Renungan hari ini: “SERUAN PENUH PENYERAHAN DAN KEPERCAYAAN KEPADA TUHAN DI TENGAH KESULITAN DAN PENDERITAAN” (Mazmur 70:6)
Renungan hari ini:
“SERUAN PENUH PENYERAHAN DAN KEPERCAYAAN KEPADA TUHAN DI TENGAH KESULITAN DAN PENDERITAAN”
Mazmur 70:6 (TB2) "Tetapi aku ini sengsara dan miskin — ya Allah, datanglah segera! Engkaulah yang menolong aku dan meluputkan aku; ya TUHAN, janganlah berlambat!
Psalms 70:5 (NET) "I am oppressed and needy! O God, hurry to me! You are my helper and my deliverer! O Lord, do not delay!"
Nas hari ini mengungkapkan seruan penuh penyerahan dan kepercayaan kepada Tuhan di tengah kesulitan dan penderitaan. Pemazmur mengakui keadaan dirinya yang sengsara dan miskin, baik dalam hal fisik maupun rohani, dan dia datang dengan ketulusan kepada Tuhan, memohon pertolongan-Nya yang segera. Dalam ayat ini, ada dua hal penting yang perlu kita renungkan:
Pertama, keberanian untuk mengakui keadaan diri. Pemazmur tidak menutupi kondisinya. Dia menyatakan secara jujur bahwa dia sengsara dan miskin. Di dunia yang sering kali menuntut kita untuk terlihat kuat dan sempurna, ayat ini mengingatkan kita bahwa Tuhan lebih suka kita datang kepada-Nya dengan ketulusan, tanpa pura-pura. Mengakui kelemahan kita di hadapan Tuhan adalah langkah pertama menuju pemulihan dan pertolongan-Nya.
Kedua, mengandalkan Tuhan sebagai Penolong. Pemazmur tidak hanya mengungkapkan penderitaannya, tetapi juga menyerahkan segalanya kepada Tuhan. “Datanglah segera!” adalah sebuah seruan penuh harapan dan kepercayaan bahwa hanya Tuhan yang bisa menolong. Meskipun dalam kesulitan, pemazmur tetap percaya bahwa Tuhan akan datang pada waktu yang tepat. Hal ini mengajarkan kita untuk tidak tergoda untuk mencari jalan keluar sendiri, tetapi tetap mengandalkan Tuhan sebagai satu-satunya Penolong yang setia.
Sering kali kita berada dalam situasi yang sulit dan merasa seperti tidak ada jalan keluar. Namun, seperti pemazmur, kita dipanggil untuk datang kepada Tuhan dengan hati yang terbuka dan penuh harapan. Tuhan tahu betul keadaan kita, dan Dia berjanji untuk datang menolong pada waktu yang tepat, meskipun kita sering kali merasa seolah-olah Tuhan terlambat. Ketika kita meletakkan hidup kita dalam tangan-Nya, kita dapat yakin bahwa pertolongan-Nya tidak akan terlambat.
Apa yang perlu direnungkan dari nas hari ini? Ada beberapa hal yang bisa kita renungkan dari ayat ini:
Pertama, keterbukaan untuk mengakui kondisi diri. Pemazmur dengan jujur mengungkapkan keadaan dirinya yang "sengsara dan miskin". Ini adalah contoh penting bagi kita untuk tidak merasa malu atau enggan mengakui kelemahan dan kesulitan kita di hadapan Tuhan. Mengakui bahwa kita membutuhkan pertolongan Tuhan adalah langkah pertama yang penting dalam menerima berkat-Nya.
Kedua, keinginan untuk Pertolongan Tuhan yang segera. Pemazmur memohon agar Tuhan datang segera, yang menunjukkan kerinduan yang mendalam untuk mengalami pemulihan atau pertolongan dari Tuhan. Hal ini mengingatkan kita bahwa dalam kesulitan hidup, kita sering kali merasa sangat membutuhkan Tuhan secepatnya. Ini adalah seruan penuh harapan bahwa Tuhan dapat memberi jawaban tepat pada waktunya.
Ketiga, kepercayaan kepada Tuhan sebagai Penolong yang Setia. Meskipun pemazmur merasa sengsara dan miskin, ia tetap mengakui bahwa Tuhan adalah satu-satunya Penolong yang dapat meluputkan dirinya. Dalam keadaan terburuk sekalipun, pemazmur tidak kehilangan keyakinannya pada Tuhan. Ia percaya bahwa Tuhan adalah tempat perlindungan yang dapat diandalkan.
Keempat, Tuhan tidak akan berlambat. Seruan pemazmur yang berbunyi "janganlah berlambat" menunjukkan rasa cemas dan ketergantungan yang sangat dalam pada Tuhan. Namun, meskipun kita sering merasa bahwa Tuhan seolah terlambat, ayat ini mengingatkan kita bahwa Tuhan bekerja dalam waktu yang sempurna. Tuhan tidak pernah terlambat dalam memenuhi janji-Nya, meskipun menurut kita terkadang waktunya tidak sesuai harapan. Karena itu, renungan ini mengajarkan kita untuk jujur mengungkapkan perasaan dan keadaan kita di hadapan Tuhan, untuk berharap penuh pada pertolongan-Nya, dan untuk percaya bahwa Tuhan akan datang dengan cara dan waktu yang tepat, meski kadang kita merasa Dia terlambat. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN
Komentar
Posting Komentar