KOTBAH MINGGU I SETELAH TAHUN BARU Minggu, 05 Januari 2025 “TUHAN YANG MEMBEBASKAN UMATNYA” (Yeremia 31:10-14)

 KOTBAH MINGGU I SETELAH TAHUN BARU

Minggu, 05 Januari 2025

 

“TUHAN YANG MEMBEBASKAN UMATNYA”

Kotbah: Yeremia 31:10-14    Bacaan: Yohanes 1:1-9


 

Hari ini kita memasuki Minggu I Setelah Tahun Baru. Satu Minggu telah kita lalui pada 2025 ini. Pada Ibadah Minggu ini kita membahas tema “TUHAN yang Membebaskan Umat-Nya”. Tema ini mengajak kita untuk merenungkan kasih dan kuasa Allah yang membebaskan umat-Nya. Yeremia 31:10-14 berbicara tentang bagaimana Allah, sebagai gembala yang setia, mengumpulkan umat-Nya dari segala penjuru dan membawa mereka kembali ke tempat di mana ada sukacita, damai, dan berkat melimpah. Dalam dunia yang penuh tantangan dan penderitaan ini, janji Tuhan ini memberikan pengharapan bahwa kita tidak pernah ditinggalkan. Tuhan adalah pembebas kita, dan Dia rindu membawa umat-Nya ke dalam kelimpahan hidup.

 

Ada beberapa hal yang perlu kita pelajari dari tema ini, yakni:

 

Pertama, Tuhan yang Setia mengumpulkan Umat-Nya (ay. 10). "Dengarlah firman TUHAN, hai bangsa-bangsa, dan beritakanlah itu di tanah-tanah pesisir yang jauh, katakanlah: Dia yang menyerakkan Israel akan mengumpulkan dia kembali dan menjaganya seperti gembala menjaga kawanan dombanya." Gambaran Tuhan sebagai gembala yang setia menunjukkan kasih dan perhatian-Nya yang besar. Dalam masa pembuangan, bangsa Israel tercerai-berai, merasa kehilangan harapan dan identitas. Namun, Allah tidak membiarkan mereka selamanya dalam keterasingan.

 

Demikian pula dengan kita. Ada kalanya kita merasa tersesat dalam hidup ini—entah karena dosa, pergumulan, atau kesedihan. Tetapi Tuhan setia. Dia mengumpulkan kita kembali ke hadirat-Nya. Dalam Kristus, kita mengalami pengumpulan ini. Yesus berkata, “Akulah gembala yang baik” (Yoh. 10:11). Dia yang memanggil kita kembali dari tempat keterasingan dan memberi kita hidup baru.

 

Kedua, Tuhan yang membebaskan dengan Kuasa-Nya (ay. 11). "Sebab TUHAN telah membebaskan Yakub, telah menebusnya dari tangan orang yang lebih kuat daripadanya." Allah bukan hanya menggembalakan, tetapi Dia juga adalah pembebas. Dalam sejarah Israel, Allah membebaskan mereka dari Mesir, dari Babel, dan dari banyak musuh yang mengancam keberadaan mereka. Tindakan ini menunjukkan bahwa Tuhan adalah Allah yang berkuasa atas segala situasi.

 

Bagi kita hari ini, pembebasan Allah bukan hanya tentang hal-hal fisik, tetapi juga tentang pembebasan dari dosa, rasa takut, dan keputusasaan. Dalam Yesus Kristus, kita telah dibebaskan dari kuasa dosa dan maut. Paulus berkata, “Sebab Kristus telah memerdekakan kita supaya kita benar-benar merdeka” (Gal. 5:1).

 

Ketiga, Sukacita dan Kelimpahan sebagai hasil dari pembebasan Tuhan (ay. 12-14). Dalam ayat ini digambarkan keadaan umat Tuhan setelah pembebasan-Nya: a) Mereka akan datang dengan sukacita dan sorak-sorai, b) Mereka akan dipuaskan dengan gandum, anggur, dan minyak, dan c) Kesedihan akan diganti dengan sukacita, dan mereka akan diberkati melimpah.

