KOTBAH KAMIS PUTIH Kamis, 17 April 2025 “DARAH PERJANJIAN UNTUK PENGAMPUNAN DOSA” (Matius 26:26-29)

 KOTBAH KAMIS PUTIH

Kamis, 17 April 2025

 

“DARAH PERJANJIAN UNTUK PENGAMPUNAN DOSA”

Kotbah: Matius 26:26-29     Bacaan: Keluaran 12:43-53


 

Pada hari ini, kita merayakan Kamis Putih, sebuah peringatan yang sangat penting dalam perjalanan iman kita sebagai umat Kristen. Pada malam ini, kita merenungkan peristiwa Perjamuan Terakhir yang Yesus adakan bersama murid-murid-Nya sebelum Dia diserahkan untuk disalib. Dalam perjamuan ini, Yesus memberikan tanda yang sangat penting: roti dan angguryang menjadi lambang dari tubuh dan darah-Nyasebagai pengurbanan untuk keselamatan umat manusia.

 

Tema yang akan kita gumulkan dalam ibadah ini adalah “DARAH PERJANJIAN UNTUK PENGAMPUNAN DOSA”. Dalam Matius 26:26-29, Yesus dengan jelas menunjukkan bahwa darah-Nya akan menjadi darah perjanjian yang membawa pengampunan dosa bagi umat manusia. Mari kita merenungkan dengan hati yang penuh syukur dan penghormatan, bagaimana darah perjanjian yang Yesus berikan ini adalah bukti kasih-Nya yang besar bagi kita semua.

 

Pertama, Darah Perjanjian: Penggenapan Janji Tuhan (ay. 28). "Sebab, inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa-doa" (ay. 28). Yesus menyatakan bahwa darah-Nya adalah darah perjanjianApa yang dimaksud dengan darah perjanjian ini? Dalam konteks Alkitab, perjanjian adalah sebuah ikatan yang mengikat dua pihak—Tuhan dan umat-Nya. Darah perjanjian ini mengacu pada pengurbanan Yesus yang akan menjadi dasar dari perjanjian baru antara Allah dan umat manusia. Sebelumnya, dalam Perjanjian Lama (PL), darah binatang yang disembelih menjadi tanda pengampunan dosa, tetapi Yesus datang untuk menggenapi perjanjian itu dengan pengurbanan diri-Nya.

 

Apakah kita menyadari bahwa darah Yesus yang tertumpah di kayu salib adalah bagian dari perjanjian yang Allah buat dengan kita? Perjanjian ini adalah janji pengampunan dan keselamatan yang diberikan melalui darah Yesus, yang bukan hanya menutupi dosa kita, tetapi benar-benar menghapusnya. Marilah kita merenungkan bahwa pengorbanan Yesus adalah jalan kita untuk beroleh pengampunan, bukan karena usaha kita, tetapi karena kasih-Nya yang luar biasa.

 

Kedua, Darah Perjanjian untuk Pengampunan Dosa (ay. 28). "…yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa." (ay. 28). Yesus berkata bahwa darah-Nya ditumpahkan untuk pengampunan dosaIni adalah inti dari pengorbanan-Nya—darah Yesus adalah harga yang dibayar untuk pengampunan dosa kitaTanpa darah yang tertumpah, tidak ada pengampunan dosa. Ini mengingatkan kita bahwa pengampunan yang kita terima bukanlah sesuatu yang kita peroleh dengan usaha atau perbuatan baik kita, tetapi adalah pemberian dari Tuhan yang datang melalui pengurbanan Yesus di kayu salib.

Dalam PL, darah binatang dipersembahkan untuk menghapus dosa umat Israel, namun darah Yesus adalah pengurbanan yang sempurna yang menghapus dosa sekali untuk selamanya. Kita tidak perlu lagi mempersembahkan korban untuk pengampunan dosa karena Yesus sudah memberikan diri-Nya sebagai kurban yang sempurna.

 

Apakah kita hidup dengan kesadaran akan pengampunan yang telah kita terima melalui darah Kristus? Kadang-kadang kita meremehkan pengorbanan yang besar ini dengan hidup dalam perasaan bersalah yang tidak perlu. Namun, Yesus sudah menebus dosa kita sepenuhnya. Kita dipanggil untuk hidup dalam kebebasan yang datang dari pengampunan dosa-Nya, tanpa merasa terbebani oleh masa lalu kita.

