 3:10-17) KOTBAH MINGGU XIX SETELAH TRINITATIS Minggu, 26 Oktober 2025 “DIPERLENGKAPI UNTUK SETIAP PERBUATAN BAIK”
KOTBAH MINGGU XIX SETELAH TRINITATIS
Minggu, 26 Oktober 2025
“DIPERLENGKAPI UNTUK SETIAP PERBUATAN BAIK”
Kotbah: 2 Timotius 3:10-17 Bacaan: Masmur 84:1-7
Hari ini kita akan merenungkan bagaimana Tuhan memperlengkapi kita untuk melakukan setiap perbuatan baik, sesuai dengan firman-Nya. Dalam 2 Timotius 3:10-17, Paulus berbicara kepada Timotius tentang pentingnya hidup dalam kebenaran, serta bagaimana Kitab Suci mempersiapkan kita untuk hidup yang berkenan kepada Tuhan. Dalam dunia yang penuh dengan tantangan dan godaan, kita membutuhkan perbekalan rohani yang cukup untuk tetap teguh dalam iman dan menjalankan perbuatan baik yang memuliakan Tuhan.
Beberapa poin penting yang perlu didalami dari perikop ini:
Pertama, memahami pentingnya teladan yang baik (10-12). Paulus mengingatkan Timotius tentang teladan yang telah diberikan oleh dia dan para rasul lainnya. Dalam hidup yang penuh tantangan, Timotius diingatkan untuk tetap mengikuti teladan yang telah diberikan oleh orang-orang yang setia kepada Tuhan. Paulus menyebut-kan beberapa aspek hidup yang penting: iman, kesabaran, kasih, dan ketabahan. Semua ini adalah nilai-nilai yang harus kita pegang teguh dalam perjalanan hidup Kristen kita.
Teladan yang baik bukan hanya sekadar kata-kata, tetapi juga tentang bagaimana kita menjalani hidup kita setiap hari—baik dalam suka maupun duka. Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk menjadi teladan bagi orang lain, terutama bagi generasi muda atau mereka yang sedang bertumbuh dalam iman. Kehidupan kita yang konsisten dalam iman akan memperkuat iman orang lain.
Kedua, menghadapi penderitaan dan penganiayaan (ay. 12). Paulus menyatakan bahwa penderitaan dan penganiayaan adalah bagian dari hidup orang Kristen. Siapa pun yang berkomitmen untuk hidup dalam kebenaran Kristus akan menghadapi tantangan dan perlawanan, baik dari dunia ini maupun dari kekuatan rohani yang melawan. Namun, meskipun kita menghadapi kesulitan, kita tahu bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita.
Penderitaan bukanlah tanda bahwa kita telah melakukan kesalahan, tetapi seringkali itu adalah bukti bahwa kita hidup sesuai dengan kehendak Tuhan. Setiap perbuatan baik yang kita lakukan untuk kemuliaan Tuhan akan mendapat perlawanan, tetapi kita dipanggil untuk tetap teguh dan berani menghadapi semua tantangan, dengan keyakinan bahwa Tuhan akan memelihara kita.
Ketiga, pentingnya Kitab Suci dalam mempersiapkan kita (ay. 14-17). Paulus menekankan bahwa Kitab Suci adalah sumber utama untuk membentuk dan mempersiapkan kita untuk setiap perbuatan baik. Firman Tuhan memiliki kekuatan untuk mengajar kita, mengoreksi kita, dan memperbaiki jalan hidup kita. Kitab Suci bukan hanya untuk memperoleh pengetahuan, tetapi untuk membentuk kita menjadi orang yang siap untuk melakukan kehendak Tuhan dalam segala hal.
Kitab Suci adalah alat yang Tuhan berikan untuk memperlengkapi kita agar bisa hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Ketika kita membaca, merenungkan, dan menghidupi firman-Nya, kita dibekali dengan hikmat dan kuasa untuk melakukan perbuatan baik yang memuliakan Tuhan. Setiap bagian dari firman Tuhan bermanfaat untuk membentuk kita menjadi lebih seperti Kristus, dan mempersiapkan kita untuk menghadapi tantangan hidup.
