Renungan hari ini:
“PANGGILAN DAN KARUNIA YANG ALLAH BERIKAN KEPADA KITA”
Yesaya 50:4 (TB2) "Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat kepada orang yang letih lesu. Pagi demi pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid"
Isaiah 50:4 (NET) "The sovereign Lord has given me the capacity to be his spokesman, so that I know how to help the weary. He wakes me up every morning; he makes me alert so I can listen attentively as disciples do"
Nas hari ini menekankan panggilan dan karunia yang Allah berikan kepada kita untuk menjadi penghibur dan pembawa semangat bagi mereka yang lelah dan lesu. Di ayat ini, kita melihat bagaimana Tuhan memberikan "lidah seorang murid," yaitu kemampuan berbicara yang bijaksana, lembut, dan penuh kasih yang mampu menyentuh hati orang lain. Lidah seorang murid tidak hanya fasih, tetapi juga penuh hikmat dan pengertian.
Seperti seorang murid yang belajar dengan rendah hati, ayat ini mengajarkan kita untuk selalu mendengar suara Tuhan. Pagi demi pagi,kita diajak untuk memperdalam pendengaran rohani kita agar kita semakin peka akan kehendak dan tuntunan-Nya. Tuhan ingin kita bukan hanya menjadi pendengar, tetapi juga pelaku firman yang siap berbicara tepat waktu untuk menguatkan, menghibur, dan mendorong orang lain di saat-saat yang tepat.
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak di antara kita menemui orang-orang yang tengah bergumul, baik itu dengan masalah keluarga, pekerjaan, maupun dalam iman. Tuhan memanggil kita menjadi pembawa semangat, penguat, dan peneguh bagi mereka yang letih lesu. Dan untuk itu, kita perlu mendengar dengan hati yang terbuka, siap menerima pelajaran dari Tuhan, dan mengizinkan-Nya berbicara melalui kita. Firman Tuhan ini mengingatkan kita untuk terus menjadi pembelajar yang rendah hati dan alat kasih-Nya dalam dunia yang penuh tantangan.
Apa yang perlu direnungkan dari nas hari ini? Dari nas ini, kita bisa merenungkan beberapa hal penting tentang panggilan dan pembentukan yang Allah berikan kepada kita sebagai murid-Nya:
Pertama, karunia untuk menguatkan orang lain. Ayat ini mengingatkan bahwa Tuhan memberikan "lidah seorang murid" agar kita dapat menguatkan dan memberi semangat kepada orang yang letih dan lesu. Artinya, kemampuan berbicara yang kita miliki seharusnya menjadi berkat bagi orang lain, bukan untuk menjatuhkan atau menghakimi. Tuhan ingin kita menggunakan kata-kata dengan bijak, penuh kasih, dan tepat sasaran untuk membangun dan menguatkan mereka yang sedang menghadapi kesulitan.
Kedua, belajar menjadi pendengar yang baik. Kalimat "pagi demi pagi Ia mempertajam pendengaranku" menunjukkan pentingnya latihan mendengarkan Tuhan secara rutin. Tuhan memanggil kita untuk memiliki hati seorang murid yang mau belajar dan mendengar. Ini berarti kita perlu mengambil waktu untuk mendengarkan suara-Nya, baik melalui firman, doa, maupun kepekaan terhadap kehendak-Nya dalam kehidupan kita sehari-hari.
Ketiga, kesediaan untuk terus dibentuk. Yesaya menggambarkan bahwa setiap hari Tuhan mempertajam pendengarannya. Hal ini menunjukkan proses pembentukan yang terus berlangsung. Sebagai murid Tuhan, kita dipanggil untuk terus belajar dan bertumbuh, siap untuk diarahkan dan dibentuk oleh-Nya agar semakin bijaksana dalam menyampaikan firman serta semakin peka dalam memahami kebutuhan rohani orang lain.
Keempat, melayani dengan rendah hati. Menjadi "seorang murid" berarti kita melayani dengan kerendahan hati, siap untuk mendengarkan sebelum berbicara. Hal ini sangat penting dalam melayani sesama; alih-alih memberi nasihat secara terburu-buru, kita dipanggil untuk memahami dan menghargai perasaan serta kebutuhan mereka. Karena itu, melalui renungan ini, kita diingatkan bahwa Tuhan memanggil kita untuk menjadi murid yang peka dan siap dipakai sebagai alat kasih-Nya. Semoga kita terus belajar untuk mendengarkan suara-Nya dengan hati yang rendah, sehingga kata-kata kita selalu membawa penghiburan dan semangat bagi orang-orang di sekitar kita. (rsnh)
Selamat berakhir pekan dan besok kita beribadah kepada TUHAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar