Renungan hari ini: “PILIHAN YANG MENENTUKAN HIDUP” (Ulangan 30:19)

 Renungan hari ini:

 

“PILIHAN YANG MENENTUKAN HIDUP”


 

Ulangan 30:19 (TB2) "Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini. Kuperhadapkan kepadamu kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya kamu hidup, baik kamu maupun keturunanmu"

 

Deuteronomy 30:19 (NET) "Today I invoke heaven and earth as a witness against you that I have set life and death, blessing and curse, before you. Therefore choose life so that you and your descendants may live!"

 

Dalam nas hari ini, Tuhan memberikan sebuah pilihan yang sangat jelas kepada umat-Nya pilihan yang menentukan hidup: kehidupan atau kematian, berkat atau kutuk. Namun, lebih dari sekadar pilihan, Tuhan juga menunjukkan kehendak-Nya yang penuh kasih dengan berkata, "Pilihlah kehidupan, supaya kamu hidup, baik kamu maupun keturunanmu."

 

Allah telah memberikan kehendak bebas kepada manusia, tetapi dengan kebebasan itu datang juga tanggung jawab. Kita dihadapkan pada keputusan setiap hari—apakah kita akan memilih jalan yang membawa kehidupan atau jalan yang berujung pada kehancuran. Memilih kehidupan berarti hidup dalam ketaatan kepada Tuhan, menjalani perintah-Nya, dan mengikuti jalan-Nya dengan setia.

 

Setiap keputusan yang kita buat membawa dampak, bukan hanya bagi diri kita sendiri tetapi juga bagi orang-orang di sekitar kita, termasuk generasi yang akan datang. Ketika kita memilih untuk hidup dalam kebenaran Tuhan, kita tidak hanya diberkati, tetapi kita juga mewariskan kehidupan yang penuh dengan berkat bagi anak-anak dan cucu-cucu kita. Sebaliknya, jika kita memilih untuk berjalan di luar kehendak-Nya, kita menempatkan diri kita dalam situasi yang sulit dan jauh dari perlindungan Tuhan.

 

Dalam Perjanjian Baru, kita memahami bahwa kehidupan sejati ditemukan dalam Yesus Kristus. Yohanes 14:6 berkata, "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup." Pilihan untuk hidup bukan hanya tentang keberadaan fisik di dunia ini, tetapi tentang memiliki kehidupan kekal di dalam Tuhan. Dengan menerima Kristus, kita memilih kehidupan sejati—hidup yang penuh kasih, pengampunan, dan tujuan yang kekal.

 

Tuhan rindu agar kita memilih kehidupan. Dia tidak ingin kita jatuh dalam kutuk atau kematian rohani. Namun, pilihan itu ada di tangan kita. Apakah kita akan memilih untuk taat, mengikuti kehendak-Nya, dan hidup dalam berkat-Nya? Ataukah kita akan memilih jalan yang membawa kita jauh dari-Nya?

 

Apa yang perlu direnungkan dari nas hari ini? Ada beberapa hal yang dapat kita renungkan dari firman ini:

 

Pertama, hidup adalah pilihan. Tuhan tidak menciptakan manusia sebagai robot yang diprogram tanpa kehendak. Sebaliknya, Dia memberi kita kebebasan untuk memilih—antara kehidupan dan kematian, antara berkat dan kutuk. Namun, Tuhan tidak hanya memberi pilihan, tetapi juga menasihati dengan kasih: "Pilihlah kehidupan." Ini menunjukkan bahwa Tuhan ingin yang terbaik bagi kita.

 

Kedua, setiap pilihan memiliki konsekuensi. Kehidupan yang kita jalani hari ini adalah hasil dari pilihan yang kita buat kemarin. Jika kita memilih untuk hidup dalam ketaatan kepada Tuhan, kita akan mengalami berkat-Nya. Sebaliknya, jika kita menolak jalan-Nya, kita menempatkan diri kita dalam situasi yang sulit. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati dalam setiap keputusan, karena apa yang kita pilih hari ini akan membentuk masa depan kita.

 

Ketiga, pilihan kita mempengaruhi generasi berikutnya.

Tuhan tidak hanya berbicara tentang kehidupan kita sendiri tetapi juga tentang keturunan kita. Pilihan untuk hidup dalam kebenaran tidak hanya memberkati kita secara pribadi, tetapi juga memengaruhi anak-anak dan generasi selanjutnya. Jika kita memilih untuk hidup dalam kasih, iman, dan ketaatan kepada Tuhan, kita sedang mewariskan berkat bagi keluarga kita.

 

Keempat, kehidupan sejati ditemukan dalam Tuhan. Di Perjanjian Baru, kita melihat bahwa kehidupan sejati ditemukan dalam Yesus Kristus. Yohanes 10:10 berkata, "Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan." Memilih kehidupan berarti memilih untuk berjalan bersama Tuhan, menjadikan Dia sebagai pusat hidup kita, dan mengikuti kehendak-Nya dengan setia.

 

Tuhan memberikan kita kebebasan untuk memilih, tetapi Dia juga menunjukkan jalan yang terbaik—yaitu kehidupan dalam Dia. Setiap hari, kita diperhadapkan dengan keputusan yang dapat membawa kita lebih dekat kepada-Nya atau menjauh dari-Nya. Karena itu, mari kita dengan sadar memilih kehidupan, agar kita tidak hanya hidup dalam berkat Tuhan, tetapi juga menjadi saluran berkat bagi generasi berikutnya. Pilihlah kehidupan, supaya kita hidup! (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Komentar

Postingan Populer