Renungan hari ini: "ISI PERBENDAHARAAN HATI" (Lukas 6:45)

 Renungan hari ini:

 

"ISI PERBENDAHARAAN HATI"



Lukas 6:45 (TB2) "Orang yang baik mengeluarkan apa yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan apa yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Sebab, yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya"

 

Luke 6:45 (NET) "The good person out of the good treasury of his heart produces good, and the evil person out of his evil treasury produces evil, for his mouth speaks from what fills his heart"

 

Nas hari ini berbicara mengenai isi perbendaharaan hati. Nas ini mengingatkan kita bahwa apa yang keluar dari mulut kita adalah cerminan dari apa yang ada di dalam hati kita. Hati adalah "perbendaharaan" yang menyimpan segala sesuatu yang kita alami, pikirkan, dan rasakan. Jika hati kita dipenuhi dengan kebaikan, kasih, dan kebenaran, maka perkataan dan tindakan kita akan mencerminkan hal-hal tersebut. Sebaliknya, jika hati kita dipenuhi dengan kejahatan, kebencian, atau kepahitan, maka hal-hal itulah yang akan terlihat dalam hidup kita.

 

Renungan ini mengajak kita untuk introspeksi diri: Apa yang memenuhi "perbendaharaan" hati kita? Apakah kita mengisi hati kita dengan firman Tuhan, kasih, dan pengampunan, atau justru dengan kepahitan, iri hati, dan keinginan duniawi? Firman Tuhan mengingatkan bahwa hati adalah sumber kehidupan (Ams. 4:23), dan apa yang ada di dalamnya akan menentukan bagaimana kita hidup dan berinteraksi dengan orang lain.

 

Mari kita berusaha untuk senantiasa mengisi hati kita dengan hal-hal yang baik, melalui doa, pembacaan firman Tuhan, dan perenungan akan kasih-Nya. Dengan demikian, kita akan menjadi saluran berkat bagi orang lain, mengeluarkan perkataan yang membangun, dan tindakan yang memuliakan Tuhan. Ingatlah, hati yang baik akan menghasilkan buah yang baik, dan itu dimulai dari apa yang kita izinkan untuk mengisi hati kita setiap hari.

 

Apa yang perlu direnungkan dari nas hari ini? Dari nas ini ada beberapa hal penting yang dapat kita renungkan:

 

Pertama, hati sebagai sumber kehidupan. Ayat ini menegaskan bahwa hati adalah sumber dari segala perkataan dan tindakan kita. Apa yang ada di dalam hati akan menentukan bagaimana kita berbicara dan bertindak. Apakah hati kita dipenuhi dengan kasih, kebaikan, dan kebenaran, atau justru dengan kepahitan, kejahatan, dan hal-hal negatif? Firman Tuhan mengingatkan kita untuk menjaga hati dengan sungguh-sungguh (Ams. 4:23), karena dari situlah kehidupan kita mengalir.

 

Kedua, perkataan sebagai cerminan hati. Perkataan kita adalah gambaran langsung dari apa yang ada di dalam hati. Jika hati kita baik, perkataan kita akan membangun, menguatkan, dan mendorong orang lain. Sebaliknya, jika hati kita jahat, perkataan kita bisa menyakiti, merusak, dan memecah-belah. Mari kita belajar untuk lebih berhati-hati dalam berkata-kata, karena setiap kata yang kita ucapkan memiliki dampak.

 

Ketiga, pentingnya mengisi hati dengan hal yang baik. Ayat ini mengajak kita untuk memperhatikan apa yang kita izinkan masuk ke dalam hati. Jika kita mengisi hati dengan firman Tuhan, kasih, dan kebenaran, maka hal-hal baiklah yang akan keluar dari hidup kita. Bagaimana kita mengisi "perbendaharaan" hati kita setiap hari? Apakah kita meluangkan waktu untuk merenungkan firman Tuhan, berdoa, dan membangun hubungan yang baik dengan Tuhan?

 

Keempat, panggilan untuk bertobat dan membarui hati. Jika kita menyadari bahwa hati kita dipenuhi dengan hal-hal yang tidak baik, ayat ini mengingatkan kita untuk datang kepada Tuhan dan memohon pembaruan hati. Tuhan sanggup mengubah hati yang keras dan penuh kejahatan menjadi hati yang lembut dan penuh kebaikan. 

 

Kelima, menjadi berkat bagi orang lain. Ketika hati kita dipenuhi dengan kebaikan, kita tidak hanya diberkati, tetapi juga menjadi berkat bagi orang lain. Perkataan dan tindakan kita akan membawa dampak positif bagi kehidupan orang-orang di sekitar kita. Karena itu, dengan merenungkan nas ini, kita diingatkan untuk senantiasa menjaga hati, mengisinya dengan hal-hal yang baik, dan membiarkan Tuhan bekerja dalam hidup kita agar kita dapat mencerminkan kasih dan kebaikan-Nya kepada dunia. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Komentar

Postingan Populer