Renungan hari ini: “MANUSIA TIDAK BERDAYA DAN TERBEBAN OLEH KESALAHAN DAN PELANGGARAN YANG TELAH DILAKUKAN” (Mazmur 65:4)

 Renungan hari ini:

 

“MANUSIA TIDAK BERDAYA DAN TERBEBAN OLEH KESALAHAN DAN PELANGGARAN YANG TELAH DILAKUKAN”



Mazmur 65:4 (TB2) "arena bersalah. Pelanggaran-pelanggaran kami melebihi kekuatan kami, tetapi Engkaulah yang menghapuskannya"

 

Psalms 65:3 (NET) "Our record of sins overwhelms me, but you forgive our acts of rebellion"

 

Nas hari ini mencerminkan pergumulan mendalam umat manusia yang sering kali merasa tidak berdaya dan terbeban oleh kesalahan dan pelanggaran yang telah dilakukan. Mazmur 65:4 mengungkapkan sebuah pengakuan yang jujur: kita sering kali jatuh dalam dosa, dan pelanggaran-pelanggaran kita begitu banyak hingga melebihi kemampuan kita untuk menghadapinya. Ketika kita memandang diri kita sendiri, kita mungkin merasa bahwa kita sudah terlalu jauh atau terlalu banyak berbuat salah, sehingga tidak ada lagi harapan untuk dipulihkan.

 

Namun, dalam ayat ini terdapat kabar baik yang memberikan harapan: "Tetapi Engkaulah yang menghapuskannya."Meskipun pelanggaran kita sangat besar dan sering kali melampaui kemampuan kita untuk memperbaikinya, Tuhanlah yang dapat menghapus semuanya. Tuhan tidak hanya tahu keterbatasan dan kelemahan kita, tetapi Dia juga adalah sumber pengampunan yang tiada habisnya.

 

Penting untuk kita ingat, bahwa pengampunan Tuhan bukanlah sesuatu yang diberikan dengan harga yang murah. Sebagai orang percaya, kita tahu bahwa pengampunan yang sempurna ini datang melalui pengurbanan Kristus di kayu salib. Karena Yesus, kita dapat berdamai dengan Tuhan, meskipun kita adalah orang yang penuh dosa.

 

Renungan ini mengingatkan kita untuk tidak membiarkan rasa malu atau rasa bersalah membuat kita jauh dari Tuhan. Sebaliknya, kita diajak untuk datang kepada-Nya dengan hati yang penuh penyesalan, meminta ampun atas segala pelanggaran yang kita lakukan, dan menerima pengampunan-Nya yang penuh kasih. Dalam kemurahan-Nya, Tuhan selalu siap menyambut kita, membersihkan hati kita, dan memberikan kekuatan baru untuk menjalani hidup yang lebih baik.

Renungan ini juga mengajak kita untuk mengingat bahwa pengampunan Tuhan bukan hanya untuk masa lalu kita, tetapi juga untuk masa depan kita. Kita mungkin akan jatuh lagi dalam dosa, tetapi setiap kali kita datang kepada Tuhan dengan hati yang tulus, Dia akan mengampuni dan membimbing kita kembali.

 

Apa yang perlu direnungkan dari nas hari ini? Ayat ini mengajarkan kita untuk merenungkan beberapa hal penting dalam kehidupan rohani kita:

 

Pertama, kesadaran akan dosa. Ayat ini dimulai dengan pengakuan yang jujur tentang kondisi manusia yang berdosa: "Pelanggaran-pelanggaran kami melebihi kekuatan kami." Ini mengingatkan kita bahwa kita sebagai manusia sering kali jatuh dalam dosa, bahkan dosa-dosa yang mungkin kita rasakan tak terhitung jumlahnya. Kita dihadapkan pada kenyataan bahwa pelanggaran kita lebih besar dari kemampuan kita untuk menghadapinya atau memperbaikinya. Hal ini mengundang kita untuk merenungkan betapa mudahnya kita terjebak dalam siklus dosa, baik dosa yang kita sadari maupun yang kita abaikan. Ini adalah panggilan untuk tidak mengabaikan dosa kita, tetapi untuk datang dengan hati yang tulus menghadap Tuhan.

