Renungan hari ini: “MELALUI IMAN KITA KEPADA YESUS KRISTUS, KITA MENJADI ANAK-ANAK ALLAH” (Galatia 3:26)

 Renungan hari ini:

 

“MELALUI IMAN KITA KEPADA YESUS KRISTUS, KITA MENJADI ANAK-ANAK ALLAH”


 

Galatia 3:26 (TB2) "Sebab, kamu semua adalah anak-anak Allah melalui iman di dalam Yesus Kristus" 

 

Galatians 3:26 (NET) "For in Christ Jesus you are all sons of God through faith"

 

Nas hari ini sebuah pengingat yang luar biasa bahwa melalui iman kita kepada Yesus Kristus, kita menjadi anak-anak Allah. Pernyataan ini menegaskan bahwa identitas kita sebagai umat Tuhan bukan berdasarkan usaha atau status sosial kita, tetapi berdasarkan iman kita dalam Kristus. Sebagai anak-anak Allah, kita memiliki kedudukan yang sangat istimewa di hadapan Tuhan, yang memanggil kita untuk hidup dalam kasih, pengharapan, dan kedamaian yang datang dari hubungan kita dengan-Nya.

 

Renungan ini akan mengajak kita untuk lebih memahami dan menghidupi identitas kita sebagai anak-anak Allah, serta bagaimana kita dapat hidup dalam iman yang memuliakan Tuhan.

 

"Sebab, kamu semua adalah anak-anak Allah melalui iman di dalam Yesus Kristus."Ayat ini menunjukkan bahwa status kita sebagai anak-anak Allah tidak didasarkan pada usaha kita, asal-usul kita, atau hukum-hukum agama. Iman kepada Yesus Kristus adalah jalan satu-satunya yang membuka pintu untuk kita menjadi anak-anak Allah. Iman kepada Kristus adalah kunci utama yang memulihkan hubungan kita dengan Tuhan, yang sebelumnya terputus karena dosa. Sebagai anak-anak Allah, kita diundang untuk hidup dengan penuh kasih dan menjadi saksi Kristus dalam setiap tindakan kita. Dengan iman yang benar kepada Yesus, kita beroleh kedamaian sejati, yang membawa kita untuk hidup sebagai anak-anak yang penuh sukacita dalam Tuhan.

 

"Sebab, kamu semua adalah anak-anak Allah..."Ketika kita menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, kita diberikan identitas baru yang tidak tergantung pada hal-hal duniawi, seperti status sosial, budaya, atau bangsa. Dalam Kristus, semua orang percaya adalah sama, tidak ada perbedaan antara Yahudi dan Yunani, hamba dan merdeka, laki-laki dan perempuan (Gal. 3:28). Penerimaan kita dalam keluarga Allah adalah hak istimewa yang tidak bergantung pada siapa kita atau apa yang telah kita lakukan, melainkan pada kasih karunia Allah yang diberikan kepada kita melalui Yesus. Identitas kita sebagai anak-anak Allah tidak hanya memberi kita hak istimewa, tetapi juga tanggung jawab untuk hidup sesuai dengan panggilan kita. Kita dipanggil untuk mewujudkan kasih Allah dalam kehidupan kita sehari-hari, mengasihi sesama, dan menjalani kehidupan yang mencerminkan kasih dan kemuliaan Tuhan.

 

Sebagai anak-anak Allah, kita diundang untuk hidup dalam kedamaian dan keberanian. Sebagai anak-anak, kita memiliki hak dan warisan yang diberikan Tuhan, yaitu kehidupan yang kekal dan persekutuan dengan-Nya. Namun, hidup sebagai anak Allah juga berarti kita dipanggil untuk hidup sesuai dengan kehendak-Nya, mengikuti teladan Yesus Kristus dalam kehidupan kita. Tuhan menginginkan agar kita menghidupi panggilan kita sebagai anak-anak-Nya, bukan hanya dalam perkataan, tetapi juga dalam tindakan dan sikap kita. Sebagai anak-anak Allah, kita dipanggil untuk hidup penuh kasih, penuh pengampunan, dan penuh dengan semangat untuk melayani.