 

Ini adalah janji bahwa pembebasan Tuhan membawa damai sejahtera dan sukacita sejati. Apa yang hilang akan dipulihkan. Apa yang patah akan disembuhkan. Tuhan bukan hanya membebaskan kita, tetapi juga membawa kita kepada kelimpahan hidup. Hal ini digenapi dalam Yesus Kristus. Yesus berkata, “Aku datang supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan” (Yoh. 10:10). Kelimpahan ini bukan hanya soal materi, tetapi tentang hubungan yang mendalam dengan Allah, damai di hati, dan pengharapan yang tidak pernah pudar.

 

Keempat, panggilan untuk rerespons Kasih dan Pembebasan Tuhan. Setelah kita memahami bahwa Tuhan adalah pembebas yang setia, apa yang harus kita lakukan?

  1. Percaya pada janji Tuhan
    Meski situasi tampak gelap, percayalah bahwa Tuhan bekerja untuk membawa pembebasan. Jangan biarkan keraguan merampas iman kita.
  2. Hidup dalam sukacita dan syukur
    Yeremia berbicara tentang sukacita besar karena karya pembebasan Tuhan. Marilah kita juga menjadi umat yang penuh syukur atas apa yang Tuhan lakukan dalam hidup kita.
  3. Membagikan kabar baik kepada orang lain
    Dalam ayat 10, kita dipanggil untuk memberitakan firman Tuhan kepada bangsa-bangsa. Marilah kita menjadi saksi tentang kasih dan pembebasan Tuhan dalam hidup kita, sehingga orang lain juga dapat mengalami kasih-Nya.

 

Pertanyaan kita sekarang adalah apa yang dilakukan TUHAN dalam rangka pembebasan kita dari kuasa kegelapan? Berdasarkan Yeremia 31:10-14, ada beberapa hal yang dilakukan Tuhan dalam rangka membebaskan umat-Nya. Tindakan-tindakan ini menunjukkan kasih, kuasa, dan kesetiaan Tuhan kepada umat-Nya:

 

Pertama, Tuhan mengumpulkan Umat-Nya yang tercerai-berai (ay. 10). Yeremia 31:10 berkata:
“Dia yang menyerakkan Israel akan mengumpulkan dia kembali dan menjaganya seperti gembala menjaga kawanan dombanya.” Tuhan bertindak sebagai gembala yang setia, mengumpulkan umat-Nya yang telah tercerai-berai akibat dosa, pembuangan, dan penderitaan. Dia tidak membiarkan umat-Nya tersesat selamanya, tetapi memanggil mereka kembali untuk berkumpul di hadapan-Nya.

 

Kedua, Tuhan membebaskan Umat-Nya dari kuasa yang lebih kuat (ay. 11). Yeremia 31:11 berkata:
“Sebab TUHAN telah membebaskan Yakub, telah menebusnya dari tangan orang yang lebih kuat daripadanya.” Tuhan bertindak sebagai pembebas yang penuh kuasa. Dia menebus umat-Nya dari musuh-musuh yang menindas mereka, baik secara fisik maupun spiritual. Dalam sejarah Israel, ini mengacu pada pembebasan dari penjajahan bangsa asing seperti Babel. Secara rohani, ini menggambarkan pembebasan Tuhan dari kuasa dosa dan maut yang jauh lebih kuat daripada manusia.

 

Ketiga, Tuhan memberikan berkat dan kelimpahan (ay. 12-14). Yeremia 31:12-14 menjelaskan berbagai berkat yang Tuhan sediakan bagi umat-Nya:

  • Kegembiraan dan sukacita yang besar“Mereka akan bersorak-sorai di atas bukit Sion, berseri-seri karena kebaikan TUHAN.”
  • Kebutuhan yang terpenuhi: Tuhan memberikan gandum, anggur, minyak, dan hasil ternak yang melimpah.
  • Pemulihan kesedihan: Tuhan mengubah perkabungan menjadi sukacita, dan mengganti kesedihan dengan penghiburan.

 

Ini menunjukkan bahwa pembebasan Tuhan bukan hanya sekadar mengangkat penderitaan, tetapi juga membawa umat-Nya ke dalam keadaan damai dan berkat yang melimpah.