 

Ketiga, Darah Perjanjian membawa Kehidupan Baru (ay. 29). Aku berkata kepadamu: Mulai sekarang Aku tidak akan meminum lagi hasil pokok anggur ini sampai pada hari ketika Aku meminum hasilnya yang baru, bersama kamu dalam Kerajaan Bapa-Ku" (ay. 29). Yesus berbicara tentang meminum anggur lagi di dalam Kerajaan Bapa-NyaIni menunjukkan bahwa darah perjanjian yang tertumpah membawa kita kepada kehidupan yang kekal, sebuah kehidupan yang penuh dengan sukacita dalam Kerajaan AllahDengan pengurbanan Yesus, kita memperoleh akses kepada kehidupan kekalyang dimulai sejak kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Selain itu, Yesus juga mengajarkan bahwa perjamuan ini bukan hanya merupakan peringatan akan penderitaan-Nya, tetapi juga pengharapan yang hidup untuk masa depan. Perjamuan ini mengingatkan kita akan janji keselamatan yang sempurna yang akan digenapi di Kerajaan Allah.

 

Apakah kita menghidupi pengharapan yang Tuhan berikan melalui darah-Nya? Yesus mengingatkan kita bahwa meskipun kita hidup di dunia yang penuh dengan penderitaan, kita memiliki pengharapan akan kehidupan yang sempurna bersama-Nya di kerajaan-Nya. Marilah kita hidup dengan penuh pengharapan, mengenang pengorbanan Kristus, dan menantikan kedatangan-Nya yang kedua kali untuk menggenapi janji-Nya bagi umat-Nya.

 

Keempat, respons kita terhadap Darah Perjanjian. Setelah merenungkan pengurbanan Yesus, darah perjanjian yang tertumpah, dan janji keselamatan yang diberikan-Nya, kita dipanggil untuk merespons dengan kehidupan yang sesuai dengan apa yang telah diberikan kepada kita. Yesus memanggil kita untuk hidup dalam syukur dan kesetiaan, mengingat bahwa pengampunan dosa dan kehidupan kekal adalah hadiah yang sangat mahal yang diberikan kepada kita.

 

Bagaimana kita merespons pengorbanan Yesus dalam hidup kita? Pengorbanan Yesus memanggil kita untuk hidup dalam ketaatan kepada-Nya, mengasihi sesama, dan terus menerus mengingat bahwa darah-Nya yang tertumpah membawa kita pada pengampunan, pembaruan, dan kehidupan yang kekal.

 

Pertanyaan kita sekarang adalah apakah makna “DARAH PERJANJIAN UNTUK PENGAMPUNAN DOSA” berdasarkan kitab Matius 26:26-29?   Berikut adalah makna yang terkandung dalam ungkapan tema ini:

 

Pertama, Darah sebagai simbol pengurbanan untuk Pengampunan. Pada Perjamuan Terakhir, Yesus mengatakan bahwa darah-Nya adalah darah perjanjian yang ditumpahkan untuk banyak orang. Ini mengacu pada pengurbanan Yesus di kayu salib yang akan datang. Dalam PL, darah binatang digunakan untuk menghapus dosa umat Israel, tetapi itu hanya sementara dan harus dilakukan berkali-kali. Namun, darah Yesus adalah darah yang ditumpahkan sekali untuk selamanyayang menghapus dosa umat manusia secara sempurna dan kekal.

 

Darah Yesus menjadi pengganti darah kurban binatang dalam PL, sebagai tanda pengampunan yang sempurna. Darah-Nya menjadi perjanjian baru antara Allah dan umat manusiasebuah pengorbanan yang memberikan jalan keselamatan yang permanen.

 

Pengampunan dosa yang diberikan melalui darah Yesus bukan hanya menutupi dosa, tetapi benar-benar menghapusnya. Dengan darah-Nya, Yesus mengalahkan dosa dan maut yang menghalangi hubungan kita dengan Tuhan.

 

Kedua, Darah Perjanjian sebagai Janji Kasih dan Keselamatan. Yesus menghubungkan darah-Nya dengan Perjanjian Baru (PB). Dalam PL, perjanjian antara Tuhan dan umat-Nya sering kali melibatkan darah sebagai simbol kesepakatan atau ikatan. Dalam Matius 26:28, Yesus mengatakan, "Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa-dosa" Darah perjanjian ini menandakan bahwa perjanjian Allah dengan umat-Nya kini tidak lagi berdasarkan hukum Taurat yang mengikat, melainkan berdasarkan kasih dan pengurbanan Kristus.

