Renungan hari ini: “APA YANG SESUNGGUHNYA KITA CARI DALAM HIDUP INI” (Yohanes 5:44)
Renungan hari ini:
“APA YANG SESUNGGUHNYA KITA CARI DALAM HIDUP INI”
Yohanes 5:44 (TB2) "Bagaimana kamu dapat percaya, kamu yang menerima hormat seorang dari yang lain dan yang tidak mencari hormat yang datang dari Allah yang Esa?"
John 5:44 (NET) "How can you believe, if you accept praise from one another and don’t seek the praise that comes from the only God?"
Nas hari ini mengajak kita untuk merenungkan tentang apa yang sesungguhnya kita cari dalam hidup ini—apakah kita lebih mengutamakan penghormatan dan pengakuan dari sesama, ataukah kita lebih memprioritaskan penghormatan yang datang dari Allah? Penghormatan yang datang dari sesama sering kali bersifat sementara dan terbatas. Ketika kita mencari pengakuan atau kehormatan dari orang lain, kita mungkin akan merasakannya sesaat, namun itu tidak memberikan kepuasan yang sejati. Hal ini bisa membuat kita terjebak dalam siklus pencarian yang tidak berujung, karena kita terus-menerus bergantung pada penilaian orang lain untuk merasa dihargai.
Di sisi lain, penghormatan yang datang dari Allah adalah yang paling mulia dan kekal. Allah melihat hati kita, bukan hanya tindakan luar yang bisa dipengaruhi oleh pandangan orang lain. Mencari kehormatan dari Allah berarti berfokus pada hidup yang sesuai dengan kehendak-Nya, mengutamakan kerendahan hati, kejujuran, dan kebenaran. Dalam pencarian ini, kita tidak perlu terjebak pada pencapaian duniawi yang sementara.
Dalam ayat ini, Yesus menegaskan bahwa penghormatan antar manusia bisa menghalangi kita untuk memiliki iman yang sejati kepada Allah. Ketika kita terlalu banyak mencari persetujuan manusia, kita mungkin kehilangan fokus pada apa yang benar-benar penting—memuliakan Allah dan hidup sesuai dengan rencana-Nya. Iman yang sejati berasal dari hati yang sepenuhnya mengandalkan kasih dan kebenaran Allah, bukan karena motivasi ingin dihormati atau disanjung oleh orang lain.
Apa yang perlu direnungkan dari nas hari ini? Ada beberapa hal yang perlu direnungkan dari nas hari ini:
Pertama, motivasi dalam kehidupan sehari-hari. Ayat ini menuntun kita untuk merenungkan motivasi kita dalam mencari pengakuan. Apakah kita lebih mengutamakan penghormatan dari sesama ataukah kita lebih mendambakan penghormatan dari Allah? Ketika kita terus-menerus mencari pengakuan dari orang lain, kita mungkin akan tergoda untuk mengikuti norma atau harapan dunia, yang bisa membuat kita kehilangan arah dalam menjalani kehidupan iman.
Kedua, kehormatan yang sejati. Yesus mengingatkan kita bahwa kehormatan yang datang dari Allah adalah yang terpenting dan bersifat kekal. Kehormatan manusia bersifat sementara, sering kali dipengaruhi oleh kepentingan pribadi atau pandangan orang lain yang bisa berubah. Namun, kehormatan yang diberikan oleh Allah tidak bergantung pada penilaian manusia, tetapi pada ketulusan hati kita dalam mengikuti kehendak-Nya.
Ketiga, iman yang murni dan tulus. Iman yang sejati tidak bisa dibangun jika kita terlalu mengandalkan persetujuan dari orang lain. Penghormatan manusia sering kali mempengaruhi tindakan kita, dan jika kita terus mencari hormat dari mereka, kita bisa kehilangan fokus pada tujuan hidup yang sejati, yaitu mencari dan melayani Allah. Untuk memiliki iman yang tulus dan murni, kita perlu mengalihkan fokus kita dari pencarian penghormatan duniawi kepada pencarian kehormatan yang datang dari Allah.
Keempat, mengutamakan Allah dalam segala hal. Ayat ini juga mengajak kita untuk merefleksikan hidup kita dalam terang pencarian Allah. Apakah kita mencari penghormatan yang datang dari Allah dalam setiap langkah hidup kita? Apakah kita berusaha untuk hidup sesuai dengan kebenaran-Nya, tanpa terpengaruh oleh tekanan atau pujian dari orang lain? Karena itu, marilah kita merenungkan pertanyaan Yesus ini dalam kehidupan kita sehari-hari. Apakah kita benar-benar hidup dengan tujuan untuk memuliakan Allah atau kita hanya terfokus pada apa yang dipikirkan dan dihargai orang lain? Ketika kita menempatkan Allah sebagai pusat hidup kita, kita akan menemukan kedamaian dan keyakinan yang sejati. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN
Komentar
Posting Komentar