Renungan hari ini: “PERASAAN PEMAZMUR YANG SEDANG BERADA DALAM KESULITAN DAN KESUSAHAN” (Mazmur 77:3)
Renungan hari ini:
“PERASAAN PEMAZMUR YANG SEDANG BERADA DALAM KESULITAN DAN KESUSAHAN”
Mazmur 77:3 (TB2) "Pada hari kesusahanku aku mencari Tuhan; pada waktu malam tanganku terulur dan tidak menjadi lesu, hatiku enggan dihibur"
Psalms 77:2 (NET) "In my time of trouble I sought the Lord. I kept my hand raised in prayer throughout the night. I refused to be comforted"
Nas hari ini menggambarkan perasaan seorang pemazmur yang sedang berada dalam kesulitan dan kesusahan. Meskipun ia mencari Tuhan dengan sepenuh hati, dan bahkan mengulurkan tangannya pada malam hari dalam doa, hatinya tetap merasa tidak terhibur. Ayat ini mencerminkan sebuah pergumulan yang sangat manusiawi—perasaan kesepian, kehilangan, dan keputusasaan meskipun berusaha untuk dekat dengan Tuhan.
Pemazmur tidak menutupi kenyataan bahwa ia sedang mengalami kesusahan. Ini mengingatkan kita bahwa kesulitan dan penderitaan adalah bagian dari perjalanan hidup setiap orang. Tidak ada seorang pun yang bisa menghindari masa-masa sulit dalam hidup. Namun, yang penting adalah bagaimana kita meresponsnya. Pemazmur memilih untuk mencari Tuhan, meski hatinya merasa enggan dihibur. Dalam kesusahan, kita diajak untuk tetap datang kepada Tuhan, meskipun kita merasa Tuhan seakan tidak menjawab.
Pada hari kesusahannya, pemazmur mencari Tuhan. Ini adalah langkah yang bijaksana dan penuh pengharapan. Ketika kita merasa tertekan atau cemas, pencarian kita terhadap Tuhan menjadi suatu hal yang mendalam. Terkadang kita tidak mendapatkan jawaban yang langsung atau segera mengatasi masalah kita, tetapi pencarian itu sendiri memberi kita kedamaian dan penghiburan yang sejati. Tuhan ingin kita datang kepada-Nya, bahkan dalam keputusasaan kita.
Pemazmur mengulurkan tangannya pada malam hari, menunjukkan tekadnya untuk berdoa dan mencari Tuhan tanpa henti. Meskipun hatinya enggan dihibur, ia tetap berdoa dan mencari Tuhan dengan penuh usaha. Terkadang, dalam kesulitan kita tidak langsung merasa terhibur atau merasakan perubahan, namun tetap berkomunikasi dengan Tuhan dalam doa adalah bentuk iman yang kuat. Tuhan mendengar setiap doa kita, meskipun kita tidak selalu mendapatkan jawaban yang kita inginkan dalam waktu yang kita harapkan.
Mazmur ini mengajarkan kita untuk tidak menyembunyikan perasaan kita dari Tuhan. Pemazmur dengan jujur menyatakan bahwa hatinya enggan dihibur, dan ini adalah bentuk kejujuran yang harus kita tiru. Tuhan sudah tahu perasaan kita, dan Dia tidak takut atau terkejut dengan kekhawatiran atau kesedihan yang kita rasakan. Mengakui perasaan kita kepada-Nya adalah langkah penting dalam pemulihan dan penghiburan.
Meski pemazmur merasa hatinya enggan dihibur, ayat-ayat berikut dalam Mazmur 77 menunjukkan bahwa pada akhirnya pemazmur mengingat kembali perbuatan Tuhan yang besar di masa lalu dan menemukan penghiburan dalam ingatan itu. Hal ini mengajarkan kita bahwa meskipun kesusahan bisa membuat kita merasa terasing dan tertekan, mengingat bagaimana Tuhan telah bekerja dalam hidup kita sebelumnya bisa membawa penghiburan dan memberi kita kekuatan untuk melanjutkan perjalanan.