Keempat, diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik (ay. 17). Tujuan utama dari pemahaman dan penerapan Kitab Suci dalam hidup kita adalah untuk diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik. Firman Tuhan memberikan kita petunjuk tentang bagaimana kita bisa hidup berkenan kepada Tuhan, baik dalam perbuatan, perkataan, maupun sikap. Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk melakukan perbuatan baik yang memuliakan Tuhan dan membawa berkat bagi sesama.
Kita tidak hanya dipanggil untuk hidup dalam kebenaran dan untuk menghindari dosa, tetapi juga untuk aktif melakukan perbuatan baik. Setiap tindakan kita, apakah itu dalam pekerjaan, keluarga, atau pelayanan, harus dilakukan dengan tujuan untuk memuliakan Tuhan. Dengan firman Tuhan sebagai pedoman, kita dapat menjadi saluran berkat bagi orang lain.
2 Timotius 3:10-17 mengajarkan kita bahwa untuk hidup dalam kebenaran dan melakukan perbuatan baik, kita perlu mengandalkan firman Tuhan sebagai sumber pengajaran dan penguatan. Kitab Suci mempersiapkan kita untuk menghadapi segala tantangan dalam hidup dan memampukan kita untuk melaksanakan setiap perbuatan baik yang memuliakan Tuhan. Dengan hidup dalam kesetiaan kepada Tuhan, mengikuti teladan yang baik, dan diperlengkapi dengan firman-Nya, kita dapat menjalani hidup yang berkenan kepada-Nya, meskipun di tengah kesulitan atau penganiayaan.
Pertanyaan kita sekarang, bagaimanakah cara TUHAN memperlengkapi kita untuk melakukan perbuatan baik berdasarkan kitab 2 Timotius 3:10-17? Cara Tuhan memperlengkapi kita untuk melakukan perbuatan baik :
Pertama, TUHAN memperlengkapi kita melalui teladan hidup yang setia (ay. 10-11). Paulus mengingatkan Timotius bahwa ia telah melihat teladan hidup yang diberikan oleh para rasul. Sebagai seorang yang telah mengikuti ajaran dan teladan Paulus, Timotius dipanggil untuk terus melanjutkan hidup yang setia kepada Tuhan. Teladan hidup yang setia kepada Tuhan sangat penting karena melalui contoh orang yang setia kita belajar bagaimana seharusnya hidup di dalam Tuhan dan melaksanakan perbuatan baik.
Tuhan memperlengkapi kita melalui teladan hidup yang setia dari orang-orang yang lebih tua dan lebih matang dalam iman. Kita diundang untuk mengikuti teladan mereka, baik dalam kesabaran, kasih, maupun ketabahan dalam menghadapi kesulitan hidup. Teladan hidup yang baik membantu kita untuk bertumbuh dalam iman dan memperkuat tekad kita untuk melakukan perbuatan baik, meskipun dunia ini penuh dengan tantangan.
Kedua, TUHAN memperlengkapi kita melalui Kitab Suci yang mendidik kita (ay. 14-15). Paulus menekankan pentingnya menjaga dan terus belajar dari Kitab Suci. Kitab Suci adalah sumber pengajaran yang dapat memberikan hikmat untuk hidup yang menyelamat-kan dan memampukan kita untuk melakukan perbuatan baik. Dengan mengenal dan merenungkan firman Tuhan, kita diperlengkapi dengan pengetahuan dan pemahaman rohaniyang mendalam yang membimbing kita dalam kehidupan sehari-hari.
Kitab Suci adalah sumber utama yang Tuhan berikan untuk mengajarkan kita cara hidup yang benar dan penuh dengan perbuatan baik. Firman Tuhan memberi kita prinsip-prinsip yang jelas untuk menjalani kehidupan yang sesuai dengan kehendak-Nya. Dengan membaca dan merenungkan firman-Nya, kita diperlengkapi dengan hikmat yang membawa kita untuk hidup sesuai dengan ajaran Kristus.
Ketiga, TUHAN memperlengkapi kita melalui pengajaran yang benar (ay. 16-17). Paulus mengingatkan Timotius bahwa semua tulisan yang di-ilhamkan Allah (yaitu, Kitab Suci) sangat berguna untuk berbagai hal, termasuk untuk mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan, dan mendidik da-lam kebenaran. Semua ini dilakukan supaya kita, sebagai orang percaya, dapat diperlengkapi untuk mela-kukan perbuatan baik yang berkenan kepada Tuhan.
