Kotbah Minggu III Setelah Trinitatis Minggu, 06 Juli 2025 “MENJADI CIPTAAN BARU” (Galatia 6:11-18)

 Kotbah Minggu III Setelah Trinitatis

Minggu, 06 Juli 2025 

“MENJADI CIPTAAN BARU”

Kotbah: Galatia 6:11-18 Bacaan: Yesaya 66:10-14

Pada Minggu III setelah Trinitatis ini, kita diberi kesempatan untuk merenungkan Galatia 6:11-18, sebuah bagian dari surat Paulus kepada jemaat Galatia. Dalam ayat ini, Paulus mengungkapkan pesan yang sangat penting tentang Menjadi Ciptaan Baru dalam Kristus”. Tema ini mengajak kita untuk memahami dan menjalani hidup yang diperbarui oleh kasih dan kuasa Kristus, yang memberikan kita identitas baru sebagai umat Tuhan. Dalam teks ini, Paulus mengingatkan kita bahwa pengikut Kristus sejati adalah mereka yang diperbarui di dalam Kristus, bukan hanya berdasarkan peraturan agama atau kewajiban eksternal.

Mari kita telusuri ayat ini secara historis kritis untuk lebih memahami konteksnya dan bagaimana kita dapat mengaplikasikan ajaran ini dalam kehidupan kita sehari-hari.

Surat kepada jemaat Galatia ditulis oleh Rasul Paulus untuk menanggapi masalah besar di kalangan jemaat Galatia, yaitu perdebatan mengenai pentingnya syariat atau hukum Taurat dalam keselamatan. Sebagian orang mengajarkan bahwa untuk diselamatkan, orang non-Yahudi (Gentiles) harus mengikuti hukum Taurat, termasuk sunat. Paulus menentang ajaran ini, menekankan bahwa keselamatan adalah anugerah dari Tuhan yang diterima melalui iman kepada Yesus Kristus, bukan berdasarkan perbuatan hukum. 

Pada bagian Galatia 6:11-18, Paulus menekankan bahwa perubahan hidup yang sejati tidak berasal dari peraturan eksternal, seperti sunat, tetapi dari pengalaman yang dihasilkan oleh kasih dan karya Kristus dalam hidup seseorang. Paulus juga mengingatkan jemaat untuk menjadi ciptaan baru di dalam Kristus dan menghindari kebanggaan dalam perkara-perkara duniawi yang tidak membawa keselamatan.

Ada beberapa hal-hal yang dipelajari dari perikop ini:

Pertama, menjadi ciptaan baru (ay. 15). Paulus dengan tegas menyatakan bahwa sunat atau tidak sunat tidak lagi menjadi ukuran keselamatan atau identitas orang percaya. Hal ini merujuk pada perdebatan tentang apakah sunat (yang merupakan bagian dari hukum Taurat) masih diperlukan untuk menjadi orang percaya. Bagi Paulus, sunat secara fisik tidak memiliki nilai Rohani dalam hal keselamatan. Yang penting adalah menjadi ciptaan baru dalam Kristus. 

Ciptaan baru adalah konsep yang penting dalam teologi Paulus. Hal ini mengacu pada transformasi rohani yang terjadi ketika seseorang percaya kepada Yesus Kristus. Orang yang baru dilahirkan dalam Kristus adalah orang yang memiliki identitas barudilahirkan kembali dalam Roh dan diubahkan dalam hubungan mereka dengan Tuhan. Menjadi ciptaan baru berarti bahwa kita memperoleh identitas baru di dalam Kristus. Sebagai ciptaan baru, kita tidak lagi didefinisikan oleh masa lalu kita atau oleh identitas kita yang lama, tetapi oleh identitas kita dalam Kristus. Ini berarti kita diundang untuk menjadi bagian dari tubuh Kristus, yang dipanggil untuk hidup sesuai dengan prinsip-prinsip kerajaan Allah. Galatia 3:26-28 mengajarkan bahwa dalam Kristus, kita tidak lagi terpisah berdasarkan jenis kelamin, status sosial, atau ras, tetapi kita semua adalah anak-anak Tuhan yang disatukan oleh kasih-Nya.