 

Keempat, Tuhan menjadikan Umat-Nya kenyang dan puas (ay. 14). Yeremia 31:14 berkata:
“Aku akan memuaskan hati para imam dengan kelimpahan, dan umat-Ku akan menjadi kenyang dengan kebaikan-Ku.”Tuhan tidak hanya memenuhi kebutuhan fisik, tetapi juga memberikan kepuasan batin. Umat Tuhan akan dipuaskan oleh kebaikan-Nya, sehingga mereka tidak lagi merasa kekurangan, baik secara jasmani maupun rohani.

 

Tindakan ini menunjukkan kasih setia Tuhan yang luar biasa kepada umat-Nya. Dia bukan hanya membebaskan mereka dari penderitaan, tetapi juga membawa mereka ke dalam kehidupan yang penuh berkat dan pengharapan.

 

RENUNGAN

 

Apa yang hendak kita renungkan dalam Ibadah Minggu I Setelah Tahun Baru 2025 ini? Berikut adalah beberapa hal yang perlu direnungkan dari tema “TUHAN YANG MEMBEBASKAN UMAT-NYA” berdasarkan Yeremia 31:10-14:

 

Pertama, Kasih Setia Tuhan tidak pernah berakhir. Yeremia 31:10 menggambarkan Tuhan sebagai gembala yang setia, yang menjaga dan mengumpulkan kembali kawanan domba-Nya. Meskipun umat-Nya telah berdosa dan berada dalam pembuangan karena pelanggaran mereka, kasih setia Tuhan tidak pernah berubah. Dia terus mencari dan memulihkan mereka. Dalam hidup kita, meskipun kita sering gagal, Tuhan tetap setia dan memanggil kita untuk kembali kepada-Nya.

 

Kedua, Tuhan Pembebas yang Berkuasa. Yeremia 31:11 berkata bahwa Tuhan membebaskan Yakub dari tangan yang lebih kuat daripadanya. Ini menunjukkan bahwa pembebasan hanya mungkin terjadi karena kuasa Tuhan. Dalam hidup ini, ada banyak hal yang lebih kuat dari kita—dosa, tekanan hidup, atau masalah yang tampaknya tak terpecahkan. Namun, Tuhan yang sama yang membebaskan Israel juga bekerja dalam hidup kita untuk membebaskan kita dari apa pun yang menindas.

 

Ketiga, Tuhan membawa Pemulihan dan Kelimpahan. Yeremia 31:12-14 berbicara tentang berkat melimpah yang diberikan Tuhan: gandum, anggur, minyak, dan sukacita besar. Tuhan mengubah kesedihan menjadi kegembiraan dan menghibur umat-Nya. Pembebasan dari Tuhan bukan hanya mengakhiri penderitaan, tetapi juga membawa pemulihan dan berkat yang melimpah. Dia tidak hanya memberikan apa yang kita butuhkan, tetapi juga memenuhi kita dengan sukacita dan damai sejahtera.

 

Keempat, Tuhan memuaskan hati Umat-Nya. Yeremia 31:14 berkata bahwa Tuhan akan memuaskan umat-Nya dengan kebaikan-Nya. Ini bukan hanya tentang kebutuhan jasmani, tetapi juga kepuasan batin yang hanya dapat ditemukan dalam hubungan dengan Tuhan. Dunia sering menawarkan kepuasan sementara yang tidak benar-benar mengisi hati kita. Tuhan menawarkan sesuatu yang lebih dalam: kepuasan sejati yang hanya dapat diberikan oleh kebaikan-Nya.

 

Kelima, Tuhan menginginkan respons kita. Yeremia 31:10 memulai dengan panggilan kepada bangsa-bangsa untuk mendengarkan dan memberitakan karya Tuhan. Ini menunjukkan bahwa pembebasan Tuhan tidak hanya untuk dinikmati, tetapi juga untuk dibagikan kepada orang lain. Ketika kita mengalami pembebasan dan berkat Tuhan, kita dipanggil untuk bersaksi kepada orang lain tentang kasih-Nya. (rsnh)

 

Selamat Menjalani Tahun Baru 2025

Komentar

Postingan Populer