Renungan hari ini: “HIDUP DENGAN KESADARAN AKAN KEBESARAN ALLAH” (Wahyu 14:7)
Renungan hari ini:
“HIDUP DENGAN KESADARAN AKAN KEBESARAN ALLAH”
Wahyu 14:7 (TB2) Dan ia berseru dengan suara nyaring, "Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air"
Revelation 14:7 (NET) He declared in a loud voice: “Fear God and give him glory, because the hour of his judgment has arrived, and worship the one who made heaven and earth, the sea and the springs of water!”
Nas hari ini mengingatkan kita untuk hidup dengan kesadaran akan kebesaran Allah yang telah menciptakan langit, bumi, laut, dan segala mata air. Suara yang diserukan ini adalah seruan yang mengingatkan kita untuk menghormati, memuliakan, dan menyembah Allah dengan sungguh-sungguh, karena waktu penghakiman-Nya telah tiba.
Ada dua hal utama yang ditekankan dalam ayat ini:
Pertama, Takutlah akan Allah. "Takut" dalam konteks ini bukan berarti ketakutan yang menakutkan, melainkan rasa hormat dan rasa kagum yang mendalam atas kuasa dan keagungan Allah. Ketika kita hidup dengan rasa takut akan Allah, kita mengakui bahwa Dia adalah Tuhan yang berdaulat atas segala sesuatu. Ketakutan ini mendorong kita untuk hidup dalam kebenaran dan kehormatan-Nya, menjaga hidup kita agar tetap setia kepada-Nya.
Kedua, Muliakanlah Dia. Selain rasa takut yang penuh hormat, kita juga diajak untuk memuliakan Allah. Memuliakan Allah berarti hidup sesuai dengan kehendak-Nya, melakukan segala sesuatu untuk kemuliaan-Nya, dan bersyukur atas segala berkat yang telah diberikan-Nya. Dalam setiap aspek kehidupan kita, kita diminta untuk menunjukkan penghargaan kita terhadap Tuhan dengan cara yang nyata, baik dalam kata-kata maupun perbuatan.
Seruan ini datang di saat yang sangat penting: saat penghakiman Allah telah tiba. Penghakiman ini mengingatkan kita bahwa setiap tindakan kita di dunia ini memiliki konsekuensi, dan bahwa hidup kita harus dipenuhi dengan penghormatan terhadap Sang Pencipta. Kita dipanggil untuk hidup dengan penuh tanggung jawab, menyembah Allah dengan sepenuh hati, dan menjadi saksi bagi kemuliaan-Nya.
Apa yang perlu direnungkan dari nas hari ini? Beberapa hal yang perlu direnungkan dari ayat ini adalah:
Pertama, takutlah akan Allah. "Takutlah akan Allah" di sini mengajak kita untuk memiliki rasa hormat yang dalam kepada Allah. Takut bukan dalam arti ketakutan yang mengerikan, melainkan sebuah penghormatan terhadap kebesaran-Nya. Ketika kita memiliki rasa takut yang benar terhadap Allah, kita akan lebih sadar akan kuasa-Nya yang besar dan menyadari posisi kita sebagai ciptaan-Nya yang bergantung sepenuhnya pada-Nya. Ini adalah panggilan untuk hidup dengan takut akan Tuhan dalam setiap keputusan dan tindakan kita.
Kedua, muliakanlah Dia. Ini adalah ajakan untuk hidup dengan tujuan yang lebih besar daripada sekadar memenuhi kebutuhan dan keinginan pribadi. Kita diminta untuk memuliakan Allah dengan hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Dengan memuliakan Allah, kita menunjukkan rasa terima kasih dan penghormatan atas segala anugerah-Nya, serta menjalani hidup yang memberi kemuliaan bagi nama-Nya. Memuliakan Allah bukan hanya soal kata-kata, tetapi juga tindakan yang mencerminkan ketaatan dan penghargaan kita kepada-Nya.
Ketiga, saat Penghakiman-Nya telah tiba. Ayat ini juga mengingatkan kita bahwa saat penghakiman Allah sudah dekat. Ini adalah panggilan untuk mengingat bahwa segala tindakan kita akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah. Penghakiman-Nya mengingatkan kita untuk hidup dengan penuh kesadaran bahwa setiap hari adalah kesempatan untuk hidup lebih baik, sesuai dengan kebenaran-Nya.
Keempat, sembahlah Dia, Pencipta segala sesuatu. "Sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air" mengingatkan kita bahwa Allah adalah Pencipta segala sesuatu. Langit, bumi, laut, dan mata air semuanya adalah karya-Nya yang menunjukkan kuasa dan kebesaran Allah. Kita diajak untuk menyembah Dia dalam kesadaran penuh bahwa seluruh alam semesta adalah bukti dari kekuasaan-Nya. Sembah berarti menyerahkan hidup kita sepenuhnya kepada-Nya, menghargai segala ciptaan-Nya, dan menjadikan-Nya pusat hidup kita. Karena itu, dengan merenungkan hal-hal ini, kita diajak untuk hidup lebih dekat dengan Tuhan, menyadari kebesaran-Nya, dan menjalani hidup yang berfokus pada menghormati dan memuliakan-Nya. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN
Komentar
Posting Komentar