Renungan hari ini “JANJI PEMULIHAN, PEMBARUAN, DAN PENGUDUSAN UMAT ISRAEL” (Yehezkiel 37:23)

 Renungan hari ini

 

“JANJI PEMULIHAN, PEMBARUAN, DAN PENGUDUSAN UMAT ISRAEL

 

Yehezkiel 37:23 (TB2) Mereka tidak lagi menajiskan dirinya dengan berhala-berhala atau ilah-ilah mereka yang menjijikkan atau dengan semua pelanggaran mereka. Tetapi Aku akan melepaskan mereka dari segala penyelewengan mereka, yang dengannya mereka berbuat dosa, dan menahirkan mereka, sehingga mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahnya"

Ezekiel 37:23 (NET) "They will not defile themselves with their idols, their detestable things, and all their rebellious deeds. I will save them from all their unfaithfulness by which they sinned. I will purify them; they will become my people and I will become their God"

Nas hari ini memberikan sebuah janji yang luar biasa dari Tuhan kepada umat-Nya yang telah terpecah dan jauh dari-Nya. Yehezkiel 37:23 berbicara tentang janji pemulihan, pembaruan, dan pengudusan umat Israel, yang sebelumnya telah jatuh dalam penyembahan berhala dan dosa. Tuhan menyatakan bahwa Ia akan melepaskan umat-Nya dari segala penyelewengan mereka dan membawa mereka kembali kepada-Nya, menjadi umat-Nya yang setia, dengan Tuhan sebagai Allah mereka.

Penyembahan berhala dan dosa merupakan penghalang utama bagi hubungan yang intim antara Tuhan dan umat-Nya. Ketika umat menaruh harapan pada sesuatu selain Tuhan, mereka mengabaikan panggilan-Nya untuk hidup dalam kesucian dan ketaatan. Kita sering kali juga terperangkap dalam hal-hal duniawi yang tampaknya menawarkan kebahagiaan, namun pada akhirnya hanya membawa kehancuran. Ayat ini mengingatkan kita bahwa hanya Tuhanlah yang dapat memberikan kepuasan sejati.

Namun, pesan yang luar biasa dalam ayat ini adalah janji Tuhan untuk memulihkan umat-Nya. Ia berjanji untuk membersihkan mereka dari segala dosa dan penyelewengan mereka. Ini adalah gambaran dari kasih Tuhan yang tak terbatas, yang siap menerima kita kembali meskipun kita sering jatuh dalam dosa. Tuhan tidak hanya mengampuni, tetapi juga memperbarui hati dan pikiran kita, agar kita dapat hidup sesuai dengan kehendak-Nya.

Tuhan ingin kita menjadi umat-Nya yang setia, yang hidup dalam kebenaran dan kesucian. Dengan memperbaharui hidup kita, kita belajar untuk menjauh dari segala bentuk dosa dan berhala yang mengalihkan perhatian kita dari Tuhan. Hanya dengan menghidupi kehidupan yang dikhususkan bagi Tuhan, kita dapat mengalami kedamaian dan sukacita yang sejati. Tuhan ingin menjadi Allah kita, dan kita pun harus hidup sesuai dengan panggilan-Nya. 

Saat kita merenungkan ayat ini, marilah kita introspeksi diri. Apakah ada hal-hal dalam hidup kita yang menjadi berhala, yang mengalihkan perhatian kita dari Tuhan? Apakah kita bersedia membuka hati untuk dipulihkan dan diperbaharui oleh kasih-Nya? Tuhan telah berjanji untuk membersihkan kita dari segala dosa, dan Dia ingin kita menjadi umat-Nya yang setia. Mari kita datang kepada-Nya dengan hati yang terbuka, bersedia untuk disucikan dan dipimpin dalam setiap langkah hidup kita.

Apa yang perlu direnungkan dari nas hari ini? Ada beberapa hal penting yang perlu kita renungkan dari ayat ini:

Pertama, pentingnya pemurnian diri dari dosa dan berhala. Ayat ini mengingatkan kita akan bahaya penyembahan berhala dan dosa yang memisahkan kita dari Tuhan. Umat Israel pada masa itu terjerat dalam penyembahan berhala dan pelanggaran, yang merusak hubungan mereka dengan Tuhan. Berhala dalam konteks ini tidak hanya berarti patung atau benda fisik, tetapi bisa juga berupa segala sesuatu yang menjadi prioritas dalam hidup kita, menggantikan Tuhan. Kita perlu bertanya pada diri sendiri: Apa yang menjadi "berhala" dalam hidup kita? Apakah kita menaruh harapan pada hal-hal sementara, ataukah kita benar-benar menjadikan Tuhan sebagai pusat hidup kita? 

Kedua, janji pemulihan dan pembebasan dari penyelewengan. Tuhan berjanji untuk melepaskan umat-Nya dari segala penyelewengan dan dosa mereka. Ini adalah janji kasih yang luar biasa dari Tuhan yang penuh pengampunan. Tuhan tidak hanya mengampuni, tetapi juga memberikan pemulihan. Pemulihan ini berarti kita dibersihkan dan diberikan kekuatan untuk hidup dalam kebenaran-Nya. Ini menunjukkan bahwa meskipun kita sering jatuh dalam dosa, Tuhan siap untuk membawa kita kembali kepada-Nya, membersihkan kita, dan memperbaharui hidup kita.

Ketiga, menjadi umat Tuhan yang setiaTuhan menginginkan kita untuk menjadi umat-Nya yang setia, yang hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Dalam ayat ini, Tuhan berjanji akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umat-Nya. Ini adalah hubungan yang intim dan penuh kasih. Menjadi umat Tuhan bukan hanya sekadar label, tetapi tentang hidup yang tercermin dalam ketaatan, pengabdian, dan hubungan yang erat dengan Tuhan. Kita diajak untuk merenungkan apakah hidup kita mencerminkan komitmen kita kepada Tuhan, apakah kita hidup dalam kesucian dan kebenaran-Nya.

Keempat, kesediaan untuk dibersihkan dan diperbaharuiAyat ini mengajarkan kita tentang pentingnya kesediaan untuk dipulihkan oleh Tuhan. Pemulihan dari dosa dan kesalahan kita tidak terjadi tanpa keterbukaan hati. Tuhan ingin membersihkan kita dari segala penyelewengan dan dosa kita, tetapi kita harus bersedia untuk menerima pengampunan-Nya dan berkomitmen untuk berubah. Ini adalah langkah pertama menuju pembaruan hidup.

Yehezkiel 37:23 mengajak kita untuk merenungkan kedalaman kasih dan pemulihan Tuhan. Kita diajak untuk membersihkan diri dari segala dosa dan berhala, untuk hidup sebagai umat yang setia kepada-Nya. Tuhan berjanji untuk membebaskan kita dari segala penyelewengan, dan menjadi Allah kita yang menguduskan kita. Karena itu, mari kita membuka hati kita untuk menerima janji Tuhan ini, agar hidup kita menjadi hidup yang mencerminkan kemuliaan-Nya. (rsnh)

Selamat berkarya untuk TUHAN

Komentar

Postingan Populer