Renungan hari ini: “SIMEON MENYATAKAN KEPERCAYAANNYA DENGAN PENUH KETENANGAN” (Lukas 2:29-30)

 Renungan hari ini:

 

“SIMEON MENYATAKAN KEPERCAYAANNYA DENGAN PENUH KETENANGAN”


 

Lukas 2:29-30 (TB2) "Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai, sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang datang dari-Mu"

 

Luke 2:29-30 (NET) “Now, according to your word, Sovereign Lord, permit your servant to depart in peace. For my eyes have seen your salvation"

 

Dalam nas hari ini, Simeon, seorang yang sudah lanjut usia, menyatakan kepercayaannya dengan penuh ketenangan setelah melihat Yesus, Sang Juru Selamat, di dalam bait Allah. Simeon merasa bahwa hidupnya telah lengkap dan terpenuhi, karena dia telah menyaksikan pemenuhan janji Tuhan yang telah lama dinantikannya. Bagi Simeon, melihat bayi Yesus adalah penegasan bahwa keselamatan yang dijanjikan Allah sudah nyata dan hadir di tengah-tengah umat-Nya.

 

Renungan ini mengajak kita untuk merenungkan betapa sering kita mencari ketenangan dan kedamaian dalam hidup kita, namun seringkali kita melupakan bahwa kedamaian sejati hanya dapat ditemukan dalam hubungan yang benar dengan Tuhan. Simeon bisa mati dalam damai, bukan karena usia tua atau karena dia telah mencapai segala sesuatu yang diinginkannya, tetapi karena ia telah melihat dan mengenal keselamatan yang datang dari Tuhan. Ini adalah kedamaian yang tidak bergantung pada keadaan, tetapi pada iman kepada janji Tuhan yang setia.

 

Bagi kita, apakah kita sudah menemukan kedamaian sejati dalam hidup kita? Apakah kita sudah menyadari bahwa keselamatan yang sejati hanya datang dari Tuhan? Renungkanlah, apakah hidup kita sudah sepenuhnya diserahkan kepada-Nya, sebagaimana Simeon menyerahkan hidupnya dengan penuh keyakinan setelah melihat janji Allah digenapi dalam pribadi Yesus.

 

Saat kita menghadapi berbagai tantangan hidup, kita diajak untuk melihat kepada Yesus, yang adalah keselamatan kita, dan menemukan kedamaian yang tidak tergoyahkan. Sebagaimana Simeon dapat berkata "biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai", kita pun dapat hidup dengan damai, karena kita tahu bahwa Tuhan telah menyediakan keselamatan bagi kita melalui Yesus Kristus.

 

Apa yang perlu direnungkan dari nas hari ini? Berikut adalah beberapa hal yang bisa direnungkan dari ayat ini:

 

Pertama, Kedamaian Sejati dalam Penggenapan Janji Tuhan. Simeon merasa damai karena dia telah melihat keselamatan yang dijanjikan oleh Tuhan. Ini mengingatkan kita bahwa kedamaian sejati bukan datang dari pencapaian duniawi, tetapi dari mengenal dan mempercayai penggenapan janji Tuhan dalam hidup kita. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mencari kedamaian melalui berbagai cara, namun kedamaian yang abadi hanya datang dari mengenal dan hidup dalam persekutuan dengan Tuhan.

 

Kedua, Keselamatan yang nyata dalam Yesus. "Mataku telah melihat keselamatan yang datang dari-Mu." Simeon tidak hanya melihat seorang bayi di bait Allah, tetapi dia mengenali bahwa Yesus adalah Juru Selamat yang datang untuk membawa keselamatan bagi umat manusia. Ini mengingatkan kita untuk senantiasa memperbarui pandangan kita tentang siapa Yesus. Apakah kita melihat-Nya hanya sebagai figur sejarah, atau kita mengerti bahwa Dia adalah sumber keselamatan kita yang sejati?

 

Ketiga, kepasrahan dalam hidup. Simeon menyatakan, "Biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai." Ini adalah ungkapan kepasrahan dan ketenangan hati. Setelah melihat dan mengenal keselamatan Tuhan, Simeon merasa siap untuk meninggalkan dunia ini dalam damai. Ini juga mengajarkan kita tentang pentingnya menyerahkan hidup kita sepenuhnya kepada Tuhan, mengetahui bahwa hidup dan mati kita berada di dalam tangan-Nya. Bagaimana kita merespons panggilan Tuhan dalam hidup kita? Apakah kita hidup dengan damai, siap menghadapi segala sesuatu yang Tuhan rencanakan untuk kita?

 

Keempat, menanti dengan iman dan kesabaran. Simeon adalah contoh orang yang menantikan dengan iman dan kesabaran penggenapan janji Tuhan. Dia tidak tergesa-gesa, melainkan menunggu dengan penuh harap. Dalam hidup kita, kita sering kali merasa gelisah dan terburu-buru dalam mencapai tujuan atau impian kita. Namun, kisah Simeon mengingatkan kita untuk menunggu dengan sabar, karena Tuhan tidak pernah terlambat dalam memenuhi janji-Nya.

 

Kelima, menghargai setiap saat hidup yang diberikan Tuhan. Simeon hidup dengan penuh pengharapan dan ketekunan, dan begitu ia melihat janji Tuhan digenapi, ia merasa bahwa hidupnya telah lengkap. Ini mengajak kita untuk menghargai setiap momen yang Tuhan berikan. Apakah kita sudah mengisi hidup kita dengan makna yang sejati, atau kita hanya terburu-buru mengejar dunia dan lupa menikmati berkat yang sudah Tuhan berikan?

 

Lukas 2:29-30 mengajak kita untuk merenungkan kedamaian sejati yang datang dari mengenal dan percaya kepada Yesus Kristus sebagai keselamatan kita. Simeon mengajarkan kita untuk hidup dengan penuh iman, menantikan janji Tuhan dengan sabar, dan menyerahkan hidup kita dalam damai, siap menghadapi segala rencana Tuhan. Karena itu, ketika kita hidup dengan pandangan seperti Simeon, kita akan menemukan kedamaian yang tidak tergoyahkan, apapun situasi yang kita hadapi. (rsnh)

 

Selamat memulai karya dalam Minggu ini untuk TUHAN

Komentar

Postingan Populer