Renungan hari ini: “DOA DAN PERMOHONAN YANG PENUH PENYESALAN DAN HARAPAN” (Ratapan 5:21)
Renungan hari ini:
“DOA DAN PERMOHONAN YANG PENUH PENYESALAN DAN HARAPAN”
Ratapan 5:21 (TB2) "Bawalah kami kembali kepada-Mu, ya TUHAN, maka kami akan kembali, baruilah hari-hari kami seperti dahulu kala!"
Lamentations 5:21 (NET) "Bring us back to yourself, O Lord, so that we may return to you; renew our life as in days before!"
Nas hari ini mengungkapkan sebuah doa dan permohonan yang penuh penyesalan dan harapan. Dalam ayat ini, bangsa Israel yang sedang berada dalam keadaan kesusahan dan kehancuran, memohon kepada Tuhan untuk memulihkan mereka. Mereka merindukan pemulihan dan pembaruan dari Tuhan, serta memohon agar hari-hari mereka dipulihkan seperti dahulu kala, saat mereka hidup dalam berkat dan damai sejahtera.
Ayat ini mengingatkan kita bahwa seringkali kita, seperti bangsa Israel, mengalami masa-masa sulit dalam hidup kita—baik itu dalam bentuk kesulitan pribadi, masalah keluarga, atau tantangan dalam pekerjaan. Namun, di tengah-tengah penderitaan itu, ada harapan akan pemulihan dari Tuhan. Tuhan adalah sumber pembaruan yang sejati, yang dapat membawa kita kembali dari keadaan yang penuh kesusahan menuju kehidupan yang penuh sukacita dan kedamaian.
Pesan yang dapat kita ambil dari ayat ini adalah bahwa Tuhan selalu siap mendengarkan doa dan permohonan kita. Ketika kita merasa lelah, putus asa, atau terjatuh, kita dipanggil untuk datang kepada-Nya, meminta pemulihan, dan mempercayakan segala sesuatu kepada-Nya. Tuhan berkuasa untuk mengubah segala keadaan, dan Dia dapat memperbarui hari-hari kita, seperti yang Dia lakukan bagi umat-Nya di zaman dahulu.
Saat kita berdoa dengan sungguh-sungguh, marilah kita percaya bahwa Tuhan akan bekerja dalam hidup kita. Dia mampu memperbarui hati dan hidup kita, mengubah segala kepahitan menjadi sukacita, dan mengembalikan kita kepada-Nya, seperti dahulu kala ketika kita hidup dalam kedamaian dan berkat-Nya. Tuhan ingin kita kembali kepada-Nya dengan hati yang tulus, untuk mengalami pembaruan yang sejati di dalam-Nya.
Apa yang hendak direnungkan dari nas hari ini? Berikut beberapa poin untuk direnungkan dari ayat ini:
Pertama, pencarian akan pemulihan. Ketika kita menghadapi kesulitan atau kehancuran dalam hidup, kita sering merasa terpisah dari Tuhan dan dari kedamaian-Nya. Ayat ini mengingatkan kita bahwa pemulihan sejati datang hanya dari Tuhan. Seperti bangsa Israel, kita pun perlu datang kepada Tuhan dengan doa dan kerendahan hati, memohon agar Dia membawa kita kembali ke dalam hubungan yang intim dengan-Nya.
Kedua, keinginan untuk dibarui. "Baruilah hari-hari kami seperti dahulu kala" menggambarkan harapan akan pembaruan hidup, ketika kita mengalami berkat dan kedamaian yang sejati dalam hidup kita. Tuhan ingin memperbaharui hati kita, mengubah hidup kita dari kesedihan dan kepahitan menjadi sukacita yang datang dari-Nya. Ini mengajak kita untuk merenungkan apakah kita benar-benar ingin dibaharui oleh Tuhan, atau apakah kita lebih nyaman dengan keadaan kita saat ini.
Ketiga, kepatuhan dan kesediaan untuk kembali kepada Tuhan. "Bawalah kami kembali kepada-Mu" adalah pengakuan bahwa untuk memperoleh pembaruan, kita harus siap untuk kembali kepada Tuhan dengan hati yang tulus. Ketika kita menyadari bahwa kita telah tersesat atau menjauh, kita harus mengambil langkah kembali kepada Tuhan dengan iman dan pertobatan.
Keempat, harapan yang Tuhan berikan. Ayat ini juga mengajarkan kita bahwa meskipun kita mungkin merasa terhilang atau hancur, Tuhan selalu memberi kesempatan untuk kembali dan memulihkan kita. Itu adalah sebuah pengingat bahwa tidak ada keadaan yang terlalu buruk untuk Tuhan pulihkan. Karena itu, dengan merenungkan ayat ini, kita diajak untuk menyadari bahwa pemulihan hidup kita tidak terletak pada usaha kita sendiri, tetapi pada kasih dan kuasa Tuhan yang mampu mengubah hidup kita, memberi harapan baru, dan mengembalikan kita pada kedamaian yang sejati. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN
Komentar
Posting Komentar