KOTBAH MINGGU KANTATE Minggu, 18 Mei 2025 “ALLAH MENGARUNIAKAN PERTOBATAN” (Kisah 11:1-18)

 KOTBAH MINGGU KANTATE

Minggu, 18 Mei 2025

 

“ALLAH MENGARUNIAKAN PERTOBATAN”

Kotbah: Kisah 11:1-18     Bacaan: Hakim-hakim 5:1-12


 

Minggu ini kita memasuki Minggu Kantate. Nama "Kantate" berasal dari kata Latin "Kantate Domino" yang berarti "Bernyanyilah bagi Tuhan"diambil dari ayat pembuka Mazmur 98:4 yang berbunyi, “Bernyanyi-lah bagi TUHAN dengan gembira, hai seluruh bumi!” Pada Minggu ini, kita akan merenungkan tema “Allah Mengaruniakan Pertobatan” berdasarkan Kisah Para Rasul 11:1-18. Teks ini mengisahkan momen penting dalam sejarah gereja mula-mula ketika Allah menunjuk-kan kepada jemaat Yahudi bahwa keselamatan melalui Yesus Kristus bukan hanya untuk orang Yahudi saja, tetapi juga untuk bangsa-bangsa lain, yaitu orang-orang non-Yahudi (Gentiles). Peristiwa ini menandai perluasan panggilan keselamatan dan menunjukkan bagaimana Allah memberi anugerah pertobatan kepada siapa saja yang percaya.

 

Konteks Historis dan Situasi Jemaat Awal

Gereja mula-mula pada awalnya sangat berakar pada komunitas Yahudi yang taat. Mereka percaya bahwa keselamatan hanya bagi bangsa Yahudi, sesuai dengan janji Allah dalam Perjanjian Lama.

 

Ketika Petrus berbicara dengan Cornelius, seorang non-Yahudi (Kisah 10), dan membaptisnya, hal ini memicu kontroversi di antara jemaat Yahudi (Kis. 11:1-3). Banyak yang tidak mengerti mengapa Petrus bergaul dan menerima orang non-Yahudi ke dalam komunitas percaya. Kisah ini menunjukkan perdebatan teologis dan sosial yang terjadi saat gereja mula-mula sedang berkembang dan menghadapi tantangan baru mengenai siapa yang dapat menerima keselamatan.

 

Ada beberapa Pelajaran penting dari perikop ini bagi kita:

 

Pertama, pengalaman Petrus (ay. 4-17). Petrus menjelaskan bagaimana Roh Kudus bekerja dalam peristiwa itu, menegaskan bahwa Allah sendiri yang mengaruniakan pertobatan kepada orang-orang non-Yahudi tanpa membeda-bedakan mereka dengan orang Yahudi. Visi yang diterima Petrus (Kis. 10) dan pengala-man pembaptisan Corneliusmenjadi wujud nyata intervensi Allah yang membuka pintu keselamatan bagi bangsa-bangsa lain.

 

Roh Kudus sebagai pemberi kuasa dan penuntun, yang mengaruniakan iman dan pertobatan kepada semua orang percaya, tanpa diskriminasi suku atau bangsa. Jemaat yang awalnya ragu akhirnya menerima bahwa anugerah Allah universal dan semua yang menerima Roh Kudus layak disambut ke dalam persekutuan.

 

Kedua, pertobatan sebagai Karunia Allah. Pertobatan bukan hanya hasil usaha manusia, tetapi karunia Allah yang bekerja melalui Roh Kudus untuk membuka hati manusia. Ini menegaskan bahwa keselamatan adalah anugerah yang diberikan Allah secara cuma-cuma kepada siapa pun yang percaya, tanpa memandang latar belakang mereka. Kisah ini menegaskan bahwa Allah menghendaki agar semua bangsa mendapat kesempatan untuk bertobat dan menerima keselamatan. Ini menjadi dasar bagi misi gereja yang inklusif dan universal. Dari semula terfokus pada Yahudi saja, gereja menerima bahwa keselamatan dari Allah adalah untuk semua, yang mengubah wajah dan misi gereja selamanya.

 

Ketiga, pertobatan merupakan Anugerah untuk semua orang. Pesan ini mengingatkan kita bahwa Allah tidak membatasi kasih dan anugerah-Nya hanya untuk kelompok tertentu, tetapi untuk semua orang yang mau menerima. Kita dipanggil untuk menjadi saluran Kasih dan Pertobatan. Seperti Petrus, kita dipanggil untuk membuka hati dan tangan bagi semua orang tanpa prasangka, menjadi saksi kasih Kristus yang mengundang semua untuk bertobat dan menerima keselamatan. Gereja dan kita sebagai umat Tuhan diajak untuk terus membuka diri pada wawasan baru dan kerja Roh Kudus, agar tidak terjebak pada tradisi atau eksklusivitas, tetapi melayani dengan kasih universal.

