Renungan hari ini: “TANTANGAN YANG AKAN DIHADAPI OLEH UMAT ALLAH DI DUNIA INI” (Daniel 11:32)
Renungan hari ini:
“TANTANGAN YANG AKAN DIHADAPI OLEH UMAT ALLAH DI DUNIA INI”
Daniel 11:32 (TB2) "Orang-orang yang berlaku fasik terhadap Perjanjian akan dibujuknya dengan kata-kata licik sampai mereka murtad. Tetapi, umat yang mengenal Allahnya akan tetap kuat dan akan bertindak"
Daniel 11:32 (NET) "Then with smooth words he will defile those who have rejected the covenant. But the people who are loyal to their God will act valiantly"
Nas hari ini mengingatkan kita tentang tantangan yang akan dihadapi oleh umat Allah di dunia ini. Dalam konteks Kitab Daniel, nabi ini menyampaikan visi yang melibatkan pertempuran rohani antara kekuatan baik dan jahat, di mana banyak orang akan tergoda untuk berpaling dari iman mereka, terutama ketika mereka dibujuk oleh kata-kata licik dan janji-janji duniawi. Namun, di tengah segala godaan itu, umat Allah yang benar-benar mengenal Tuhan-Nya akan tetap teguh dan bertindak sesuai dengan kehendak-Nya.
Dalam dunia yang semakin modern ini, kita sering kali menghadapi banyak godaan yang bisa membelokkan kita dari jalan Tuhan. Seperti yang diungkapkan dalam ayat ini, banyak orang akan tergoda oleh kata-kata licik yang seolah-olah menawarkan kenyamanan atau kebahagiaan. Mereka yang berlaku fasik terhadap Perjanjian Allah akan dipengaruhi untuk murtad. Ini mengingatkan kita akan pentingnya kewaspadaan terhadap ajaran-ajaran yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak pesan dari dunia ini yang bisa menggoda kita untuk mengabaikan prinsip-prinsip iman. Baik itu melalui media sosial, lingkungan sekitar, atau bahkan tekanan dari teman-teman dan rekan kerja. Namun, kita harus menyadari bahwa tidak semua yang tampak menarik itu baik untuk kita, dan tidak semua yang terdengar benar itu adalah kebenaran.
Umat yang mengenal Allahnya akan tetap kuat. Dalam konteks ini, mengenal Allah bukan hanya sekadar mengetahui tentang Tuhan atau memiliki pengetahuan agama, tetapi lebih dalam lagi, yaitu memiliki hubungan yang pribadi dan intim dengan-Nya. Hal ini melibatkan kehidupan doa yang konsisten, membaca dan merenungkan Firman Tuhan, serta menjalani kehidupan yang sesuai dengan ajaran-Nya. Mengenal Allah berarti memahami karakter-Nya, keinginan-Nya, dan tujuan-Nya bagi hidup kita. Semakin kita mengenal Allah, semakin kita mampu untuk membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Ini menjadi fondasi bagi keteguhan iman kita di tengah berbagai tantangan hidup.
Ketika kita mengenal Allah dengan sungguh-sungguh, kita akan diberi kekuatan untuk bertindak. Tuhan tidak hanya memanggil kita untuk mengetahui kebenaran, tetapi juga untuk melakukannya. Dalam hidup ini, kita dituntut untuk mengambil tindakan yang sesuai dengan iman kita, meskipun itu mungkin bertentangan dengan norma atau tekanan sosial. Sebagai umat Allah, kita harus berani untuk berdiri di atas kebenaran, meskipun itu sulit dan tidak populer. Dalam konteks ini, "bertindak" juga berarti berani untuk membagikan Injil, menunjukkan kasih Tuhan melalui tindakan kita, dan tetap setia pada prinsip-prinsip moral meski ada tekanan untuk menyerah.
Keteguhan umat yang mengenal Allah datang dari Tuhan sendiri. Allah adalah sumber kekuatan kita, dan hanya dengan bergantung pada-Nya, kita dapat tetap teguh di tengah godaan dan tantangan. Firman Tuhan memberi kita kenyamanan, penghiburan, dan bimbingan untuk terus berjalan dalam iman, meskipun dunia ini sering kali penuh dengan tantangan yang membuat kita lelah.
