Renungan hari ini:
PENTINGNYA INTEGRITAS DALAM MENYAMPAIKAN KEBENARAN DAN KEHENDAK TUHAN
2 Tawarikh 18:13 (TB) Tetapi, Mikha menjawab: "Demi TUHAN yang hidup, sesungguhnya, apa yang akan difirmankan Allahku, itulah yang akan kukatakan"
2 Chronicles 18:13 (NET) But Micaiah said, “As certainly as the Lord lives, I will say what my God tells me to say!”
Nas hari ini mengingatkan kita akan pentingnya integritas dalam menyampaikan kebenaran dan kehendak Tuhan. Mikha tidak membiarkan tekanan dari raja dan pengikutnya untuk mengubah pesan Tuhan. Meskipun kata-katanya mungkin tidak disukai atau berisiko menimbulkan konflik, Mikha memilih untuk setia pada firman Tuhan.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita juga sering menghadapi situasi di mana kita harus memilih untuk mengikuti kebenaran meskipun itu tidak populer. Terkadang kita merasa takut untuk berkata yang benar karena takut kehilangan hubungan, pekerjaan, atau reputasi. Namun, seperti Mikha yang menyatakan dengan tegas bahwa ia hanya akan mengucapkan apa yang Tuhan katakan, kita pun dipanggil untuk menjadi saksi kebenaran-Nya, berani menanggung akibat apapun yang mungkin datang.
Apa yang perlu direnungkan dari nas hari ini? Beberapa hal yang bisa kita renungkan dari ayat ini adalah:
Pertama, kesetiaan kepada Firman Tuhan. Mikha menunjukkan keteguhan hati dan kesetiaannya pada kehendak Tuhan, meskipun berada di bawah tekanan dari raja dan pejabat-pejabatnya. Ini mengingatkan kita untuk selalu setia pada kebenaran Firman Tuhan, tidak peduli betapa besar tantangan atau godaan yang datang. Saat kita dihadapkan pada pilihan antara mengikuti dunia atau tetap setia pada ajaran Tuhan, kita diajak untuk memilih kebenaran-Nya, seperti yang dilakukan oleh Mikha.
Kedua, berbicara menurut kehendak Tuhan. Mikha dengan tegas menyatakan bahwa ia hanya akan berkata sesuai dengan apa yang difirmankan oleh Tuhan. Ini mengajarkan kita untuk berbicara dengan penuh pertimbangan dan tidak sembarangan, terlebih dalam situasi yang penuh tekanan. Kita diajak untuk menjadikan Firman Tuhan sebagai pedoman dalam setiap perkataan dan tindakan kita, agar apa yang kita katakan selalu mencerminkan kebenaran-Nya.
Ketiga, mengutamakan Tuhan di atas segalanya. Mikha tidak takut untuk berbicara kebenaran meskipun itu tidak populer atau bisa menimbulkan konflik. Ia lebih mengutamakan kehendak Tuhan daripada kehendak manusia atau kepentingan pribadi. Ini mengingatkan kita untuk selalu mengutamakan Tuhan dalam setiap aspek hidup kita, baik itu dalam pekerjaan, hubungan, maupun pilihan hidup lainnya.
Keempat, keberanian dalam kebenaran. Ayat ini juga mengajarkan keberanian untuk berbicara dan bertindak sesuai dengan Firman Tuhan meskipun hal itu mungkin berisiko atau tidak disukai oleh orang lain. Mikha memberikan teladan kepada kita untuk berani berdiri di atas kebenaran meskipun dunia di sekitar kita sering kali tidak mendukungnya. Mari kita merenungkan bagaimana kita bisa meneladani keteguhan hati Mikha dalam kehidupan kita sehari-hari. Apakah kita cukup berani untuk berbicara sesuai dengan kehendak Tuhan? Apakah kita cukup setia untuk mengutamakan Firman-Nya dalam segala situasi? Karena itu, melalui renungan ini, kita semakin dikuatkan untuk tetap setia pada Tuhan dalam setiap aspek hidup kita. (rsnh)
Selamat berakhir pekan dan besok kita beribadah kepada TUHAN
Komentar
Posting Komentar