Renungan hari ini: “SUNGAI AIR KEHIDUPAN” (Wahyu 22:1-2)

 Renungan hari ini:

 

“SUNGAI AIR KEHIDUPAN”


 

Wahyu 22:1-2 (TB2) "Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu. Di tengah-tengah jalan kota itu, yaitu di kedua sisi sungai itu, ada pohon-pohon kehidupan yang berbuah dua belas kali, tiap-tiap bulan sekali. Daun pohon-pohon itu dipakai untuk menyembuhkan bangsa-bangsa"

 

Revelation 22:1-2 (NET) "Then the angel showed me the river of the water of life – water as clear as crystal – pouring out from the throne of God and of the Lamb, flowing down the middle of the city’s main street. On each side of the river is the tree of life producing twelve kinds of fruit, yielding its fruit every month of the year. Its leaves are for the healing of the nations"

 

Dalam nas hari ini, Rasul Yohanes diberi penglihatan tentang sungai air kehidupan yang jernih bagaikan kristal, mengalir langsung dari takhta Allah dan Anak Domba. Air kehidupan ini melambangkan kehidupan kekal yang datang dari Allah sendiri—sumber segala kehidupan, damai, dan pemulihan.

 

Pohon Kehidupan adalah simbol kelimpahan dan penyembuhan. Pohon-pohon kehidupan yang tumbuh di sepanjang sungai berbuah dua belas kali setahun, melambangkan kelimpahan berkat yang terus-menerus dan kesuburan rohani. Daunnya yang digunakan untuk menyembuhkan bangsa-bangsa menunjukkan bahwa Allah menyediakan pemulihan menyeluruh—baik fisik, emosional, maupun spiritual—bagi seluruh umat manusia.

 

Kota Baru merupakan kehadiran Tuhan yang menjadi pusat segalanya. Sungai itu mengalir dari takhta Allah dan Anak Domba di tengah kota, menunjukkan bahwa Allah dan Kristus menjadi pusat kehidupan dan sumber segala sesuatu di bumi baru yang penuh damai dan keadilan.

 

Wahyu 22:1-2 mengajak kita untuk berharap dan hidup dalam sumber kehidupan yang sejati—Allah sendiri, yang memberi kesegaran, kelimpahan buah, dan penyembuhan bagi kita dan seluruh dunia. Mari kita buka hati untuk terus menerima “air kehidupan” dari Allah, sehingga hidup kita menjadi berkat yang menyembuhkan dan membawa kehidupan bagi sesama.

 

Apa yang perlu direnungkan dari nas hari ini? Nas ini memberikan beberapa hal yang perlu direnungkan:

 

Pertama, sungai Air Kehidupan sebagai sumber kesegaran Abadi. Sungai yang jernih bagaikan kristal mengalir dari takhta Allah dan Anak Domba melambangkan kehidupan kekal yang hanya berasal dari Allah. Ini mengingatkan kita bahwa hanya di dalam Tuhanlah sumber kehidupan sejati, penyegaran, dan kekuatan yang tak pernah habis. Apakah kita sudah menemukan dan terus hidup dari sumber kehidupan Allah? Bagaimana kita menjaga agar kehidupan rohani kita tetap “jernih” dan segar?

 

Kedua, pohon Kehidupan sebagai simbol kelimpahan dan pemulihan. Pohon-pohon yang berbuah dua belas kali setahun menunjukkan kelimpahan berkat yang berkelanjutan. Daun-daunnya yang menyembuhkan bangsa-bangsa menandakan pemulihan yang Tuhan berikan—bukan hanya bagi individu, tetapi juga bagi seluruh umat manusia. Apakah hidup kita menghasilkan buah yang berkelanjutan, dan apakah buah itu membawa penyembuhan bagi orang lain?

 

Ketiga, kehidupan yang terhubung dengan Allah dan Kristus. Air kehidupan mengalir langsung dari takhta Allah dan Anak Domba. Ini mengingatkan bahwa kita hanya dapat memperoleh kehidupan yang benar dan berkelanjutan bila kita berakar dan berhubungan erat dengan Tuhan dan Kristus. Sejauh mana hubungan kita dengan Tuhan memengaruhi kehidupan kita sehari-hari?

 

Keempat, harapan akan pemulihan dan masa depan yang penuh berkat. Penglihatan Yohanes tentang sungai dan pohon kehidupan adalah gambaran masa depan yang penuh damai dan pemulihan sempurna. Ini memberikan harapan bahwa Tuhan menyediakan kehidupan kekal dan pemulihan bagi umat-Nya. Apakah kita hidup dengan pengharapan yang kokoh akan janji Allah tentang kehidupan kekal?

 

Wahyu 22:1-2 mengajak kita untuk terus mencari dan hidup dari sumber kehidupan sejati—Allah dan Anak Domba—yang memberikan kesegaran, kelimpahan buah rohani, serta pemulihan bagi diri kita dan dunia. Karena itu, kita diingatkan untuk membiarkan diri kita dihidupi dan dipulihkan oleh kasih-Nya yang tak berkesudahan. (rsnh)

 

Selamat memulai karya dalam Minggu ini untuk TUHAN

Komentar

Postingan Populer