Renungan hari ini: “PEMULIHAN YANG DIJANJIKAN TUHAN BAGI UMAT-NYA” (Yesaya 60:18)

 Renungan hari ini:

 

“PEMULIHAN YANG DIJANJIKAN TUHAN BAGI UMAT-NYA”


 

Yesaya 60:18 (TB2) Tidak akan ada lagi kabar tentang kekerasan di negerimu, tentang kebinasaan atau keruntuhan di daerahmu. Engkau akan menyebutkan tembokmu "Keselamatan" dan pintu-pintu gerbangmu "Pujian"

 

Isaiah 60:18 (NET) Sounds of violence will no longer be heard in your land, or the sounds of destruction and devastation within your borders. You will name your walls, "Deliverance," and your gates, "Praise"

 

Nas hari ini  bagian dari nubuat yang menyatakan pemulihan yang dijanjikan Tuhan bagi umat-Nya. Pada saat nubuat ini disampaikan, bangsa Israel sedang mengalami kehancuran dan penindasan. Mereka baru saja mengalami kehancuran besar dari serangan bangsa asing, termasuk keruntuhan Yerusalem dan kehancuran Bait Suci. Namun, dalam nubuat ini, Tuhan memberikan janji pemulihan dan kedamaian yang akan datang. Tuhan akan menggantikan kesulitan dan penderitaan dengan keselamatan dan pujian.

 

Pada masa itu, Israel sering dilanda kekerasan dan keruntuhan, baik karena serangan musuh maupun akibat tindakan internal yang buruk. Namun, janji Tuhan melalui Yesaya adalah bahwa di masa depan, Israel akan mengalami pemulihan dan kedamaian sejati. Tuhan menjanjikan bahwa tidak akan ada lagi penderitaan yang disebabkan oleh kekerasan atau keruntuhan. Sebagai umat Tuhan, kita juga dipanggil untuk mencari kedamaian yang sejati, yang hanya bisa datang dari Tuhan, baik dalam hubungan pribadi kita maupun dalam hubungan sosial dan politik di dunia ini.

 

Tembok di dalam Alkitab sering kali melambangkan perlindungan dan keamanan. Dalam konteks Yerusalem, tembok adalah simbol dari pertahanan dan perlindungan kota. Namun, setelah pemulihan yang dijanjikan Tuhan, tembok itu tidak hanya akan menjadi simbol fisik perlindungan, tetapi akan disebut sebagai "Keselamatan". Ini berarti bahwa keselamatan Tuhan menjadi perlindungan yang utama bagi umat-Nya. Bukan lagi tembok fisik atau pertahanan manusiawi, tetapi keselamatan yang datang dari Tuhan yang melindungi umat-Nya.

 

Pintu gerbang dalam kota pada zaman dahulu sering kali digunakan sebagai tempat untuk bertemu, bernegosiasi, dan membuat keputusan penting. Pintu gerbang adalah tempat pertemuan masyarakat, dan dalam konteks ini, pintu gerbang melambangkan kemuliaan dan penghormatan. Tuhan menjanjikan bahwa pintu gerbang kota Yerusalem akan disebut "Pujian", yang berarti bahwa kota itu akan dipenuhi dengan pujian kepada Tuhan atas pemulihan yang telah diberikan. Setiap bagian kota, bahkan yang dianggap sebagai tempat yang biasa atau tidak penting, akan menjadi tempat yang memuliakan Tuhan.

 

Pemulihan yang dijanjikan Tuhan melalui Yesaya mencakup seluruh aspek hidup umat-Nya. Keselamatan dan pujian adalah tanda dari kasih Tuhan yang memulihkan. Tuhan bukan hanya ingin mengakhiri penderitaan, tetapi juga memberikan kehidupan baru yang penuh dengan kedamaian, keselamatan, dan kemuliaan-Nya. Dalam konteks hidup kita, Tuhan berjanji untuk memulihkan setiap bagian yang hancur dalam hidup kita, baik itu hubungan, pekerjaan, kesehatan, atau keadaan batin kita. Semua itu akan dipulihkan menjadi kehidupan yang penuh dengan pujian bagi Tuhan.

 

Pemulihan yang dijanjikan Tuhan dalam Yesaya 60:18 adalah gambaran dari harapan yang kita miliki dalam Tuhan. Meskipun kita menghadapi kesulitan, Tuhan memiliki janji bahwa Dia akan menghapus penderitaan dan memberi kita kedamaian sejati. Ini bukan hanya berhubungan dengan masa depan yang akan datang, tetapi juga realitas yang kita alami saat ini. Tuhan sedang bekerja untuk memulihkan hati kita, memberi kita kedamaian di dalam dan melalui kita membawa kedamaian kepada dunia.