 

Perjanjian baru ini adalah bukti kasih Allah yang nyata. Melalui darah Yesus, Tuhan memulai suatu hubungan baru dengan umat manusia, yang bukan lagi berdasarkan keturunan atau hukum, tetapi berdasarkan iman kepada Yesus Kristus. Darah Yesus menyatakan keselamatan yang terbuka bagi semua orang, baik Yahudi maupun non-Yahudi, karena "bagi banyak orang" berarti semua orang yang percaya kepada-Nya dapat menerima pengampunan dosa dan hidup yang kekal.

 

Ketiga, Darah Yesus menghapuskan dosa dan memberikan perdamaian dengan Allah. Darah Yesus yang tertumpah adalah pengurbanan yang membawa pengampunan dosa. Dosa manusia yang menyebabkan pemisahan antara kita dan Allah dapat diampuni hanya melalui darah yang tertumpah di kayu salibDengan pengorbanan ini, kita dipulihkan kembali dalam hubungan yang harmonis dengan Allah.

 

Darah Yesus membawa perdamaian dengan AllahSeperti yang dikatakan dalam Roma 5:9, "Karena itu, kita yang telah dibenarkan oleh darah-Nya, lebih-lebih lagi akan diselamatkan dari murka Allah." Melalui darah Yesus, kita menerima pengampunan dosa dan diselamatkan dari akibat dosa, yaitu kematian kekal. Darah Yesus juga mengingatkan kita bahwa tidak ada pengampunan tanpa pengurbanan. Setiap dosa kita dibayar dengan harga yang sangat mahal—darah Yesus yang suci.

 

Keempat, Darah yang membawa Harapan akan Kehidupan Kekal. Dalam Matius 26:29, Yesus berkata, "Aku berkata kepadamu: Aku tidak akan meminum lagi hasil pokok anggur ini sampai pada hari ketika Aku meminumnya kelak dalam Kerajaan Bapa-Ku." Pernyataan ini mengandung pengharapan akan kehidupan yang akan datang, di mana Yesus akan bersama umat-Nya dalam Kerajaan Allah. Darah perjanjian ini bukan hanya untuk pengampunan dosa sementara, tetapi juga menjanjikan kehidupan kekal bagi semua yang percaya kepada-Nya.

 

Darah Yesus membuka jalan bagi kita untuk mengalami kehidupan kekalPerjamuan ini menjadi pengingat bagi kita bahwa melalui pengorbanan Yesus, kita diberikan pengharapan untuk kehidupan yang sempurna bersama Allah di Kerajaan-Nya. Yesus mengingatkan kita bahwa perjamuan ini adalah simbol harapan yang akan digenapi, yaitu kebersamaan dengan-Nya dalam kehidupan yang kekal setelah kita meninggalkan dunia ini.

 

"Darah Perjanjian untuk Pengampunan Dosa" adalah inti dari iman Kristen. Melalui darah Yesus yang tertumpah di kayu salib, kita diberikan pengampunan dosa, kedamaian dengan Allah, dan harapan akan kehidupan kekalDarah perjanjian ini menghapuskan dosa-dosa kita, membawa kita ke dalam hubungan yang baru dan lebih intim dengan Tuhan. Yesus, sebagai pengganti korban kita, memberikan diri-Nya sebagai jalan keselamatan yang kekal bagi siapa saja yang percaya kepada-Nya. Sebagai respon kita, marilah kita mengenang pengorbanan Kristus dengan hidup yang penuh syukur, hidup dalam pengampunan yang telah diberikan kepada kita, dan hidup dengan pengharapan akan kehidupan kekal yang dijanjikan-Nya

 

Kamis Putih mengingatkan kita tentang darah perjanjian yang tertumpah untuk pengampunan dosa kita melalui pengorbanan Yesus Kristus. Darah-Nya membawa pengampunan yang sempurna, membuka jalan bagi kita untuk hidup dalam kebebasan dan pengharapan yang kekal di Kerajaan Allah. Marilah kita merespons pengorbanan ini dengan hati yang penuh syukur, hidup yang setia, dan kesetiaan dalam mengikuti Yesus. Semoga melalui pengorbanan-Nya, kita semakin memahami betapa besar kasih Tuhan yang tidak terhingga bagi kita.

 

RENUNGAN

 

Apa yang hendak kita renungkan pada perayaan Kamis Putih ini? Ada beberapa hal yang dapat kita refleksikan dari kotbah ini dan mengapa pengurbanan Yesus ini sangat relevan dalam kehidupan kita saat ini.

