Renungan hari ini: KARAKTER ALLAH YANG PENUH BELAS KASIHAN (Mikha 7:18)

 Renungan hari ini:

 

KARAKTER ALLAH YANG PENUH BELAS KASIHAN


 

Mikha 7:18 (TB) "Siapakah Allah seperti Engkau yang mengampuni dosa, dan yang memaafkan pelanggaran dari sisa-sisa milik-Nya sendiri; yang tidak bertahan dalam murka-Nya untuk seterusnya, melainkan berkenan kepada kasih setia?"

 

Micah 7:18 (NET) "There is no other God like you! You forgive sin and pardon the rebellion of those who remain among your people. You do not remain angry forever, but delight in showing loyal love"

 

Nas hari ini adalah salah satu ungkapan terindah dalam Kitab Perjanjian Lama yang menggambarkan karakter Allah yang penuh belas kasihan. Dalam ayat ini, nabi Mikha merenungkan sifat Allah yang luar biasa—Allah yang tidak hanya mengampuni dosa, tetapi juga memberikan kasih setia yang tak terbatas, meskipun umat-Nya seringkali jatuh dalam pelanggaran. Ini adalah gambaran tentang kasih dan pengampunan Allah yang tidak pernah berkesudahan.

 

“Siapakah Allah seperti Engkau yang mengampuni dosa?” Kalimat ini mengingatkan kita bahwa Allah adalah sumber pengampunan yang sejati. Tidak ada satu pun manusia yang dapat mengampuni dosa dengan sempurna seperti Tuhan.Pengampunan Allah bukan hanya untuk sebagian dosa, tetapi untuk semua dosa, tanpa memandang besar kecilnya. Apakah kita sudah menyadari besarnya kasih Allah yang mau mengampuni segala dosa kita?Dalam hidup kita yang penuh dengan kegagalan dan kekurangan, kita sering kali merasa tidak layak mendapatkan pengampunan. Tetapi Allah menunjukkan bahwa kasih-Nya lebih besar daripada dosa kita.

 

“Yang memaafkan pelanggaran dari sisa-sisa milik-Nya sendiri...”Di sini, Mikha menggambarkan bagaimana Allah, meskipun kita sebagai umat-Nya sering berbuat salah dan melawan-Nya, tetap memilih untuk memaafkan dan menerima kita kembali. Meskipun kita adalah umat yang tidak sempurna, Tuhan tetap setia dan rela memaafkan.Apakah kita bisa mengampuni sesama seperti Allah mengampuni kita? Mengampuni sesama bukan hal yang mudah, tetapi ini adalah panggilan Tuhan bagi kita. Sebagaimana Allah memaafkan kita, kita dipanggil untuk menunjukkan kasih yang sama kepada orang lain.

 

“Yang tidak bertahan dalam murka-Nya untuk seterusnya...”Ini adalah salah satu aspek yang menakjubkan dari karakter Tuhan—Allah tidak terus-menerus marah. Meskipun kita seringkali jatuh dalam dosa dan kesalahan, Tuhan tidak menyimpan kemarahan-Nya untuk selamanya.Bagaimana dengan kita? Sering kali, kita memendam kemarahan dan kebencian terhadap orang lain, bahkan setelah mereka meminta maaf. Allah mengajarkan kita untuk tidak bertahan dalam kemarahan dan untuk mengampuni dengan hati yang tulus.Apakah kita mampu melepaskan kemarahan dan memberi kesempatan kedua kepada orang lain? Ini adalah tantangan bagi kita sebagai pengikut Kristus untuk meneladani Tuhan dalam mengampuni dan menunjukkan kasih-Nya.

 

“Melainkan berkenan kepada kasih setia...”Allah mengutamakan kasih setia-Nya sebagai karakter utama dalam hubungan-Nya dengan umat-Nya. Kasih setia Tuhan tidak bersifat sementara, tetapi langgeng dan tanpa syarat. Tuhan selalu setia dalam kasih-Nya meskipun kita sering kali tidak setia pada-Nya.Bagaimana dengan kita? Apakah kita menunjukkan kasih setia kepada Tuhan dan kepada sesama? Dalam hubungan kita dengan Tuhan dan orang lain, kasih setia adalah kualitas yang harus kita tunjukkan.Kasih setia Tuhan adalah pengingat bagi kita untuk tetap setia pada-Nya, terutama di saat-saat sulit atau ketika kita merasa tidak layak.

 

Mikha 7:18 mengungkapkan karakter Allah yang luar biasa: Allah yang mengampuni dosamemahami pelanggaran kitatidak bertahan dalam murka, dan berkenan kepada kasih setia. Ini adalah panggilan bagi kita untuk merenungkan besarnya kasih dan pengampunan Tuhan, serta untuk meneladani sifat-Nya dalam kehidupan kita.Sebagai umat-Nya, kita dipanggil untuk mengampuni, melepaskan kemarahan, dan menunjukkan kasih setia kepada Tuhan dan sesama.

 

Apa yang perlu direnungkan dari nas hari ini? Berikut adalah beberapa hal yang perlu direnungkan dari Mikha 7:18:

Pertama, Allah yang mengampuni dosa"Siapakah Allah seperti Engkau yang mengampuni dosa..."Ayat ini mengingatkan kita bahwa Allah adalah sumber pengampunan yang tak terbatas. Tidak ada dosa yang terlalu besar bagi Allah untuk diampuni. Dalam kehidupan sehari-hari, sering kali kita merasa tidak layak menerima pengampunan, namun Allah menunjukkan bahwa pengampunan-Nya adalah anugerah yang diberikan tanpa syarat.

 

Kedua, Allah yang memahami pelanggaran kita"Dan yang memaafkan pelanggaran dari sisa-sisa milik-Nya sendiri..."Ini menunjukkan bahwa meskipun umat-Nya sering melakukan pelanggaran, Tuhan tetap setia dan rela memaafkan. Sisa-sisa milik-Nya sendiri mengacu pada umat pilihan-Nya, yang meskipun gagal dan sering berbuat salah, tetap menjadi objek kasih dan pengampunan Tuhan.

 

Ketiga, Allah yang tidak bertahan dalam murka-Nya"Yang tidak bertahan dalam murka-Nya untuk seterusnya..."Meskipun Allah adalah Allah yang adil dan tidak membiarkan dosa tanpa penghakiman, Allah juga menunjukkan kesabaran dan belas kasihan-Nya. Murka Tuhan terhadap dosa bukanlah kemarahan yang tak berkesudahan, tetapi sebuah penghakiman yang menuju pada pemulihan dan pembaruan.

 

Keempat, Allah yang berkenan kepada kasih setia"Melainkan berkenan kepada kasih setia..."Kasih setia Tuhan adalah kualitas yang paling menonjol dalam hubungan-Nya dengan umat manusia. Allah mengutamakan kasih setia-Nya yang tak terputuskan dalam setiap tindakan-Nya. Kasih setia ini mengingatkan kita untuk tetap setia kepada Tuhan dan mengasihi sesama.

 

Mikha 7:18 mengajak kita untuk merenungkan keajaiban pengampunan Tuhankesabaran-Nya dalam tidak membiarkan murka-Nya bertahan selamanya, dan kasih setia-Nya yang tak tergoyahkan. Sebagai umat Tuhan, kita dipanggil untuk meneladani sifat-sifat ini, mengampuni sesama, bersabar, dan hidup dengan kasih setia. Karena itu, Tuhan adalah Allah yang penuh belas kasihan dan pengampunan, yang memanggil kita untuk hidup dalam kasih-Nya yang besar. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Komentar

Postingan Populer