Kitab Suci bukan hanya untuk menambah pengetahuan, tetapi untuk mendidik kita dalam kebenaran dan mengubah hidup kita. Ketika kita hidup sesuai dengan ajaran yang benar dari firman Tuhan, kita diperlengkapi untuk melakukan perbuatan baik. Dengan memahami prinsip-prinsip Tuhan melalui Kitab Suci, kita dibentuk untuk menjadi pribadi yang mampu melakukan perbuatan yang mencerminkan kasih dan kebenaran Kristus.
Keempat, TUHAN memperlengkapi kita melalui pembentukan karakter oleh Roh Kudus. Selain melalui Kitab Suci dan pengajaran, Tuhan juga memperlengkapi kita untuk melakukan perbuatan baik melalui kerja Roh Kudus dalam hidup kita. Roh Kudus menguatkan kita, membimbing kita, dan memberikan kita kekuatan untuk menjalani hidup sesuai dengan kehendak Tuhan. Roh Kudus bekerja di dalam hati kita untuk menghasilkan buah roh seperti kasih, sukacita, damai, kesabaran, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan pengendalian diri (Gal. 5:22-23).
Kita tidak dapat melakukan perbuatan baik dengan kekuatan kita sendiri. Roh Kudus memberikan kita kekuatan dan kemampuan untuk hidup dalam kebenaran dan melakukan perbuatan baik yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Ketika kita membiarkan Roh Kudus bekerja dalam hidup kita, kita akan semakin diperlengkapi untuk hidup sesuai dengan firman Tuhan dan memperlihatkan kasih-Nya kepada orang lain.
REFLEKSI DAN RENUNGAN
Apa yang menjadi refleksi dan Renungan dari tema “Diperlengkapi Untuk Setiap Perbuatan Baik” berdasarkan kitab 2 Timotius 3:10-17? Beberapa hal yang menjadi perefleksian dan perenungan kita:
Pertama, kita harus mau diperlengkapi melalui teladan orang yang setia. Dalam bagian pertama dari 2 Timotius 3:10-11, Paulus menyebutkan berbagai hal yang harus ditiru oleh Timotius dari dirinya—iman, kesa-baran, kasih, dan ketabahan. Ini adalah teladan hidup yang penting bagi setiap orang percaya. Dalam konteks "dipenuhi untuk setiap perbuatan baik", kita melihat bahwa teladan hidup orang-orang yang setia kepada Tuhan adalah alat yang digunakan Tuhan untuk memperlengkapi kita. Kehidupan Paulus mengajarkan bahwa perbuatan baik tidak hanya berasal dari perkataan, tetapi juga dari tindakan nyata yang mencerminkan karakter Kristus.
Sebagai orang muda dan anggota gereja, kita dipanggil untuk menjadi teladan yang baik. Mungkin kita tidak menyadari bahwa kehidupan kita dapat menjadi contoh bagi orang lain, baik itu dalam hal kesabaran, kasih, atau ketabahan dalam menghadapi tantangan hidup. Tuhan menggunakan teladan hidup kita untuk memperlengkapi orang lain dalam perjalanan iman mereka.
Kedua, kita harus mau diperlengkapi melalui Kitab Suci yang diilhamkan Allah. Dalam 2 Timotius 3:16-17, Paulus menekankan pentingnya Kitab Suci yang diil-hamkan Allah untuk "mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan, dan mendidik dalam kebenaran." Kitab Suci bukan hanya buku sejarah atau kumpulan cerita, tetapi alat yang hidup dan efektif untuk membentuk dan memperlengkapi kita untuk hidup sesuai dengan kehendak Tuhan. Dengan membaca dan mere-nungkan firman Tuhan, kita diperlengkapi dengan hikmat yang memungkinkan kita untuk melakukan perbuatan baik yang memuliakan Tuhan.
