Renungan hari ini: “KASIH ALLAH YANG LUAR BIASA” (1 Yohanes 4:9)
Renungan hari ini:
“KASIH ALLAH YANG LUAR BIASA”
1 Yohanes 4:9 (TB2) "Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya"
1 John 4:9 (NET) "By this the love of God is revealed in us: that God has sent his one and only Son into the world so that we may live through him"
Nas hari ini menggambarkan kasih Allah yang luar biasa, yang dinyatakan secara nyata melalui pengorbanan terbesar yang pernah ada: pengutusan Anak-Nya, Yesus Kristus, ke dalam dunia. Kasih Allah bukanlah sekadar perasaan atau ucapan, tetapi nyata dalam tindakan-Nya yang besar. Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita dengan mengutus Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, ke dunia. Ini adalah tindakan kasih yang penuh pengurbanan, karena Yesus datang bukan untuk dilayani, tetapi untuk melayani dan memberi hidup-Nya bagi kita. Kasih Allah yang nyata ini mengajarkan kita untuk mencintai bukan hanya dengan kata-kata, tetapi dengan tindakan yang konkret, bahkan dengan pengorbanan.
Tujuan Allah mengutus Yesus ke dunia adalah agar kita dapat hidup oleh-Nya. Yesus datang untuk memberikan kita hidup yang sejati, hidup yang penuh dengan anugerah, pengampunan, dan damai sejahtera. Hidup kita tidak lagi terpisah dari Tuhan, tetapi dipulihkan melalui karya penyelamatan-Nya. Ini mengingatkan kita bahwa hidup kita yang sebenarnya hanya dapat ditemukan dalam hubungan yang hidup dengan Tuhan. Tanpa Yesus, kita tidak dapat hidup secara penuh, karena Dia adalah sumber hidup kita.
Kasih Allah yang besar ini memanggil kita untuk hidup tidak hanya untuk diri kita sendiri, tetapi untuk Dia yang telah memberikan hidup-Nya bagi kita. Hidup kita seharusnya menjadi respons terhadap kasih yang telah Allah tunjukkan. Ini adalah panggilan untuk hidup dalam ketaatan kepada Tuhan, mengikuti teladan Kristus, dan berbagi kasih-Nya dengan orang lain. Kasih yang diterima harus mengubah cara kita hidup, bagaimana kita memperlakukan sesama, dan bagaimana kita menjalani hidup sehari-hari dengan tujuan untuk memuliakan Tuhan.
Renungkanlah sejenak tentang kasih Allah yang telah dinyatakan dalam hidup kita. Apakah kita benar-benar hidup oleh-Nya? Apakah kita hidup dengan kesadaran bahwa hidup kita dipulihkan dan diberikan oleh Tuhan melalui Yesus Kristus? Kasih Allah mengubah tujuan hidup kita, dan kita diajak untuk hidup dalam kasih yang sama, memberi diri kita kepada Tuhan dan sesama. Apakah kita mencerminkan kasih ini dalam setiap tindakan dan pilihan hidup kita?
Apa yang perlu direnungkan dari nas hari ini? Ada beberapa hal penting yang perlu kita renungkan dari ayat ini:
Pertama, kasih Allah yang dinyatakan melalui Yesus. Kasih Allah tidak hanya disampaikan melalui kata-kata, tetapi secara nyata melalui pengutusan Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, ke dalam dunia. Ini menunjukkan bahwa kasih Allah adalah tindakan nyata yang berkorban untuk menyelamatkan umat manusia. Tuhan tidak hanya berbicara tentang kasih, tetapi Dia menunjukkan kasih-Nya dengan cara yang paling mendalam—mengirimkan Anak-Nya ke dunia untuk memberi hidup bagi kita. Inilah kasih yang paling besar, yang menjadi teladan bagi kita untuk mengasihi dengan tindakan, bukan hanya dengan kata-kata.
Kedua, tujuan pengutusan Yesus: agar kita hidup oleh-Nya. Yesus datang ke dunia bukan hanya untuk mengajarkan kita tentang kasih, tetapi untuk memberikan kita kehidupan yang sejati. "Supaya kita hidup oleh-Nya" adalah inti dari tujuan Allah mengutus Yesus. Hidup kita tidak lagi terpisah dari Tuhan, tetapi kita diberikan kehidupan yang baru melalui Kristus. Dalam Kristus, kita mendapatkan hidup yang penuh dengan anugerah, pengampunan, dan pemulihan. Ayat ini mengajak kita untuk merenungkan sejauh mana kita hidup berdasarkan kasih dan anugerah yang diberikan oleh Yesus.
Ketiga, kasih yang mengubah hidup kita. Kasih Allah yang telah dinyatakan melalui Yesus seharusnya mengubah hidup kita. Hidup kita yang dahulu mungkin terfokus pada diri sendiri, kini dipanggil untuk hidup dengan tujuan yang lebih besar, yaitu hidup untuk Tuhan. Kasih Allah yang telah diterima harus mengubah cara kita hidup, cara kita melihat orang lain, dan cara kita menghadapai tantangan hidup. Kita dipanggil untuk hidup dengan kesadaran bahwa kita hidup oleh Kristus—bukan lagi berdasarkan kekuatan kita sendiri, tetapi oleh anugerah-Nya. Karena itu, hidup kita seharusnya menjadi respons terhadap kasih yang telah Allah tunjukkan kepada kita.(rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN

Komentar
Posting Komentar