KOTBAH MINGGU INVOKAVIT Minggu, 09 Maret 2025 “IMAN TIMBUL DARI PENDENGARAN” (Roma 10:16-21)

 KOTBAH MINGGU INVOKAVIT

Minggu, 09 Maret 2025

 

“IMAN TIMBUL DARI PENDENGARAN”

Kotbah: Roma 10:16-21   Bacaan: Ester 5:1-8


 

Kita telah memasuki Minggu Invokavit yang artinya “Bila ia berseru kepadaKu, Aku akan menjawab” (Jouonna ma ahu, jadi alusanhu ma ibana). (Mzm. 91:15a). Tema yang akan kita renungkan adalah “Iman Timbul dari Pendengaran”. Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Roma menekankan pentingnya iman yang timbul dari pendengaran akan firman Tuhan. Dalam kehidupan kita sehari-hari, banyak hal yang mempengaruhi iman kita, namun Rasul Paulus menegaskan bahwa iman sejati hanya bisa lahir dari mendengarkan firman Kristus.

 

Ada beberapa hal yang perlu kita pelajari dari perikop kotbah ini:

 

Pertama, iman adalah respons terhadap Firman Tuhan (ay. 17). Dalam Roma 10:17 dikatakan, "Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus." Ayat ini menjelaskan bahwa iman bukanlah sesuatu yang muncul secara tiba-tiba atau diwariskan dari orang tua, melainkan sesuatu yang tumbuh ketika seseorang mendengar dan menerima firman Tuhan. Ketika kita terus mendengarkan firman Tuhan melalui Alkitab, kotbah, dan persekutuan, iman kita akan semakin dikuatkan.

 

Kedua, tidak semua orang mau mendengar Firman Tuhan (ay. 16). Roma 10:16 mengatakan, "Tetapi tidak semua orang telah menerima kabar baik itu. Sebab Yesaya berkata: 'Tuhan, siapakah yang percaya kepada pemberitaan kami?'" Hal ini menunjukkan bahwa ada banyak orang yang mendengar firman Tuhan, tetapi tidak semua merespons dengan iman. Beberapa menolak karena hati mereka keras, sementara yang lain mengabaikan karena lebih tertarik pada hal-hal duniawi.

 

Ketiga, Tuhan menyatakan diri-nya kepada semua bangsa (ay. 18-19). Dalam Roma 10:18-19, Paulus menegaskan bahwa berita Injil telah diberitakan ke seluruh dunia, tetapi bangsa Israel sebagai umat pilihan justru menolaknya. Paulus mengutip perkataan Musa dan Yesaya bahwa Tuhan telah menyatakan diri-Nya kepada bangsa-bangsa lain yang sebelumnya tidak mengenal-Nya. Ini menjadi peringatan bagi kita bahwa kesempatan untuk percaya kepada Tuhan diberikan kepada semua orang, namun hanya yang memiliki hati yang terbuka yang dapat menerima-Nya.

 

Keempat, bahaya menolak Firman Tuhan (ay. 21). Dalam Roma 10:21, Tuhan berfirman, "Sepanjang hari Aku telah mengulurkan tangan-Ku kepada bangsa yang tidak taat dan yang membantah." Ini menunjukkan bahwa Tuhan dengan sabar menunggu pertobatan manusia, tetapi mereka yang terus-menerus menolak firman-Nya akan kehilangan kesempatan untuk menerima keselamatan. Sebagai orang percaya, kita harus waspada agar tidak mengeraskan hati terhadap suara Tuhan yang berbicara kepada kita melalui firman-Nya.

 

Pertanyaan kita sekarang adalah bagaimanakah cara kita untuk menumbuhkan iman melalui pendengaran? Ada beberapa cara untuk menumbuhkan iman melalui pendengaran:

 

Pertama, aktif mendengarkan Firman Tuhan (ay. 17). “Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.” Mendengar firman Tuhan bukan sekadar mendengar secara fisik, tetapi dengan hati yang terbuka dan siap menerima kebenaran-Nya. Cara praktis: Mengikuti ibadah dan mendengarkan kotbah dengan sungguh-sungguh.Membaca dan merenungkan Alkitab setiap hari. Mendengarkan firman Tuhan melalui media (podcast, YouTube, radio rohani, dll.). Mengikuti kelompok doa atau pendalaman Alkitab.