 

Kedua, panggilan untuk hidup dalam perubahan (ay. 14-15). Paulus mengungkapkan bahwa satu-satunya alasan untuk bermegah adalah salib Kristus. Ini menegaskan bahwa identitas kita sebagai orang percaya harus berfokus pada Kristus yang telah disalibkan untuk kita, bukan pada hal-hal eksternal atau peraturan agamaPengurbanan Kristus di salib adalah sumber kebanggaan sejati bagi orang percaya, karena melalui salib itu kita mendapatkan pengampunan dosa dan kehidupan baru. Paulus juga menekankan bahwa salib Kristus membawa perubahan radikal dalam hidup orang percaya. Dunia disalibkan bagi Paulus—artinya, dunia dan segala godaan duniawi tidak lagi menjadi pusat hidupnya. Ia hidup dengan orientasi baru, yaitu Kristus dan kerajaan-Nya.

 

Ketiga, hidup baru dalam Roh (ay. 16-18). Paulus mengingatkan kita bahwa mereka yang hidup menurut ajaran Kristus akan menerima damai sejahtera dan kasih yang datang dari Tuhan. Ini bukan hanya sebuah janji, tetapi kenyataan bagi mereka yang hidup dalam Roh. Sebagai ciptaan baru, kita dipanggil untuk menghidupi kehidupan yang berbeda, yang dipenuhi dengan damai, kasih, dan pengampunan. Paulus menutup surat ini dengan memberi salam yang penuh dengan harapan untuk damai sejahtera dan rahmat Tuhan, menekankan pentingnya untuk hidup dalam kasih dan kedamaian Tuhan.

 

Pertanyaan kita sekarang, bagaimanakah cara kita “Menjadi Ciptaan Baru” berdasarkan kitab Galatia 6:11-18? Berikut adalah beberapa cara menjadi ciptaan baru:

 

Pertama, kita harus mengenali dan mengandalkan Salib Kristus sebagai sumber Perubahan. "Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah selain daripada salib Tuhan kita Yesus Kristus..." (ay. 14)Menjadi ciptaan baru dimulai dengan mengenali dan bermegah hanya pada salib Kristus. Salib adalah titik utama dari keselamatan kita. Pengurbanan Yesus di salib adalah dasar dari segala perubahan dalam hidup kita. Tidak ada kebanggaan dalam perbuatan kita sendiri, tetapi semua kemuliaan hanya untuk Kristus, yang melalui salib-Nya menyelamatkan dan mengubah kita.

 

Kedua, kita menghindari perkara dunia dan kebanggaan diri. "Oleh karena salib itu dunia telah disalibkan bagi saya, dan saya bagi dunia" (ay. 14). Menjadi ciptaan baru berarti kita tidak lagi terikat pada dunia dengan segala godaan, kesombongan, dan keinginan duniawi. Kita diajak untuk menyalibkan dunia dalam diri kita, yaitu meninggalkan keinginan-keinginan yang bertentangan dengan kehendak Tuhan dan tidak lagi mencari kebanggaan dalam hal-hal duniawi seperti kekayaan, status, atau prestasi. Kita belajar mengabaikan kebanggaan duniawi dan berfokus pada kerendahan hati dan kesederhanaan dalam Kristus. Menanggalkan keinginan duniawi dan memilih untuk hidup sesuai dengan prinsip Tuhan, yaitu hidup yang mengutamakan kasih, keadilan, dan kebenaran.

 

Ketiga, kita menghidupi hidup yang sesuai dengan Roh. "Damai sejahtera dan kasih menyertai mereka yang hidup menurut pokok-pokok ajaran ini, yaitu Israel Allah" (ay. 16). Menjadi ciptaan baru juga berarti hidup dalam Roh dan mengikuti ajaran Tuhan. Orang yang menjadi ciptaan baru akan menjalani hidup yang penuh dengan damai sejahtera dan kasih karena mereka hidup menurut ajakan dan panggilan Tuhan. Hidup yang dipenuhi dengan Roh Kudus menghasilkan buah-buah Roh, yang membawa kedamaian dan kasih.

 

Keempat, menjadi Terang dan Saksi Kristus. "Aku membawa tanda-tanda salib dalam tubuhku" (ay. 17). Menjadi ciptaan baru juga berarti kita akan membawa salib Kristus dalam hidup kitaKita dipanggil untuk menjadi saksi Kristus di dunia ini, hidup yang mencerminkan penebusan dan kasih Tuhan. Dengan menjadi terang di tengah dunia yang gelap, kita dapat membawa perubahan dan memberitakan Injil kepada orang lain.

 

Kelima, berjalan dalam Kasih dan Pengampunan. "Karena itu, jika seseorang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru; yang lama telah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang" (2 Kor.5:17). Menjadi ciptaan baru berarti hidup dalam kasih dan pengampunan. Kita yang telah diselamatkan oleh Tuhan, diajak untuk mengampuni orang lainsebagaimana Tuhan telah mengampuni kita. Kasih dan pengampunan adalah ciri utama orang yang telah diperbarui oleh Kristus. Ini adalah tanda bahwa kita telah mengalami perubahan hati yang sejati dan hidup sesuai dengan kehendak Tuhan.