 

Pertama, kita harus mampu memahami makna Darah Perjanjian. Yesus mengungkapkan dalam ayat 28, "Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa-dosa" Pengurbanan Yesus di kayu salib melalui darah-Nya adalah penggenapan dari perjanjian Allah dengan umat manusia. Darah-Nya menggantikan kurban-kurban binatang dalam PL dan menjadi satu-satunya pengurbanan yang dapat menghapuskan dosa umat manusia secara sempurna.

 

Bagaimana kita memahami pengurbanan Yesus dalam konteks hidup kita saat ini? Darah perjanjian ini bukan hanya soal pengampunan dosa, tetapi juga tentang bagaimana kita memahami hubungan kita dengan Tuhan. Pengurbanan Yesus mengajak kita untuk mengingat bahwa pengampunan adalah pemberian yang mahal, yang datang dengan harga yang sangat besar.

 

Kedua, Darah Perjanjian membuka Jalan untuk Hidup Baru. Dalam ayat 29, Yesus berkata, "Aku berkata kepadamu: Aku tidak akan meminum lagi hasil pokok anggur ini sampai pada hari ketika Aku meminumnya kelak dalam Kerajaan Bapa-Ku." Pernyataan ini mengarah pada pengharapan kehidupan kekal yang akan digenapi kelak dalam Kerajaan Allah. Darah Yesus bukan hanya untuk pengampunan dosa di dunia ini, tetapi membawa kita kepada kehidupan yang lebih besar di Kerajaan Allah.

 

Apakah kita hidup dengan harapan akan kehidupan kekal? Yesus mengingatkan kita bahwa pengorbanan-Nya tidak hanya memberi kita pengampunan, tetapi juga membuka jalan bagi kita untuk mengalami hidup yang penuh dengan pengharapan, yaitu kehidupan yang tidak terikat pada dunia ini, tetapi kepada Kerajaan Allah yang kekal.

 

Ketiga, pengampunan dosa hanya melalui Darah Yesus. Darah Yesus adalah sarana pengampunan dosa yang memberi kita kesempatan untuk dipulihkan dalam hubungan dengan Allah. Pengampunan dosa ini bukan hanya menghapus dosa masa lalu, tetapi juga memberikan kita kesempatan untuk memulai hidup baru yang lebih baik.Pengampunan adalah dasar dari semua hubungan kita dengan Tuhan, dan kita diajak untuk hidup dalam pengampunan itu setiap hari.

 

Apakah kita hidup dalam pengampunan Tuhan setiap hari? Pengampunan Tuhan bukan hanya sesuatu yang kita terima sekali saja, tetapi harus diterima setiap hari. Marilah kita hidup dengan hati yang penuh syukur atas pengampunan yang telah kita terima, dan berusaha untuk mengampuni sesama, seperti yang Tuhan telah mengampuni kita.

 

Keempat, panggilan untuk Hidup dalam Pengurbanan. Pada saat Yesus mengadakan perjamuan terakhir, Dia menegaskan bahwa pengurbanan-Nya adalah untuk keselamatan kitaYesus mengundang kita untuk mengikuti jejak-Nya dalam hidup yang penuh pengurbanan. Sebagai pengikut Kristus, kita juga dipanggil untuk hidup dalam pengurbanan, pelayanan, dan kasih kepada sesama.

 

Apakah kita siap untuk hidup dalam pengurbanan, mengikuti teladan Yesus? Yesus yang memberi hidup-Nya untuk kita mengundang kita untuk memberi diri kita bagi orang lain. Marilah kita berpikir, apakah kita siap mengorbankan waktu, tenaga, dan sumber daya untuk melayani Tuhan dan sesama?

 

Kamis Putih adalah waktu yang penuh makna untuk merenungkan pengurbanan Yesus yang menumpahkan darah-Nya sebagai darah perjanjian untuk pengampunan dosa kita. Melalui darah Yesus, kita menerima pengampunan yang tidak terhingga, dan dengan darah itu juga datang harapan akan kehidupan kekal yang dijanjikan kepada kita. Mari kita merespons pengorbanan-Nya dengan hidup yang penuh syukur, hidup dalam pengampunan, dan hidup dengan kasih kepada sesama. Karena itu, saat kita mengenang darah perjanjian ini, marilah kita memperbaharui komitmen kita untuk hidup dalam kasih dan pengorbanan, mengikuti jejak Kristus yang datang ke dunia untuk melayani dan memberi hidup-Nya bagi kita semua. (rsnh)

 

Selamat Merayakan Ibadah Kamis Putih

Komentar

Postingan Populer