 

Kedua, menerima Firman dengan hati yang lembut (ay. 16). “Tetapi tidak semua orang telah menerima kabar baik itu.” Banyak orang mendengar firman, tetapi tidak semua mau menerima dan mempercayainya. Cara praktis: Bersikap rendah hati dan siap diajar. Tidak mengeraskan hati saat firman menegur atau mengoreksi kita. Berdoa agar Roh Kudus membuka hati kita untuk mengerti firman-Nya.

 

Ketiga, menyebarkan Firman kepada orang lain (ay. 18). “Tetapi aku bertanya: Adakah mereka tidak mendengarnya? Memang mereka telah mendengarnya...”

 Kita tidak hanya mendengar firman untuk diri sendiri, tetapi juga perlu membagikannya kepada orang lain. Cara praktis: Menjadi saksi Kristus dalam kehidupan sehari-hari. Membagikan ayat-ayat firman Tuhan kepada keluarga, teman, atau rekan kerja. Mengundang orang lain ke gereja atau kelompok pendalaman Alkitab.

 

Keempat, menanggapi Firman dengan ketaatan (ay. 21). “Sepanjang hari Aku telah mengulurkan tangan-Ku kepada bangsa yang tidak taat dan yang membantah.” Tuhan menginginkan kita tidak hanya mendengar, tetapi juga menaati firman-Nya. Cara praktis: Mengaplikasikan firman dalam kehidupan sehari-hari (misalnya, mengampuni, mengasihi, hidup kudus). Mempraktikkan nilai-nilai Alkitab dalam pekerjaan dan keluarga. Menjauhkan diri dari dosa dan mendekat kepada Tuhan.

 

RENUNGAN

 

Apa yang hendak kita renungkan dalam Minggu Invokavit ini? Dari tema kotbah “Iman Timbul Dari Pendengaran” berdasarkan Roma 10:16-21, ada beberapa aspek penting yang perlu kita renungkan dalam kehidupan kita sebagai orang percaya:

 

Pertama, pentingnya mendengarkan Firman Tuhan dengan hati yang terbuka. Roma 10:17 mengajarkan kita bahwa iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus. Ini menegaskan bahwa untuk memiliki iman yang bertumbuh, kita harus secara aktif mendengarkan firman Tuhan. Namun, pendengaran ini bukan hanya sekadar mendengar dengan telinga, melainkan dengan hati yang terbuka dan siap menerima firman-Nya. Apakah kita sudah sungguh-sungguh mendengarkan dan merenungkan firman Tuhan dalam kehidupan kita?

 

Kedua, reaksi terhadap Firman Tuhan: Terima atau Tolak? Roma 10:16 menunjukkan bahwa tidak semua orang menerima kabar baik yang disampaikan. Walaupun firman Tuhan sudah disampaikan, ada yang menolak dan ada yang menerima. Ini mengingatkan kita bahwa mendengar firman Tuhan tidak menjamin respon positif dari setiap orang. Namun, untuk kita sebagai orang percaya, kita harus selalu menanggapi firman dengan iman dan ketaatan.

 

Ketiga, panggilan untuk menyebarkan Firman Tuhan. Roma 10:18-19 menegaskan bahwa firman Tuhan telah diberitakan ke seluruh dunia, tetapi tidak semua orang menerimanya. Ini mengingatkan kita bahwa pemberitaan Injil adalah tugas kita bersama. Jika kita telah menerima kebenaran tersebut, kita dipanggil untuk membagikannya kepada orang lain, terutama kepada mereka yang belum mengenal Kristus.

 

Keempat, menghindari penolakan terhadap Firman Tuhan. Roma 10:21 mengingatkan kita bahwa meskipun Tuhan dengan sabar mengulurkan tangan-Nya untuk menyelamatkan umat manusia, banyak yang tetap menolak-Nya. Ini adalah peringatan bahwa penolakan terhadap firman Tuhan membawa akibat yang serius, dan kita harus berhati-hati agar tidak mengeraskan hati terhadap panggilan Tuhan. Karena itu, dengan cara ini, iman kita akan bertumbuh dan memberikan dampak yang luar biasa bagi hidup kita dan orang-orang di sekitar kita. (rsnh)

 

Selamat beribadah dan menikmati lawatan TUHAN!

Komentar

Postingan Populer