 

Pertanyaan kita, bagaimanakah cara Allah mengaruniakan pertobatan bagi kita? Berikut adalah beberapa cara Allah mengaruniakan pertobatan berdasarkan kisah tersebut:

 

Pertama, Allah mengaruniakan pertobatan kepada kita melalui Wahyu dan bimbingan Roh Kudus. Allah memberikan wahyu kepada Rasul Petrus melalui mimpi dan Roh Kudus yang memimpin Petrus untuk menerima dan membaptis Cornelius, seorang non-Yahudi. Ini menunjukkan bahwa pertobatan tidak hanya terjadi secara manusiawi, tetapi dipandu oleh Roh Kudus yang membuka hati dan pikiran manusia untuk menerima keselamatan. Allah memakai cara supranatural untuk menunjukkan bahwa keselamatan adalah untuk semua bangsa, bukan hanya untuk Yahudi saja.

 

Kedua, Allah mengaruniakan pertobatan kepada kita dengan mengubah paradigma jemaat awal. Pertobatan bangsa-bangsa lain terjadi ketika jemaat awal, khususnya orang Yahudi, menerima bahwa Allah tidak membeda-bedakan orang berdasarkan asal-usul. Perubahan sikap dan penerimaan ini adalah bagian dari cara Allah mengaruniakan pertobatan secara kolektif melalui gereja. Allah bekerja melalui jemaat untuk menjadi alat penyebaran Injil yang inklusif, yang membuka jalan bagi pertobatan banyak orang.

 

Ketiga, Allah mengaruniakan pertobatan kepada kita melalui kesaksian dan pengakuan iman. Petrus dan Cornelius memberikan kesaksian kepada jemaat di Yerusalem tentang bagaimana Roh Kudus turun atas orang-orang non-Yahudi, yang menandakan bahwa mereka juga menerima karunia keselamatan. Kesaksian ini menjadi faktor penting yang mendorong pertobatan dalam komunitas luas. Kesaksian iman dan pengakuan atas karya Roh Kudus menjadi sarana Allah mengaruniakan pertobatan kepada orang lain.

 

Keempat, Allah mengaruniakan pertobatan kepada kita melalui pembaptisan dan penerimaan dalam komunitas. Allah mengaruniakan pertobatan dengan memasukkan orang-orang baru ke dalam komunitas percaya melalui pembaptisan. Ini bukan hanya perubahan hati pribadi, tetapi juga pengakuan dan penerimaan secara resmi dalam tubuh Kristus. Pertobatan bukan hanya soal perubahan batin, tapi juga soal terlibatnya dalam kehidupan komunitas gereja.

 

Kelima, Allah mengaruniakan pertobatan kepada kita dengan memberikan Karunia Roh Kudus. Pada saat orang-orang non-Yahudi menerima firman, Allah memberikan mereka karunia Roh Kudus, yang menjadi tanda bahwa pertobatan dan keselamatan mereka adalah sah dan diterima oleh Tuhan. Karunia Roh Kudus memberi kekuatan dan kemampuan untuk hidup baru sebagai umat Tuhan, menegaskan bahwa pertobatan adalah karya Allah secara langsung.

 

Allah mengaruniakan pertobatan melalui intervensi Roh Kuduspengungkapan wahyuperubahan sikap jemaatkesaksian imanpembaptisan, dan pemberian karunia Roh Kudus. Pertobatan adalah karya Allah yang melampaui batasan-batasan manusia dan sosial, membuka pintu keselamatan bagi semua bangsa dan memastikan mereka menjadi bagian dari tubuh Kristus.

 

RENUNGAN 

 

Apa yang hendak kita renungkan dalam Minggu Kantate ini? Ada beberapa hal yang perlu kita renungkan dalam merayakan Minggu Kantate ini, yakni:

 

Pertama, pertobatan adalah Karunia Allah. Pertobatan bukan semata-mata hasil usaha manusia, tetapi merupakan karunia dan karya Roh Kudus. Kita perlu menyadari bahwa hanya dengan anugerah Tuhan, hati kita dapat terbuka untuk menerima keselamatan.

 

Kedua, kesetiaan terhadap panggilan Allah yang inklusif. Allah mengundang semua orang, tanpa memandang latar belakang, bangsa, atau status sosial, untuk menerima keselamatan. Kita diajak untuk menghilangkan sikap eksklusif dan membuka hati menerima semua orang sebagaimana Allah mengarunia-kan pertobatan kepada bangsa-bangsa lain.

 

Ketiga, peran komunitas dalam pertobatan. Pertobatan bukan hanya pengalaman pribadi, tapi juga melibatkan komunitas gereja. Kita perlu merenungkan bagaimana kita bisa menjadi bagian dari komunitas yang menyambut, membina, dan menguatkan iman orang lain.

 

Keempat, pentingnya kesaksian iman. Kesaksian Petrus dan Cornelius menunjukkan bahwa berbagi pengalaman iman dan karya Roh Kudus adalah sarana Allah dalam mengaruniakan pertobatan kepada orang lain. Kita juga dipanggil untuk menjadi saksi yang jujur dan berani dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, dengan merenungkan poin-poin ini, kita diingatkan untuk selalu berserah pada karya Allah dalam hidup kita dan berperan aktif dalam membawa orang lain kepada pertobatan dan keselamatan dalam Kristus. (rsnh) 

 

Selamat beribadah dan menikmati lawatan TUHAN

Komentar

Postingan Populer