Mungkin saat ini kita tengah merasakan kesulitan yang membuat hati kita enggan dihibur, atau kita merasa doa-doa kita seakan tidak dijawab. Namun, seperti pemazmur, kita diajak untuk terus mencari Tuhan meskipun dalam keadaan yang sulit. Tuhan tahu apa yang kita rasakan dan akan memberi kekuatan, walaupun penghiburan-Nya mungkin tidak datang dengan segera. Dalam pencarian kita kepada-Nya, kita belajar untuk mempercayakan hidup kita kepada Tuhan, meskipun kita tidak selalu mengerti jalan-Nya. Tuhan adalah sumber penghiburan sejati yang akan datang pada waktu-Nya.
Apa yang perlu direnungkan dari kitab nas hari ini? Ayat ini menggambarkan pergumulan emosional yang mendalam dan mengajak kita untuk merenungkan beberapa hal penting dalam perjalanan iman kita:
Pertama, kesulitan tidak menghalangi kita untuk mencari Tuhan. Pemazmur mencari Tuhan pada hari kesusahannya. Ini menunjukkan bahwa meskipun kita berada dalam situasi sulit, mencari Tuhan seharusnya tetap menjadi prioritas utama kita. Tidak peduli betapa besar penderitaan yang kita alami, pencarian kita kepada Tuhan haruslah tidak pernah berhenti. Terkadang kita merasa sangat tertekan, namun justru dalam keadaan tersebut, Tuhan ingin kita datang lebih dekat lagi kepada-Nya.
Kedua, doa dan ketekunan dalam pencarian. Meskipun pemazmur mengulurkan tangan dan berdoa sepanjang malam, hatinya tetap merasa enggan dihibur. Ini mengajarkan kita bahwa terkadang meskipun kita berusaha keras berdoa dan berjuang dalam pencarian, kita tidak selalu langsung mendapatkan kelegaan. Doa dan usaha kita mungkin tidak segera memberi hasil yang kita harapkan, namun ketekunan dalam berdoa tetap penting. Tuhan mendengarkan setiap doa kita, meskipun jawabannya mungkin tidak datang segera.
Ketiga, kejujuran dalam perasaan. Pemazmur tidak menyembunyikan perasaannya dari Tuhan. Ia mengakui bahwa hatinya enggan dihibur. Ini adalah pengingat bagi kita untuk tidak menutupi perasaan kita dalam doa. Tuhan tahu setiap perasaan kita, dan Ia ingin kita jujur kepada-Nya. Kadang-kadang kita merasa sulit untuk merasa tenang atau terhibur, tetapi mengakui perasaan kita dan membawa kekhawatiran itu kepada Tuhan adalah langkah pertama menuju pemulihan.
Keempat, tantangan dalam mencari penghiburan. Mazmur 77:3 juga menggambarkan tantangan dalam mencari penghiburan saat kita berada dalam kesulitan. Terkadang kita berharap penghiburan datang begitu saja, tetapi kenyataannya, kita mungkin merasa kosong atau tidak terhibur meskipun telah berusaha. Hal ini menunjukkan bahwa penghiburan Tuhan bisa datang dengan cara yang tidak kita harapkan, dan kadang-kadang Tuhan mengajarkan kita untuk bertahan dan tetap setia walaupun kita tidak merasakan kedamaian langsung.
Kelima, harapan di tengah penderitaan. Walaupun pemazmur merasakan kesusahan, dalam ayat-ayat selanjutnya (Mzm. 77), kita melihat bagaimana ia mulai mengingat kembali perbuatan Tuhan yang besar di masa lalu. Ini mengajarkan kita bahwa dalam saat-saat penderitaan, kita harus mengingat dan merenungkan bagaimana Tuhan telah bekerja dalam hidup kita sebelumnya. Ingatan ini memberi kita harapan dan keyakinan bahwa Tuhan tetap setia, bahkan ketika kita merasa kesulitan.
Kadang-kadang, meskipun kita berdoa dengan sepenuh hati dan mencari Tuhan, kita tetap merasa belum mendapat penghiburan yang kita harapkan. Namun, seperti pemazmur, kita diajak untuk tetap mencari Tuhan, meski hati kita belum merasakan kelegaan. Tuhan mendengar doa kita, dan pada akhirnya, Dia akan memberikan penghiburan sesuai dengan waktu-Nya. Karena itu, dalam pencarian kita, kita belajar untuk tetap berharap, meskipun kita belum melihat jawaban atau penghiburan yang kita cari.
Selamat memulai karya dalam Minggu ini untuk TUHAN
Komentar
Posting Komentar