 

Menjadi ciptaan baru dalam Kristus adalah tentang transformasi rohani yang total yang melibatkan perubahan dalam pikiran, hati, dan tindakan kita. Hal ini dimulai dengan pengorbanan Kristus di salib, yang menjadi dasar dari keselamatan dan perubahan hidup kita. Menghindari kebanggaan duniawi, hidup dalam Roh, dan menjadi saksi Kristus di dunia ini adalah langkah-langkah penting dalam perjalanan kita untuk menjadi ciptaan baru yang memuliakan Tuhan.

 

RENUNGAN

 

Apa yang hendak kita renungkan dari kotbah Minggu III setelah Trinitatis ini? Tema kotbah "Menjadi Ciptaan Baru" mengajak kita untuk merenungkan bagaimana pengurbanan Kristus dan kuasa Roh Kudus membawa perubahan dalam hidup kita sebagai orang percaya. Berikut adalah beberapa hal yang perlu kita renungkan dari tema ini:

 

Pertama, menjadi ciptaan baru dimulai dari Salib Kristus. Paulus dengan jelas mengajarkan bahwa salib Kristus adalah pusat dari kehidupan orang percaya. Pengurbanan Yesus di salib adalah dasar dari keselamatan dan perubahan hidup kita. Menjadi ciptaan baru dimulai dengan menerima kasih Tuhan yang diberikan melalui salib dan memahami bahwa hidup kita tidak bisa dipisahkan dari pengorbanan Kristus.

 

Kedua, kita mengubah fokus dari dunia kepada Kristus. Menjadi ciptaan baru berarti kita harus menanggalkan dunia dengan segala keinginan dan godaannya. Dunia ini dengan segala kesombongan, keinginan untuk berkuasa, dan pencapaian material, tidak lagi menjadi fokus hidup kita. Fokus kita kini beralih sepenuhnya pada Kristus dan salib-Nya.

 

Ketiga, menjadi ciptaan baru menghadirkan damai dan Kasih. Salah satu tanda orang yang menjadi ciptaan baru adalah damai sejahtera dan kasih yang hadir dalam hidup mereka. Ketika kita hidup sesuai dengan ajaran Kristus, kita akan merasakan kedamaian yang datang dari hubungan kita dengan Tuhan, dan kasih yang membawa kesatuan dan rekonsiliasi di antara sesama. Damai dan kasih ini adalah buah dari Roh Kudus yang bekerja dalam hati kita.

 

Keempat, menghidupi pengurbanan dan hidup baru dalam Kristus. Menjadi ciptaan baru adalah transformasi total dalam hidup kita. Ini bukan hanya perubahan luar, tetapi perubahan hati dan cara hidup yang seharusnya sesuai dengan kehendak Tuhan. Ketika kita menerima Kristus dalam hidup kita, kita dipanggil untuk hidup baru, yaitu hidup yang tidak lagi dikuasai oleh dosa, tetapi oleh kasih dan kebenaran Tuhan. Hidup kita harus mencermin-kan pengurbanan Kristus, dengan mengorbankan diri kita untuk melayani Tuhan dan sesama.

 

Kelima, membangun kehidupan yang memuliakan Tuhan. Hidup yang berkenan kepada Tuhan adalah hidup yang mencerminkan ajaran Kristus. Ketika kita menjadi ciptaan baru, kita dipanggil untuk hidup memuliakan Tuhan dalam setiap aspek kehidupan kita, mulai dari pekerjaan, keluarga, hingga pelayanan gereja. Kita harus hidup sebagai saksi Kristus di dunia ini, membagikan kasih dan kebenaran-Nya kepada orang lain.

 

Menjadi ciptaan baru dalam Kristus adalah sebuah transformasi total dalam hidup kita yang melibatkan perubahan dalam pikiran, hati, dan tindakan. Melalui salib Kristus, kita dibebaskan dari dosa dan dipanggil untuk hidup dalam damai sejahtera, kasih, dan kesetiaan kepada Tuhan. Karena itu, setiap aspek hidup kita dipanggil untuk menghadirkan Kristus sebagai pusat dari hidup kita, dan dengan berfokus pada Kristus, kita akan menjadi saksi-Nya yang hidup. (rsnh)

 

Selamat beribadah dan menikmati lawatan TUHAN!

Komentar

Postingan Populer