Dalam dunia yang penuh dengan godaan dan kecenderungan untuk menyimpang, kita diajak untuk tetap kuat dengan mengenal Allah kita lebih dalam. Semakin kita mengenal-Nya, semakin kita diberdayakan untuk bertindak sesuai dengan kehendak-Nya. Jangan biarkan kata-kata licik atau godaan dunia menggoyahkan iman kita. Dengan iman yang teguh dan keberanian untuk bertindak sesuai dengan Firman Tuhan, kita akan tetap kuat dan menjadi saksi hidup bagi dunia yang membutuhkan terang-Nya.
Apa yang perlu direnungkan dari nas hari ini? Berikut beberapa poin yang dapat direnungkan:
Pertama, peringatan tentang godaan dan penyesatan. "Orang-orang yang berlaku fasik terhadap Perjanjian akan dibujuknya dengan kata-kata licik sampai mereka murtad". Ayat ini menggambarkan bagaimana orang-orang yang tidak setia kepada Allah akan digoda dengan kata-kata yang licik, yang pada akhirnya bisa menggoyahkan iman mereka dan menyebabkan mereka berpaling dari Tuhan. Ini menjadi peringatan bagi kita untuk selalu waspada terhadap ajaran-ajaran atau pengaruh-pengaruh yang bisa menjauhkan kita dari kebenaran Firman Tuhan. Dalam dunia yang penuh dengan informasi dan pengaruh yang beragam, kita harus berhati-hati terhadap segala bentuk penyesatan yang tampak menggiurkan namun bertentangan dengan ajaran Allah.
Kedua, mengutamakan hubungan yang intim dengan Allah. "Tetapi, umat yang mengenal Allahnya akan tetap kuat dan akan bertindak". Ayat ini menekankan bahwa kekuatan kita sebagai umat Allah berasal dari hubungan yang dalam dengan-Nya. Mengenal Allah lebih dari sekadar pengetahuan tentang-Nya, tetapi juga mencakup pengalaman pribadi melalui doa, penyembahan, dan merenungkan Firman-Nya. Ini mengingatkan kita bahwa semakin kita mengenal Allah, semakin kita kuat menghadapi cobaan hidup. Ketika kita mengenal Allah, kita akan diberi kebijaksanaan dan kekuatan untuk bertindak sesuai dengan kehendak-Nya. Hal ini penting agar kita tidak mudah tergoda atau terombang-ambing oleh pengaruh negatif dari dunia ini.
Ketiga, kekuatan yang berasal dari Allah. Kekuatan umat yang mengenal Allah bukan berasal dari diri sendiri, tetapi dari Allah. Tuhan memberi kita kekuatan untuk bertahan dalam situasi yang sulit, baik saat menghadapi pencobaan maupun godaan. Keteguhan iman kita bergantung pada pengandalan kita kepada Tuhan yang sumber kekuatan kita. Ketika kita memiliki hubungan yang kuat dengan Allah, kita akan mampu bertahan dan tetap kuat di tengah segala tantangan hidup, apapun bentuknya.
Keempat, tindakan yang berdasarkan iman. Mengenal Allah bukan hanya tentang mengetahui kebenaran, tetapi juga tentang bertindak sesuai dengan kebenaran itu. Iman yang sejati menghasilkan tindakan. Kita diajak untuk tidak hanya menjadi pendengar Firman Tuhan, tetapi juga pelaku Firman-Nya. Tindakan kita harus mencerminkan iman kita kepada Tuhan, baik dalam perkataan maupun perbuatan.
Kelima, keteguhan di tengah tantangan. Ayat ini menunjukkan bahwa umat yang mengenal Allahnya akan tetap kuat meskipun ada banyak pencobaan dan godaan untuk murtad. Dalam kehidupan sehari-hari, kita mungkin menghadapi godaan untuk mengikuti arus atau mengikuti ajaran yang lebih mudah diterima, tetapi jika kita mengenal Allah dengan benar, kita akan tetap teguh dalam iman dan bertindak dengan keberanian sesuai dengan kehendak-Nya.
Daniel 11:32 mengingatkan kita akan pentingnya memiliki iman yang kokoh dan hubungan yang dekat dengan Allah. Dalam menghadapi dunia yang penuh dengan godaan, kita harus tetap mengenal Allah, mengandalkan kekuatan-Nya, dan bertindak dengan bijaksana sesuai dengan ajaran-Nya. Karena itu, keteguhan kita dalam iman dan tindakan kita harus menjadi bukti bahwa kita mengenal dan mencintai Allah dengan sungguh-sungguh. (rsnh)
Selamat berakhir pekan dan besok kita beribadah kepada TUHAN
Komentar
Posting Komentar