Renungan hari ini: “MENGUATKAN TANGAN YANG LEMAH DAN LUTUT YANG GOYAH” (Ibrani 12:12-13)

 Renungan hari ini:

 

“MENGUATKAN TANGAN YANG LEMAH DAN LUTUT YANG GOYAH”


 

Ibrani 12:12-13 (TB2) "Sebab itu kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah. Luruskanlah jalan bagi kakimu, sehingga yang pincang jangan terkilir, menlainkan sembuh" 

 

Hebrews 12:12-13 (NET) "Therefore, strengthen your listless hands and your weak knees, and make straight paths for your feet, so that what is lame may not be put out of joint but be healed"

 

Pernahkah kita merasa lelah, lemah, atau goyah dalam perjalanan hidup? Setiap dari kita pasti pernah mengalami masa-masa di mana mental, fisik, atau rohani kita terasa lemah, dan jalan hidup kita seolah-olah penuh dengan hambatan. Dalam Ibrani 12:12-13, kita diajak untuk menguatkan tangan yang lemah dan lutut yang goyah. Ayat ini adalah panggilan untuk bertahan, untuk berdiri teguh dan terus melangkah dalam iman, meskipun kita menghadapi tantangan dan kesulitan.

 

Ada beberapa hal yang kita pelajari dari nas hari ini:

 

Pertama, kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah. "Kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah" (ay. 12). Tangan yang lemah dan lutut yang goyah menggambarkan kelemahan fisik dan emosional yang bisa terjadi ketika kita merasa tertekan atau menghadapi masalah besar. Terkadang, hidup membuat kita merasa terbebani, lelah, dan hampir tidak bisa melangkah lebih jauh. Dalam hidup iman, kita juga sering merasa lemah atau kehilangan semangat. Bisa jadi kita merasa seperti hampir menyerah, apalagi ketika tantangan datang bertubi-tubi. Namun, melalui ayat ini, kita diberitahu untuk tidak menyerah. Tuhan memanggil kita untuk menguatkan tangan yang lemah dan lutut yang goyah. Tuhan menyadari kondisi kita dan memberikan kita kekuatan untuk bangkit dan melanjutkan perjalanan.

 

Kedua, luruskanlah jalan bagi kakimu. "Luruskanlah jalan bagi kakimu" (ay.  13). Ketika kita merasa lelah, kita cenderung memilih jalan yang paling mudah atau bahkan bisa menyimpang dari jalan yang benar. Namun, Tuhan mengingatkan kita untuk meluruskan jalan kita. Jalan yang lurus adalah jalan yang menurut kehendak Tuhan, jalan yang tidak menyimpang, dan jalan yang mengarah pada kehidupan yang penuh pengharapan. Meluruskan jalan bagi kaki berarti kita harus terus berjalan dalam kebenaran dan dalam kehendak Tuhan, bahkan ketika segala sesuatu tampak sulit. Kita tidak boleh membiarkan rasa lelah atau kekecewaan membuat kita berhenti atau berpaling dari jalan Tuhan. Dengan menjaga mata kita tetap terfokus pada Kristus, kita dapat tetap berjalan dengan keyakinan.

 

Ketiga, jangan sampai yang pincang terkilir, melainkan sembuh. "Sehingga yang pincang jangan terkilir, melainkan sembuh." Pincang menggambarkan kelemahan atau kekurangan dalam hidup kita. Bisa jadi kita terluka oleh pengalaman masa lalu, mengalami kehilangan, atau kesulitan dalam hubungan yang membuat kita merasa “terpincang-pincang.” Tuhan tidak ingin kita tetap berada dalam kondisi tersebut. Dia ingin kita sembuhsembuh dari rasa sakitsembuh dari kegagalan, dan sembuh dari rasa kecewa yang menghalangi kita untuk bergerak maju dalam hidup. Sembuh di sini bukan hanya fisik, tetapi secara rohani dan emosional. Tuhan ingin kita sembuh dengan menerima penghiburan, pengampunan, dan pembaharuan dari-Nya. Ini adalah janji bahwa, meskipun kita mungkin pincang karena pengalaman hidup yang sulit, Tuhan akan membantu kita untuk sembuh dan kembali berjalan dengan kuat dan tegak.

