Renungan hari ini: “PESAN TUHAN YANG BEGITU MENDALAM DAN PENUH PENGHIBURAN” (Daniel 10:19)

 Renungan hari ini:

 

“PESAN TUHAN YANG BEGITU MENDALAM DAN PENUH PENGHIBURAN”


 

Daniel 10:19 (TB) Ia berkata: "Hai engkau yang dikasihi, janganlah takut! Sejahteralah engkau, jadilah kuat, ya, jadilah kuat!" Sementara ia berbicara dengan aku, aku merasa kuat lagi dan berkata: "Berbicaralah kiranya tuanku, sebab engkau telah memberiku kekuatan" 

 

Daniel 10:19 (NET) He said to me, “Don’t be afraid, you who are valued. Peace be to you! Be strong! Be really strong!” When he spoke to me, I was strengthened. I said, “Sir, you may speak now, for you have given me strength”

 

Dalam nas hari ini, kita menemukan salah satu pesan Tuhan yang begitu mendalam dan penuh penghiburan: "Hai engkau yang dikasihi, janganlah takut! Sejahteralah engkau, jadilah kuat, ya, jadilah kuat!" Firman ini menunjukkan kasih Tuhan yang begitu besar kepada umat-Nya, bahkan di tengah situasi yang berat dan menantang.

 

Perkataan "Hai engkau yang dikasihi" menunjukkan bahwa setiap kita yang hidup di dalam Tuhan adalah berharga di mata-Nya. Ketika kita merasa tidak berdaya, tidak berharga, atau tidak dicintai, Tuhan mengingatkan kita bahwa identitas kita adalah anak yang dikasihi-Nya. Kesadaran ini memberikan penghiburan dan kekuatan untuk menghadapi segala tantangan hidup.

 

Ketakutan sering kali menjadi hambatan terbesar dalam hidup kita. Ketika menghadapi tantangan yang tampaknya mustahil, kita mudah merasa gentar dan cemas. Namun, melalui ayat ini, Tuhan memerintahkan kita untuk tidak takut karena Dia adalah sumber perlindungan dan kekuatan kita. Janji ini memberikan keberanian untuk melangkah maju meskipun situasi terlihat gelap.

 

Sejahtera dalam konteks ini tidak hanya berarti keadaan damai tanpa masalah, tetapi juga mencakup shalom—damai sejahtera yang menyeluruh, baik secara fisik, emosional, maupun spiritual. Tuhan menjanjikan bahwa dalam Dia, kita dapat menemukan damai bahkan di tengah badai kehidupan.

 

Tuhan tidak hanya memerintahkan kita untuk menjadi kuat, tetapi juga memberi kita kekuatan untuk melakukannya. Ketika Daniel mendengar perkataan itu, ia merasa kuat kembali. Ini menunjukkan bahwa firman Tuhan bukan hanya menghibur tetapi juga memberdayakan. Firman-Nya memberikan kekuatan baru untuk menghadapi tantangan dengan iman dan keberanian.

 

Daniel menjawab, "Berbicaralah kiranya tuanku, sebab engkau telah memberiku kekuatan." Ini mengajarkan kita untuk merespons dorongan Tuhan dengan kerinduan untuk terus mendengar suara-Nya. Ketika kita menerima firman Tuhan dan percaya pada janji-Nya, hati kita diperbarui, dan kita dapat melanjutkan perjalanan hidup dengan penuh keyakinan.

 

Apa yang perlu direnungkan dari nas hari ini? Renungan dari nas ini dapat memberikan beberapa poin yang penting untuk direnungkan dalam kehidupan kita, terutama dalam menghadapi pergumulan dan tantangan:

 

Pertama, identitas sebagai "yang dikasihi". Kalimat awal ayat ini, "Hai engkau yang dikasihi,"mengingatkan kita akan kasih Tuhan yang tak tergoyahkan. Dalam situasi apa pun, kita adalah milik-Nya yang berharga. Hal ini memberikan kita kekuatan untuk menghadapi segala ketakutan dan tantangan. Renungkanlah, apakah kita sungguh menyadari dan hidup sebagai pribadi yang dikasihi Tuhan? Apakah kita telah membiarkan kasih Tuhan meneguhkan hati kita?

 

Kedua, panggilan untuk tidak takut. Tuhan secara langsung memerintahkan, "Janganlah takut!" Ketakutan sering kali menjadi musuh terbesar dalam perjalanan iman kita. Tuhan tidak menginginkan kita hidup dalam ketakutan karena Dia adalah Allah yang memegang kendali atas segala sesuatu. Renungkan: Apa ketakutan yang sedang kita hadapi? Sudahkah kita menyerahkan ketakutan itu kepada Tuhan?

 

Ketiga, Damai sejahtera dari Tuhan. Tuhan berkata, "Sejahteralah engkau," yang menunjukkan bahwa damai sejahtera (shalom) adalah pemberian Tuhan. Damai ini melampaui pemahaman manusia dan mampu menjaga hati kita di tengah badai kehidupan. Apakah kita sudah mencari damai sejahtera di dalam Tuhan? Atau kita masih mencari di tempat-tempat lain yang sementara?

 

Keempat, Kekuatan yang berasal dari Tuhan. Kalimat, "Jadilah kuat, ya, jadilah kuat!" adalah dorongan dari Tuhan untuk bangkit, meskipun situasi yang kita hadapi tampaknya melemahkan kita. Kekuatan ini bukan berasal dari diri sendiri, tetapi dari Tuhan yang berbicara melalui Firman-Nya. Seperti Daniel yang merasa dikuatkan saat mendengar suara Tuhan, kita juga bisa memperoleh kekuatan baru melalui doa dan perenungan Firman. Apakah kita sudah mengandalkan kekuatan dari Tuhan, atau masih mengandalkan diri sendiri?

 

Kelima, tanggapan terhadap Firman Tuhan. Daniel menunjukkan respons yang luar biasa ketika berkata, "Berbicaralah kiranya Tuanku, sebab Engkau telah memberiku kekuatan." Ia tidak hanya mendengar, tetapi juga bersedia mendengarkan lebih dalam. Firman Tuhan menjadi sumber kekuatan dan penghiburan baginya. Apakah kita hanya mendengar, ataukah kita juga mendengarkan dan merenungkan dengan sungguh-sungguh? Karena itu, semoga ayat ini menjadi pengingat bahwa di tengah kelemahan kita, Tuhan adalah sumber kekuatan yang tidak pernah habis. (rsnh)

 

Selamat memulai karya untuk TUHAN dalam Minggu ini!

Komentar

Postingan Populer