Renungan hari ini: “MEMPERTAHANKAN AJARAN YANG TELAH DITERIMA SEJAK AWAL” (1 Yohanes 2:24)

 Renungan hari ini:

 

“MEMPERTAHANKAN AJARAN YANG TELAH DITERIMA SEJAK AWAL”



1 Yohanes 2:24 (TB2) "Adapun kamu, apa yang telah kamu dengar sejak semula, harus tetap tinggal di dalam kamu. Jika apa yang telah kamu dengar sejak semula itu tetap tinggal di dalam kamu, kamu akan tetap tinggal di dalam Anak dan di dalam Bapa" 

 

1 John 2:24 (NET) "As for you, what you have heard from the beginning must remain in you. If what you heard from the beginning remains in you, you also will remain in the Son and in the Father"

 

Dalam nas hari ini, Yohanes mengingatkan kita tentang pentingnya mempertahankan ajaran yang telah diterima sejak awal, yaitu Firman Tuhan yang membawa kita kepada hubungan yang intim dengan Tuhan. Kata-kata Yohanes ini sangat relevan bagi kita sebagai orang Kristen masa kini, karena kita hidup di dunia yang penuh dengan gangguan dan godaan yang bisa mengalihkan perhatian kita dari kebenaran yang telah diajarkan oleh Kristus. Mari kita merenungkan makna mendalam dari ayat ini dan bagaimana kita dapat mempertahankan iman kita agar tetap teguh dalam Kristus.

 

Pertama, apa yang telah kamu dengar sejak semula. Ketika Yohanes berbicara tentang apa yang telah kamu dengar sejak semula, ia mengacu pada ajaran dasar tentang Yesus Kristus yang telah diberikan kepada para murid sejak awal. Ajaran ini adalah berita Injil tentang kebangkitan Yesus, keselamatan melalui iman, dan hidup yang kekal yang kita terima melalui Kristus. Dalam konteks ini, apa yang telah kita dengar sejak semula adalah Firman Tuhan yang tidak berubah—yaitu kebenaran yang membawa kita kepada keselamatan.

 

Kedua, mempertahankan apa yang telah diterima. Yohanes mengajak kita untuk mempertahankan apa yang telah kita terima dan menjaga ajaran itu tetap tinggal di dalam hati kita. Ini bukan hanya soal mengingat atau mengetahui kebenaran, tetapi tentang menerima dan menghidupi kebenaran tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kehidupan Kristen, mempertahankan iman adalah tindakan aktif yang melibatkan kesetiaan, ketekunan, dan ketaatan pada ajaran Kristus.

 

Ketiga, tetap tinggal di dalam Anak dan di dalam Bapa. Yohanes menghubungkan mempertahankan ajaran dengan kehidupan dalam persekutuan dengan Kristus dan Bapa. Ketika kita tetap tinggal dalam Firman Tuhan, kita akan terus tinggal dalam hubungan yang erat dengan Yesus (Anak) dan Allah Bapa. Persekutuan ini adalah sumber kehidupan rohani yang sejati. Yohanes mengingatkan kita bahwa mengikuti ajaran Kristus bukan hanya tentang mengetahui ajaran-Nya, tetapi tentang memiliki hubungan yang hidup dan terus berkembang dengan Tuhan.

 

Keempat, menghidupi kehidupan yang berbuah dari Firman. Bagaimana kita mengaplikasikan ajaran yang telah kita terima dalam kehidupan sehari-hari? Ajaran yang telah kita terima harus diterjemahkan dalam tindakan nyata yang membawa berkat bagi orang lain dan memuliakan Tuhan. Ketika kita tetap tinggal di dalam Firman Tuhan, hidup kita akan menghasilkan buah yang baik—baik dalam hubungan kita dengan sesama maupun dalam pelayanan kita kepada Tuhan. Menghidupi kehidupan yang berbuah berarti menjadi saksi Kristus di dunia ini, mencerminkan kasih dan kebenaran Tuhan, dan menjadi terang yang memancarkan cahaya-Nya.

 

Apa yang perlu direnungkan dari nas hari ini? Mari kita merenungkan makna mendalam dari ayat ini dan bagaimana kita dapat mengaplikasikan prinsip ini dalam kehidupan sehari-hari.

 

Pertama, mari mempertahankan apa yang telah kamu dengar sejak semula dari TUHAN. Yohanes mengingatkan kita untuk tetap memegang teguh ajaran yang telah kita terima sejak pertama kali kita mendengarnya, yaitu Injil Yesus Kristus—kabar keselamatan yang datang melalui pengorbanan dan kebangkitan-Nya. Ajaran ini adalah fondasi iman kita, dan kita dipanggil untuk terus hidup dalam kebenaran tersebut. Dalam dunia yang terus berubah, kita sering dihadapkan pada pandangan yang bertentangan dengan ajaran Tuhan. Namun, mempertahankan ajaran Kristus adalah hal yang harus kita lakukan agar tidak terombang-ambing oleh ajaran-ajaran yang tidak benar.

 

Kedua, izinkan ajaran Tuhan tetap tinggal di dalam kita. Kata "tinggal" atau "berdiam" di sini menunjukkan bahwa ajaran Tuhan tidak hanya harus kita dengar, tetapi juga harus mengakar dalam hidup kita. Ini berarti kita harus membiarkan firman Tuhan berdiam dengan kuat dalam hati dan pikiran kita, bukan sekadar menjadi pengetahuan sementara, tetapi menjadi panduan hidup yang terus membimbing kita. Firman Tuhan yang hidup akan mempengaruhi keputusan-keputusan kita, perilaku kita, dan cara kita melihat dunia.

 

Ketiga, kita harus menyatu dengan Anak dan Bapa dan hidup dalam persekutuan yang sejati. Ini adalah janji besar yang diberikan Yohanes: ketika kita tetap memegang teguh ajaran Kristus, kita akan tetap tinggal di dalam persekutuan dengan Anak (Yesus) dan Bapa (Allah). Persekutuan ini adalah tujuan hidup orang Kristen, di mana kita dipanggil untuk mengalami kehidupan yang penuh kasih dengan Allah dan hidup dalam kasih-Nya. Tinggal di dalam Anak berarti mengikuti Kristus, hidup sesuai dengan ajaran-Nya, dan membiarkan hidup kita dipimpin oleh-Nya.

 

Nas ini mengajarkan kita bahwa mempertahankan ajaran Kristus dalam hidup kita adalah kunci untuk tetap hidup dalam persekutuan dengan Tuhan. Ajaran ini tidak hanya menjadi informasi yang kita ketahui, tetapi harus menjadi bagian dari hidup kita yang mengarahkan langkah kita. Dengan tinggal di dalam Kristus, kita dapat mengalami kehidupan yang sejati yang membawa kita kepada persekutuan yang lebih dalam dengan Allah dan kepada pelayanan yang penuh kasih kepada sesama. Karena itu, marilah kita mendengarkan Tuhan dengan hati yang terbuka, menghidupi Firman Tuhan dalam kehidupan kita, dan tinggal dalam kasih dan kebenaran-Nya, karena hanya dengan demikian kita dapat mengalami kehidupan yang penuh dengan damai dan pengharapan yang datang dari Tuhan. (rsnh)

 

Selamat berkarya di dalam TUHAN

Komentar

Postingan Populer