Renungan hari ini: "ROH TUHAN ALLAH ADA PADAKU" (Yesaya 61:1)
Renungan hari ini:
"ROH TUHAN ALLAH ADA PADAKU"
Yesaya 61:1 (TB2) "Roh Tuhan ALLAH ada padaku, karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kelepasan dari penjara kepada orang-orang yang terkurung"
Isaiah 61:1 (NET) "The spirit of the sovereign Lord is upon me, because the Lord has chosen me. He has commissioned me to encourage the poor, to help the brokenhearted, to decree the release of captives, and the freeing of prisoners"
Nas hari ini merupakan pengakuan yang kuat bahwa "Roh Tuhan ALLAH ada padaku." Ini adalah pengakuan akan penyertaan Tuhan yang penuh kuasa dalam hidup seseorang. Dalam konteks Yesaya, nabi ini dipanggil untuk membawa kabar baik kepada umat Israel yang sedang mengalami penderitaan dan pengasingan. Roh Tuhan yang ada pada Yesaya memberi dia kuasa untuk melakukan tugas yang diberikan Tuhan, dan itu berlaku juga bagi kita sebagai umat-Nya hari ini.
Tuhan mengutus Yesaya untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang yang sedang sengsara. Kabar baik ini adalah kabar keselamatan, pembebasan, dan pemulihan. Pada zaman Yesaya, umat Israel berada dalam keadaan yang sangat tertekan—terjajah dan terluka. Tuhan memanggil Yesaya untuk menjadi suara-Nya yang membawa pengharapan kepada mereka yang sedang berada dalam penderitaan.
Tuhan juga mengutus Yesaya untuk "merawat orang-orang yang remuk hati." Hati yang remuk adalah gambaran dari mereka yang merasa patah, terluka, dan hancur karena berbagai keadaan hidup. Tuhan peduli dengan mereka yang terluka dan membutuhkan penghiburan. Dia memanggil umat-Nya untuk menjadi alat-Nya dalam memberi penghiburan dan merawat hati yang terluka.
Tuhan juga mengutus Yesaya untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang yang tawanan. Ini mengacu pada mereka yang terpenjara, baik secara fisik, mental, maupun rohani. Pembebasan yang dimaksud adalah pembebasan dari segala bentuk penindasan, baik dari pihak luar maupun dari belenggu dosa yang mengikat hati manusia.
Tidak hanya tawanan fisik yang dibebaskan, tetapi juga mereka yang "terkurung." Penjara batin, yaitu keterikatan pada dosa, kesedihan, atau masa lalu yang menyakitkan, sering kali lebih berat daripada penjara fisik. Tuhan ingin kita bebas dari penjara batin ini untuk hidup dalam damai sejahtera-Nya.
Yesaya 61:1 mengingatkan kita bahwa hidup kita dipanggil untuk menjadi saluran berkat bagi orang lain. Seperti Yesaya yang dipilih dan diurapi oleh Tuhan untuk menyampaikan kabar baik, merawat orang yang remuk hati, dan memberitakan pembebasan, kita juga dipanggil untuk membawa pengharapan dan kebebasan kepada dunia di sekitar kita. Roh Tuhan ada pada kita untuk memberi kita kuasa dan hikmat dalam menjalankan panggilan ini.
Apa yang perlu direnungkan dari nas hari ini? Dari nas ini, ada beberapa hal penting yang perlu kita renungkan untuk hidup sesuai dengan panggilan Tuhan dalam konteks dunia saat ini:
Pertama, kehadiran Roh Tuhan dalam hidup kita. Ayat ini dimulai dengan pengakuan bahwa "Roh Tuhan ALLAH ada padaku." Kehadiran Roh Tuhan dalam hidup kita adalah fondasi dari pelayanan dan misi kita. Tuhan memberi kita kuasa melalui Roh-Nya untuk melakukan apa yang Dia panggil kita lakukan.
Kedua, Kabar Baik untuk orang yang sengsara. Tuhan mengutus Yesaya untuk membawa kabar baik kepada orang-orang yang sengsara, yaitu mereka yang hidup dalam penderitaan atau kesulitan. Kabar baik ini adalah kabar keselamatan, pembebasan, dan pengharapan yang datang dari Tuhan.
Ketiga, merawat orang yang remuk hati. Tuhan juga memanggil Yesaya untuk "merawat orang-orang yang remuk hati," yakni mereka yang terluka secara emosional atau rohani. Tuhan peduli dengan mereka yang hancur hatinya, dan Dia ingin agar umat-Nya juga menunjukkan kepedulian yang sama kepada orang-orang yang terluka.
Keempat, pembebasan untuk orang yang terpenjara. Yesaya diutus untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan. Ini mencakup pembebasan fisik, sosial, dan rohani. Tuhan menginginkan umat-Nya untuk bebas dari segala bentuk perbudakan, baik itu perbudakan fisik, emosional, atau perbudakan dosa.
Kelima, kelepasan dari penjara batin. Ayat ini juga berbicara tentang kelepasan dari penjara bagi orang yang terkurung. Penjara batin, yaitu keterikatan pada rasa bersalah, ketakutan, atau perasaan tidak berharga, dapat mengikat seseorang jauh lebih kuat daripada penjara fisik.
Yesaya 61:1 mengingatkan kita bahwa Tuhan memanggil kita untuk menjadi pembawa kabar baik, penghibur bagi yang remuk hati, dan pembebas bagi mereka yang terpenjara, baik secara fisik, emosional, maupun rohani. Kita tidak dipanggil untuk hidup untuk diri sendiri, tetapi untuk hidup sebagai saluran berkat yang membawa pengharapan dan kebebasan kepada dunia yang terikat. Karena itu, mari kita renungkan bagaimana kita bisa menjadi alat Tuhan dalam membawa kabar baik kepada orang-orang yang sengsara, merawat hati yang remuk, dan memberikan pembebasan kepada mereka yang terpenjara, dengan penuh kasih dan kuasa Roh Kudus. Tuhan memberkati kita dalam menjalankan panggilan-Nya. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN
Komentar
Posting Komentar