Renungan hari ini:“KEKAGUMAN MUSA TERHADAP KEBESARAN DAN KUASA ALLAH YANG TAK TERTANDINGI” (Ulangan 3:24)
Renungan hari ini:
“KEKAGUMAN MUSA TERHADAP KEBESARAN DAN KUASA ALLAH YANG TAK TERTANDINGI”
Ulangan 3:24 (TB2) "Ya, Tuhan ALLAH, Engkau telah mulai memperlihatkan kepada hamba-Mu ini kebesaran-Mu dan tangan-Mu yang kuat; sebab allah manakah di langit dan di bumi, yang dapat melakukan perbuatan perkasa seperti Engkau?"
Deuteronomy 3:24 (NET) “O, Lord God, you have begun to show me your greatness and strength. (What god in heaven or earth can rival your works and mighty deeds?)"
Nas hari ini mengungkapkan kekaguman Musa terhadap kebesaran dan kuasa Allah yang tak tertandingi. Musa, seorang pemimpin besar yang telah menyaksikan banyak mukjizat Allah—dari keluarnya bangsa Israel dari Mesir hingga penyertaan Allah di padang gurun—menyatakan bahwa tidak ada Allah lain yang dapat menyamai perbuatan-Nya. Ini mengajarkan kita untuk menghargai kebesaran Allah dalam hidup kita. Meskipun kita mungkin tidak menyaksikan mukjizat seperti zaman Musa, tanda-tanda kebesaran Allah hadir setiap hari dalam kehidupan kita: matahari terbit, udara yang kita hirup, hingga karya-karya-Nya dalam hidup kita.
Ayat ini juga menunjukkan bahwa tidak ada kekuatan lain, baik di langit maupun di bumi, yang dapat menandingi kuasa Allah. Sebagai manusia, sering kali kita tergoda untuk bergantung pada kekuatan duniawi seperti kekayaan, kekuasaan, atau kemampuan pribadi. Namun, Musa mengingatkan kita bahwa hanya Allah yang mampu melakukan segala sesuatu dengan sempurna dan penuh kasih.
Kekaguman Musa terhadap Allah tidak hanya berasal dari apa yang dia lihat, tetapi juga dari hubungan pribadinya dengan Tuhan. Dia memahami bahwa Allah bukan hanya Pencipta yang jauh, tetapi juga Allah yang dekat, yang memelihara dan mengasihi umat-Nya. Kekaguman seperti ini mendorong kita untuk semakin dekat kepada Allah, mencari Dia dalam doa, firman-Nya, dan kehidupan kita sehari-hari.
Apa yang perlu direnungkan dari nas hari ini? Dari nas hari ini kita dapat merenungkan beberapa hal yang mendalam:
Pertama, pengakuan akan Kebesaran Allah. Musa, yang telah melihat banyak karya ajaib Allah, mengakui bahwa Allah adalah satu-satunya yang memiliki kuasa yang tidak tertandingi. Ini adalah pengingat bagi kita untuk mengenali kebesaran Allah dalam kehidupan kita. Allah bukan hanya Tuhan yang menciptakan alam semesta, tetapi juga Tuhan yang aktif bekerja dalam kehidupan setiap orang.
Kedua, keintiman dalam relasi dengan Allah. Musa berbicara kepada Tuhan dengan kerendahan hati sebagai "hamba." Dia menunjukkan hubungan yang dekat dengan Allah, penuh penghormatan, tetapi juga penuh kedekatan. Dalam doa ini, Musa tidak hanya memohon, tetapi juga memuji dan merenungkan kebesaran Tuhan.
Ketiga, Kekuatan dan Kuasa Allah. Ungkapan “tangan-Mu yang kuat” mengingatkan kita pada karya Allah yang penuh kuasa. Perbuatan-perbuatan besar Allah bukan hanya terlihat dalam penciptaan dunia, tetapi juga dalam penyelamatan, perlindungan, dan pemeliharaan umat-Nya.
Keempat, ketiadaan illah lain. Musa menegaskan bahwa tidak ada Allah lain di langit maupun di bumi yang dapat melakukan perbuatan seperti Tuhan. Ini mengajarkan kita untuk tidak tergoda oleh hal-hal lain yang kita anggap sebagai "allah" dalam hidup—entah itu uang, kekuasaan, atau ambisi duniawi.
Kelima, kesadaran akan Anugerah yang dimulai. Musa berkata, “Engkau telah mulai memperlihatkan kepada hamba-Mu ini kebesaran-Mu.” Ini adalah pengingat bahwa perjalanan iman kita adalah proses. Allah selalu mulai sesuatu dalam hidup kita, dan Dia setia untuk menyelesaikannya. Karena itu, melalui renungan ini kita dapat terus merenungkan kebesaran dan karya Allah yang nyata dalam hidup kita, serta hidup dalam syukur dan iman kepada-Nya. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN
Komentar
Posting Komentar