 

Sebagai anak-anak Allah, kita juga memiliki harapan yang tidak pernah hilang. Harapan kita bukanlah pada hal-hal duniawi yang sementara, tetapi pada janji kehidupan kekal bersama Tuhan. Harapan ini memberi kita ketenangan dan kedamaian, karena kita tahu bahwa apapun yang terjadi di dunia ini, kita tetap memiliki warisan yang indah di hadapan Tuhan.

 

Apa yang perlu direnungkan dari nas hari ini? Ada beberapa hal yang perlu direnungkan dari nas ini:

 

Pertama, identitas kita sebagai Anak Allah. Ayat ini mengingatkan kita bahwa identitas kita yang utama sebagai orang Kristen adalah anak-anak Allah. Ketika kita menerima iman dalam Yesus Kristus, kita tidak hanya menjadi pengikut-Nya, tetapi kita diberi hak istimewa sebagai anak-anak Allah. Ini adalah status yang luar biasa, yang mengingatkan kita bahwa kita bukan hanya ciptaan-Nya, tetapi juga dipilih oleh-Nya untuk menjadi bagian dari keluarga-Nya. Penting bagi kita untuk memahami identitas kita dalam Kristus, karena dunia sering kali mencoba menentukan siapa kita berdasarkan penampilan, pekerjaan, atau status sosial kita, tetapi di hadapan Tuhan, kita semua setara dan sama sebagai anak-anak-Nya.

 

Kedua, iman sebagai jalan menuju Anak Allah. "Melalui iman di dalam Yesus Kristus" Kata-kata ini menegaskan bahwa iman kepada Yesus Kristus adalah satu-satunya jalan untuk menjadi anak Allah. Tidak ada jalan lain selain melalui percaya kepada Yesus yang telah menebus dosa kita. Kita tidak bisa memperoleh status sebagai anak Allah berdasarkan usaha kita, hukum Taurat, atau perbuatan baik, tetapi hanya melalui kepercayaan penuh kepada Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Ini adalah pengingat penting bahwa keselamatan dan hubungan kita dengan Tuhan bukanlah hasil dari usaha manusia, tetapi adalah anugerah yang diterima melalui iman. Ketika kita mengaku percaya kepada Yesus, kita menerima keberanian untuk datang kepada Allah sebagai Bapa dan menikmati hubungan yang penuh dengan kasih dan penyertaan-Nya.

 

Ketiga, kesetaraan di hadapan Tuhan. Ayat ini juga menegaskan bahwa semua orang yang percaya kepada Yesus adalah anak-anak Allah, tanpa memandang latar belakang mereka. Tidak ada perbedaan antara Yahudi dan Yunani, hamba dan merdeka, laki-laki dan perempuan. Semua yang percaya sama di hadapan Tuhan dan diterima sebagai anak-anak-Nya.Di dunia ini, kita sering dihadapkan pada pembedaan berdasarkan ras, status sosial, jenis kelamin, atau latar belakang lainnya. Namun, dalam Kristus, semua orang yang percaya adalah satu. Status dunia tidak menentukan status kita di hadapan Tuhan, karena kita semua adalah anak-anak Allah yang sama. Ini mengajarkan kita untuk melihat sesama dengan kasih, tanpa diskriminasi atau perbedaan.

 

Galatia 3:26 mengingatkan kita bahwa melalui iman kepada Yesus Kristus, kita menjadi anak-anak Allah yang dipilih dan dikasihi-Nya. Iman kepada Yesus adalah satu-satunya jalan yang memungkinkan kita untuk memasuki hubungan yang mendalam dan penuh dengan Allah sebagai Bapa kita. Sebagai anak-anak Allah, kita dipanggil untuk hidup sesuai dengan kehendak-Nya, mengasihi sesama, dan menjadi saksi kasih Kristus di dunia ini, tanpa memandang perbedaan. Karena itu, kita semua sama di hadapan Tuhan, dan karena itu, kita dipanggil untuk menyebarkan kasih-Nya dengan tulus kepada semua orang. (rsnh)

 

Selamat memulai karya dalam Minggu ini untuk TUHAN

Komentar

Postingan Populer