Kitab Suci adalah sumber utama untuk mempersiapkan kita untuk hidup dengan bijaksana, berbuat baik, dan membuat keputusan yang berkenan kepada Tuhan. Apakah kita memberi cukup ruang bagi firman Tuhan untuk mempengaruhi hidup kita, untuk mendidik kita, dan untuk memperbaiki perilaku kita?
Ketiga, kita harus mau diperlengkapi dengan pendidikan dalam Kebenaran. Paulus mengingatkan bahwa Kitab Suci berfungsi untuk mendidik dalam ke-benaran. Kita tidak hanya dibimbing untuk menghindari dosa, tetapi juga untuk hidup dalam kebenaran yang membawa kita kepada perbuatan baik. Pendidikan dalam kebenaran ini bukan hanya mengajarkan kita apa yang salah, tetapi juga menunjukkan kepada kita bagaimana hidup sesuai dengan kehendak Tuhan.
Pendidikan rohani yang kita terima, baik dari firman Tuhan, gereja, atau orang-orang rohani yang membimbing kita, mempersiapkan kita untuk hidup dalam kebenaran dan melakukan perbuatan baik. Tuhan menginginkan kita untuk hidup tidak hanya dalam pemahaman tentang apa yang benar, tetapi juga dalam perbuatan yang mencerminkan kebenaran-Nya.
Keempat, kita harus mau diperlengkapi oleh Roh Kudus untuk melakukan perbuatan baik. Selain firman Tuhan, kita juga diperlengkapi melalui kuasa Roh Kudus yang bekerja dalam hidup kita. Roh Kudus bukan hanya menuntun kita dalam pengertian, tetapi juga memberi kita kekuatan untuk bertindak sesuai dengan kebenaran. Roh Kudus memperlengkapi kita dengan karunia-karunia rohani yang memungkinkan kita untuk melakukan perbuatan baik, baik dalam pelayanan kepada Tuhan maupun sesama.
Setiap orang percaya memiliki karunia-karunia Roh Kudus yang diberikan untuk membangun tubuh Kristus dan melayani sesama. Roh Kudus memberi kita keberanian, hikmat, dan kekuatan untuk melaksanakan perbuatan baik yang memuliakan Tuhan. Tidak ada perbuatan baik yang dapat kita lakukan tanpa pertolongan dan kuasa Roh Kudus yang bekerja dalam kita.
Kelima, kita harus mau hidup yang diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik. Paulus mengingatkan bahwa semua ajaran dan pelatihan yang diberikan melalui firman Tuhan, kehidupan yang setia kepada Tuhan, serta pekerjaan Roh Kudus dalam hidup kita, semuanya bertujuan untuk memperlengkapi kita untuk setiap perbuatan baik. Sebagai orang percaya, kita bukan hanya dipanggil untuk hidup benar di hadapan Tuhan, tetapi juga untuk melakukan perbuatan baik yang memperlihatkan kasih Kristus kepada dunia.
Tuhan tidak hanya menyelamatkan kita untuk hidup dalam kekosongan, tetapi untuk menjalani hidup yang penuh dengan perbuatan baik yang memuliakan nama-Nya. Sebagai orang percaya, kita harus melibatkan hidup kita dalam pelayanan kepada Tuhan, dengan tindakan nyata yang mencerminkan kasih dan kebaikan-Nya. Perbuatan baik ini adalah buah dari kehidupan yang dipenuhi dengan firman Tuhan dan dipimpin oleh Roh Kudus.
Dalam 2 Timotius 3:10-17, kita diajarkan bahwa Tuhan memperlengkapi kita untuk setiap perbuatan baik melalui teladan orang yang setia, Kitab Suci yang memberi pengajaran dan mendidik dalam kebenaran, serta kuasa Roh Kudus yang bekerja dalam hidup kita. Dengan memperdalam hubungan kita dengan Tuhan melalui firman-Nya, kita diperlengkapi untuk hidup dalam kebenaran dan melakukan perbuatan baik yang memuliakan Tuhan. Hidup yang diperlengkapi oleh Tuhan akan menjadi hidup yang berdampak, penuh dengan buah yang baik, dan membawa kemuliaan bagi nama Tuhan. (rsnh)
Selamat beribadah dan menikmati lawatan TUHAN



Komentar
Posting Komentar