Renungan hari ini: “UNDANGAN TUHAN UNTUK MEMINTA TANDA” (Yesaya 7:11)

 Renungan hari ini:

 

“UNDANGAN TUHAN UNTUK MEMINTA TANDA”


 

Yesaya 7:11 (TB2) "Mintalah suatu pertanda dari TUHAN, Allahmu, entah dari tempat sedalam dunia orang mati atau setinggi langit"

 

Isaiah 7:11 (NET) “Ask for a confirming sign from the Lord your God. You can even ask for something miraculous”

 

Nas hari ini mengingatkan kita akan undangan Tuhan untuk meminta tanda atau pertanda sebagai cara untuk mengenali kehendak-Nya. Ayat ini terjadi dalam konteks percakapan antara Nabi Yesaya dan Raja Ahas. Tuhan mengundang Raja Ahas untuk meminta tanda dari-Nya sebagai cara untuk meyakinkan raja akan janji Tuhan yang tidak akan pernah gagal. Meskipun demikian, Ahas menolak untuk meminta tanda tersebut, yang kemudian menjadi pembelajaran bagi kita tentang iman dan respons terhadap tawaran Tuhan.

 

Tuhan memberikan kebebasan untuk meminta pertanda. Tuhan dengan rendah hati mengundang Ahas untuk meminta tanda, "entah dari tempat sedalam dunia orang mati atau setinggi langit." Ini menunjukkan bahwa Tuhan tidak membatasi cara Dia bisa menyatakan kehendak-Nya, dan Dia memberikan kebebasan bagi kita untuk mencari petunjuk-Nya dalam berbagai cara. Tuhan menginginkan agar kita yakin dan percaya bahwa Dia dapat memberikan jawaban yang kita butuhkan, tak peduli seberapa besar atau kecil tantangannya.

 

Mengapa Ahas menolak meminta pertanda? Ahas menolak tawaran Tuhan untuk meminta tanda, dengan alasan bahwa dia tidak ingin mencobai Tuhan (ay.  12). Namun, penolakan Ahas mencerminkan ketidakpercayaan atau kurangnya iman pada janji Tuhan. Padahal, meminta pertanda atau tanda dari Tuhan bukanlah suatu bentuk ketidakpercayaan, tetapi cara untuk memperkuat iman kita pada-Nya dan mendalami rencana-Nya.

 

Tuhan tidak pernah menolak permintaan dengan tulus. Meskipun Ahas menolak, Tuhan tetap memberikan pertanda dalam bentuk nubuat mengenai kelahiran Mesias (ay. 14). Tuhan tidak hanya menjawab doa Ahas yang tidak diminta, tetapi juga memberikan tanda yang lebih besar yang mengarah kepada janji keselamatan yang kekal. Ini menunjukkan betapa Tuhan lebih dari sekadar menjawab permintaan kita — Dia seringkali memberi lebih banyak daripada yang kita minta atau harapkan.

 

Tanda Tuhan sebagai pengingat janji-Nya. Tanda yang Tuhan berikan sering kali memiliki tujuan yang lebih besar, bukan hanya untuk menjawab pertanyaan kita, tetapi untuk mengingatkan kita tentang janji keselamatan-Nya. Dalam konteks Yesaya 7:14, Tuhan memberikan pertanda tentang kelahiran seorang anak yang akan disebut "Immanuel," yang berarti "Allah menyertai kita." Ini adalah gambaran dari janji keselamatan yang akan digenapi dalam Yesus Kristus.

 

Mencari petunjuk Tuhan dengan iman. Ayat ini mengingatkan kita untuk tidak takut mencari petunjuk Tuhan, apapun cara yang Tuhan pilih untuk menyatakannya. Terkadang kita merasa cemas dan bingung tentang langkah-langkah hidup kita, tetapi Tuhan mengundang kita untuk dengan iman dan ketulusan mencari-Nya. Tuhan tidak hanya memberi petunjuk untuk masalah-masalah kecil, tetapi juga untuk hal-hal yang besar dan penuh tantangan dalam hidup kita.

 

Apa yang perlu direnungkan dari nas hari ini? Beberapa hal yang perlu kita renungkan dari ayat ini adalah:

 

Pertama, Tuhan mengundang kita untuk meminta pertanda. Tuhan, melalui Yesaya, memberikan kesempatan kepada Ahas untuk meminta pertanda sebagai cara untuk memperkuat iman dan meyakinkan diri tentang janji Tuhan. Tuhan tidak hanya menginginkan ketaatan, tetapi juga mengundang kita untuk datang kepada-Nya dengan keraguan, pertanyaan, dan pencarian kita. Ini menunjukkan bahwa Tuhan ingin umat-Nya lebih dekat kepada-Nya dan lebih mengenal kehendak-Nya.

 

Kedua, pertanda Tuhan sebagai bukti Kasih-Nya. Dengan memberi kesempatan untuk meminta pertanda, Tuhan tidak hanya menginginkan kita tahu bahwa Dia akan menggenapi janji-Nya, tetapi juga menunjukkan kasih-Nya yang besar. Tanda atau pertanda dari Tuhan adalah cara Dia mengungkapkan diri-Nya dan kasih-Nya kepada kita. Melalui tanda, kita belajar untuk mengenali bahwa Tuhan selalu menyertai dan membimbing kita, bahkan dalam kebingungannya.

 

Ketiga, Tuhan menyediakan tanda yang tidak terbatas. Ayat ini juga menunjukkan bahwa Tuhan memberi kebebasan bagi Ahas untuk meminta tanda "entah dari tempat sedalam dunia orang mati atau setinggi langit," yang berarti bahwa tidak ada batasan dalam hal bagaimana Tuhan dapat menunjukkan kuasa-Nya. Tuhan adalah Tuhan yang tidak terbatas, yang dapat melakukan apapun untuk menyatakan kehendak-Nya.

 

Keempat, ketaatan dan iman yang tumbuh melalui pertanda. Ketika Tuhan memberi tanda, itu bukan hanya untuk memberikan jawaban kepada kita, tetapi juga untuk membantu kita bertumbuh dalam iman. Melalui pertanda itu, kita belajar untuk lebih percaya pada Tuhan dan menerima bahwa jalan-Nya lebih tinggi dari jalan kita.

 

Kelima, menerima tanda dengan sikap yang tepat. Dalam kisah ini, meskipun Tuhan menawarkan tanda kepada Ahas, raja tersebut menolak untuk meminta tanda, dengan alasan bahwa dia tidak ingin mencobai Tuhan (ay. 12). Tanggapan Ahas menunjukkan ketidakpercayaan dan keraguan terhadap janji Tuhan. Tanda dari Tuhan hanya akan berarti jika kita menerima-Nya dengan hati yang penuh iman dan kesiapan untuk mengikuti kehendak-Nya.

 

Yesaya 7:11 mengingatkan kita bahwa Tuhan adalah Tuhan yang penuh kasih yang mengundang kita untuk meminta petunjuk dan pertanda dalam hidup kita. Dia tidak terbatas dalam cara-Nya untuk memberi petunjuk dan tanda, dan setiap tanda adalah bukti kasih-Nya yang ingin memperkuat iman kita. Karena itu, mari kita belajar untuk datang kepada Tuhan dengan hati yang terbuka, siap untuk menerima petunjuk-Nya dalam segala bentuk dan mempercayai-Nya lebih dalam. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Komentar

Postingan Populer