 

Kedua, keterbatasan manusia. "Melebihi kekuatan kami" menunjukkan bahwa manusia terbatas dalam usaha dan kekuatannya untuk menyelesaikan masalah dosa. Kita tidak mampu menebus atau memperbaiki dosa kita sendiri, apalagi menghapusnya dengan usaha kita sendiri. Ini adalah pengingat bahwa tidak ada yang bisa kita lakukan untuk mendapatkan pengampunan Allah berdasarkan usaha kita sendiri, atau karena kebaikan kita. Kita membutuhkan Tuhan untuk melakukan apa yang tidak bisa kita lakukan, yaitu menghapus dosa-dosa kita.

 

Ketiga, Karunia Pengampunan dari Tuhan. "Tetapi Engkaulah yang menghapuskannya." Di sini ada pengharapan besar. Meskipun kita tidak mampu menghapus dosa kita, Tuhan dengan penuh kasih menghapus semua pelanggaran kita. Tuhan menawarkan pengampunan dengan sukacita, tanpa syarat, dan dengan kasih yang tak terhingga. Ini mengingatkan kita tentang sifat Tuhan yang penuh belas kasihan dan kasih karunia. Pengampunan-Nya tidak didasarkan pada seberapa besar atau kecil dosa kita, melainkan pada anugerah-Nya yang tidak terbatas. Ketika kita datang kepada-Nya dengan hati yang penuh pertobatan, Dia akan mengampuni kita.

 

Keempat, panggilan untuk menyambut pengampunan dan hidup baru. Tuhan menghapus pelanggaran kita, namun ini bukan berarti kita bebas bertindak semaunya. Pengampunan Tuhan seharusnya mendorong kita untuk hidup dalam ketaatan kepada-Nya dan menjalani hidup yang lebih sesuai dengan kehendak-Nya. Ketika kita menerima pengampunan, kita dipanggil untuk mengubah hidup kita dan mengikuti jalan-Nya dengan hati yang lebih bersih dan rendah hati. Ini juga mengajarkan kita untuk mengampuni sesama, karena kita sendiri telah diterima dan diampuni oleh Tuhan meski kita tidak layak.

 

Kelima, Hikmat dalam menghadapi kehidupan. Mazmur ini memberi kita ketenangan dan hikmat dalam menghadapi kesulitan hidup. Ketika kita merasa gagal atau terlalu banyak berbuat salah, kita diingatkan bahwa pengampunan Tuhan selalu tersedia. Hal ini memberi kita kekuatan untuk terus maju, tidak dengan kekuatan kita sendiri, tetapi dengan bergantung pada kemurahan hati Tuhan. Kita dapat merenungkan bahwa meskipun hidup penuh tantangan dan kadang kita jatuh dalam dosa, Tuhan senantiasa hadir untuk memulihkan kita dan mengangkat kita kembali.

 

Renungan dari Mazmur 65:4 mengingatkan kita akan dua hal utama: kesadaran akan dosa dan kebesaran pengampunan Tuhan. Meskipun pelanggaran kita melebihi kemampuan kita untuk menghadapinya, Tuhan, dalam kasih-Nya yang besar, siap menghapusnya. Renungan ini mengajak kita untuk datang kepada Tuhan dengan hati yang penuh penyesalan, untuk menerima pengampunan-Nya, dan untuk hidup baru yang diubah oleh kasih dan anugerah-Nya. Karena itu, doa kita seharusnya adalah doa yang datang dengan hati penuh syukur, memohon agar Tuhan mengampuni dosa kita, serta memberi kekuatan untuk hidup dalam terang-Nya. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Komentar

Postingan Populer