 

Apa yang perlu direnungkan dari nas ini? Mari kita merenungkan beberapa hal yang terkandung dalam ayat ini:

 

Pertama, Keselamatan yang menggantikan kekerasan. "Tidak akan ada lagi kabar tentang kekerasan di negerimu..."Salah satu janji utama dalam ayat ini adalah bahwa di negeri yang dipulihkan, kekerasan tidak akan lagi terjadi. Negara yang hancur karena peperangan dan penindasan akan digantikan dengan keselamatan dan kedamaian. Ini adalah gambaran dari bagaimana Tuhan membawa perdamaian setelah kekerasan dan ketidakadilan. Dalam hidup kita, seringkali kita dihadapkan pada kekerasan, konflik, atau kekacauan, baik dalam hubungan pribadi, masyarakat, maupun dunia. Namun, Tuhan menjanjikan bahwa keselamatan-Nya akan membawa perdamaian sejati yang menyembuhkan dan memulihkan segala yang rusak.

 

Kedua, pemulihan yang mengubah segala hal. "Engkau akan menyebutkan tembokmu 'Keselamatan'..." Tembok dalam Alkitab sering kali simbol dari perlindungan dan keamanan. Pada zaman dahulu, kota yang memiliki tembok yang kuat dianggap terlindungi dari serangan musuh. Tuhan berjanji bahwa tembok Yerusalem, yang pernah hancur, akan menjadi "Keselamatan". Ini menunjukkan bahwa Tuhan bukan hanya membangun kembali kota secara fisik, tetapi juga memberikan perlindungan dan keselamatan yang sejati bagi umat-Nya. Tembok yang sebelumnya melambangkan kerusakan dan kehancuran, kini akan menjadi simbol perlindungan yang datang dari Tuhan.

 

Ketiga, pintu gerbang yang menjadi simbol pujian. "Dan pintu-pintu gerbangmu 'Pujian.'" Pintu gerbang kota merupakan tempat penting di mana orang masuk dan keluar, serta tempat di mana keputusan-keputusan besar dibuat. Pintu gerbang juga menjadi tempat berita penting disampaikan. Tuhan berjanji bahwa pintu gerbang kota yang dulu menjadi simbol dari keruntuhan dan kehancuran, akan menjadi simbol pujian kepada Tuhan. Ini mengajarkan kita bahwa ketika Tuhan memulihkan keadaan kita, kita dipanggil untuk memuliakan-Nya dan menyatakan pujian kita atas karya-Nya yang menyelamatkan.

 

Keempat, perubahan dalam hidup yang dibawa oleh Tuhan. Pemulihan yang dijanjikan Tuhan tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga rohani. Ketika Tuhan memberikan keselamatan, Dia tidak hanya menyelamatkan kita dari bahaya atau penderitaan, tetapi juga membawa perubahan dalam hidup kita. Kehidupan yang penuh dengan pujian bagi Tuhan menunjukkan bahwa kita telah mengalami transformasi yang mendalam dalam diri kita, yang membawa kita dari keputusasaan menuju pengharapan, dari ketakutan menuju kedamaian.

 

Kelima, pujian sebagai respons atas kasih dan kesetiaan Tuhan. Pujian kepada Tuhan bukan hanya tindakan ritual, tetapi merupakan respons alami dari hati yang menghargai kasih dan kesetiaan Tuhan. Ketika kita mengalami pemulihan dan keselamatan dari Tuhan, pujian menjadi bentuk syukur dan penghormatan kita kepada-Nya. Tuhan telah memberikan keselamatan yang abadi kepada kita melalui Yesus Kristus, dan pujian adalah cara kita untuk menghormati Tuhan atas karya besar-Nya.

 

Yesaya 60:18 mengingatkan kita bahwa ketika Tuhan memulihkan hidup kita, Dia membawa damai sejahtera, keselamatan, dan perubahan dalam kehidupan kita. Penderitaan, kekerasan, dan kehancuran akan digantikan dengan keselamatan dan pujian kepada Tuhan. Ketika kita mengalami pemulihan Tuhan, kita dipanggil untuk memuji Tuhandan menjadi saksi dari karya-Nya yang luar biasa. Karena itu, pujian dan syukur kepada Tuhan bukan hanya tentang kata-kata, tetapi juga tentang perubahan nyata dalam hidup kita yang mengarah pada penghormatan dan kemuliaan bagi Tuhan. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Komentar

Postingan Populer