Renungan hari ini: “KETEKUNAN DALAM MENANTIKAN TUHAN DAN TETAP BERHARAP KEPADA-NYA” (Yesaya 8:17)
Renungan hari ini:
“KETEKUNAN DALAM MENANTIKAN TUHAN DAN TETAP BERHARAP KEPADA-NYA”
Yesaya 8:17 (TB2) "Maka aku hendak menanti-nantikan TUHAN yang menyembunyikan wajah-Nya terhadap kaum keturunan Yakub; aku hendak berharap kepada-Nya"
Isaiah 8:17 (NET) "I will wait patiently for the Lord, who has rejected the family of Jacob; I will wait for him"
Nas hari ini mengajarkan kita tentang ketekunan dalam menantikan Tuhan dan tetap berharap kepada-Nya, meskipun pada saat-saat tertentu Tuhan seolah “menyembunyikan wajah-Nya” atau memberikan kesan jarak dan keheningan dalam hidup kita.
Kata “hendak menanti-nantikan” menegaskan sikap aktif dan sabar dalam menunggu jawaban atau pertolongan Tuhan. Menanti bukan berarti pasif, tetapi menempatkan seluruh hati dan pikiran dalam pengharapan kepada-Nya. Ada masa ketika kita merasa Tuhan jauh, seolah menyembunyikan wajah-Nya. Ini bisa terjadi saat mengalami kesulitan, penderitaan, atau kegagalan. Namun, ayat ini mengajarkan bahwa saat-saat itu adalah kesempatan untuk memperdalam iman dan ketergantungan kita pada Tuhan.
Harapan kepada Tuhan bukan berdasarkan perasaan atau keadaan, tetapi keyakinan akan sifat-Nya yang setia dan kuasa-Nya yang tak terbatas. Harapan ini menjadi kekuatan untuk melangkah dan tetap percaya. Hidup sebagai orang percaya tidak selalu mudah. Terkadang kita harus menanti dan berharap tanpa melihat hasil segera. Namun, menanti dengan iman dan pengharapan akan memperkuat hubungan kita dengan Tuhan.
Yesaya 8:17 mengajak kita untuk tetap menanti, berharap, dan berserah pada Tuhan, bahkan ketika wajah-Nya terasa tersembunyi. Iman bukan sekadar ketika Tuhan menampakkan diri, tetapi terutama saat kita setia menunggu dalam pengharapan kepada-Nya, meyakini bahwa Tuhan selalu bekerja dalam setiap keadaan hidup kita.
Apa yang perlu direnungkan dari nas hari ini? Berikut beberapa hal yang perlu direnungkan:
Pertama, menantikan Tuhan dalam keheningan. Tuhan menyembunyikan wajah-Nya diartikan sebagai masa-masa ketika kita merasa seakan-akan Tuhan tidak menjawab doa atau tidak hadir dalam situasi kita. Ini adalah waktu yang penuh dengan ketidakpastian dan mungkin rasa kehilangan. Tetapi, Yesaya mengajarkan bahwa kita harus tetap menantikan Tuhan, bahkan ketika tidak ada tanda-tanda kehadiran-Nya yang jelas.
Kedua, harapan yang tidak tergoyahkan. Pengharapan kepada Tuhan adalah hal yang sangat penting dalam hidup kita sebagai orang percaya. Meskipun tampaknya Tuhan tidak menjawab sesuai dengan waktu kita, Yesaya menegaskan bahwa kita harus berharap kepada-Nya, karena Tuhan adalah sumber segala harapan. Pengharapan ini bukanlah sekadar harapan kosong, tetapi harapan yang berdasarkan pada janji dan kesetiaan Tuhan.
Ketiga, ketaatan dalam menanti dan percaya. Menanti Tuhan bukan berarti kita hanya duduk diam tanpa melakukan apa-apa, tetapi menanti dengan iman dan ketaatan untuk tetap percaya pada rencana Tuhan yang sempurna. Meskipun kita tidak mengerti sepenuhnya mengapa Tuhan seolah menjauh, kita tetap percaya bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita dan Dia memiliki waktu yang tepat untuk segala sesuatu.
Keempat, menanti dalam doa dan Persekutuan. Salah satu cara kita bisa menanti Tuhan dengan sabar adalah dengan terus berdoa dan berada dalam persekutuan dengan-Nya. Meskipun kita tidak selalu mendapatkan jawaban instan, doa dan persekutuan dengan Tuhan tetap memperdalam iman kita dan membuat kita lebih kuat dalam menantikan penyertaan-Nya.
Yesaya 8:17 mengingatkan kita untuk menanti Tuhan dengan sabar dan penuh harapan, bahkan ketika kita merasa bahwa Tuhan tidak hadir atau tidak menjawab doa kita. Dalam saat-saat ketidakpastian, kita tetap diundang untuk percaya bahwa Tuhan bekerja dalam cara-Nya sendiri dan pada waktu yang tepat. Karena itu, Tuhan tidak pernah meninggalkan kita, dan dalam setiap masa penantian, kita harus terus berharap kepada-Nya, yakin bahwa kasih dan kesetiaan-Nya tidak pernah berakhir. (rsnh)
Selamat berakhir pekan dan besok kita beribadah kepada TUHAN
Komentar
Posting Komentar