 

Apa yang perlu direnungkan dari nas hari ini? Ada beberapa hal yang kita renungkan dari nas ini:

 

Pertama, kekuatan di tengah kelemahan. Ayat ini mengajak kita untuk menguatkan tangan yang lemah dan lutut yang goyah. Dalam kehidupan kita, baik secara fisik, emosional, atau rohani, kita sering kali mengalami keletihan dan kelemahan. Ada saat-saat di mana kita merasa tidak mampu, tertekan, atau merasa seolah-olah kehilangan kekuatan untuk melanjutkan perjalanan hidup kita. Tetapi, firman ini mengingatkan kita untuk menguatkan diri kita, karena kita tidak pernah sendirian. Tuhan memberikan kita kuatir, pertolongan, dan penghiburan. Dalam kondisi yang lemah sekalipun, kita dipanggil untuk berdiri tegak dan terus berjalan dalam iman, karena Tuhan memberikan kekuatan baru yang dapat menguatkan kita kembali.

 

Kedua, meluruskan jalan kita: Mengarahkan hidup kepada Tuhan. Selanjutnya, ayat ini berkata: “Luruskanlah jalan bagi kakimu.” Ini adalah ajakan untuk memperbaiki arah hidup kita, agar kita tidak terjebak dalam jalan yang salah atau penuh dengan kecemasanJalan yang lurus adalah jalan yang mengarah pada Tuhan, jalan yang mengikuti kehendak-Nya, dan jalan yang tidak terpengaruh oleh godaan atau rintangan yang ada di sekitar kita.Meluruskan jalan hidup kita juga berarti menghindari dosa dan kesalahan yang dapat membuat kita tersesat. Dalam pernikahan, pekerjaan, atau hubungan lainnya, kita harus terus menjaga kehidupan rohani yang lurus dengan Tuhan, yaitu dengan tetap berfokus pada kasih-Nya dan melakukan kehendak-Nya dalam segala hal.

 

Ketiga, menyembuhkan yang pincang. Ayat ini juga berbicara tentang "yang pincang jangan terkilir, melainkan sembuh." Pincang menggambarkan kondisi ketidak-mampuan atau kelemahan dalam hidup kita. Mungkin kita merasa terhenti atau tidak dapat berjalan dengan baik dalam iman kita karena kesulitan yang kita alami. Namun, Tuhan tidak membiarkan kita tetap pincang, tetapi ingin menyembuhkan dan memulihkan kita. Pemulihan itu datang ketika kita menerima pertolongan Tuhan yang menyembuhkan hati yang terluka, memperbaiki hubungan yang rusak, dan memulihkan kekuatan kita untuk melangkah maju dalam kehidupan rohani kita. Tuhan ingin kita sembuh dan dapat berjalan dengan bebas, tanpa hambatan, menuju kehidupan yang penuh damai sejahtera.

 

Keempat, menyembuhkan dan memulihkan: jalan menuju kemenangan. Akhirnya, kita dipanggil untuk mengalami kesembuhan sejati dalam Kristus. Ayat ini mengingatkan kita bahwa Tuhan ingin agar yang pincang disembuhkan, dan kita dapat berjalan dengan keyakinan penuh menuju kehidupan yang baru. Pemulihan dalam Kristus tidak hanya menghilangkan rasa sakit atau kelemahan kita, tetapi juga membawa kita kepada kemenangan atas segala tantangan yang kita hadapi dalam hidup. Tuhan menginginkan kita sembuh secara total—baik tubuh, jiwa, dan roh. Pemulihan kita datang dari pertolongan-Nya yang tak terbatas dan kuasa-Nya yang bekerja dalam hidup kita.

 

Ibrani 12:12-13 mengajak kita untuk menguatkan tangan yang lemah, meluruskan jalan kita, dan menerima kesembuhan dari Tuhan. Dalam perjalanan hidup, kita pasti menghadapi tantangan, rasa lelah, dan ketakutan. Namun, Tuhan menawarkan kekuatan dan pemulihan bagi kita. Tidak ada keadaan yang terlalu buruk untuk Tuhan, karena Dia ingin kita sembuh dan bangkit kembali dalam iman. Karena itu, mari kita terus berjalan dengan percaya bahwa Tuhan menyertai kita, menguatkan kita, dan membawa kita pada pemulihan dan kemenangan sejati dalam setiap langkah hidup kita. Jangan takut dan jangan bimbang, karena Tuhan adalah penolong kita yang setia. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Komentar

Postingan Populer