Renungan hari ini:
“KASIH DAN PERHATIAN TUHAN YANG TIDAK PERNAH BERAKHIR”
Mazmur 31:23 (TB2) Dalam kepanikanku aku pernah berkata, "Aku telah terbuang dari hadapan mata-Mu." Tetapi sesungguhnya Engkau mendengarkan suara permohonanku, ketika aku berteriak kepada-Mu minta tolong"
Psalms 31:22 (NET) I jumped to conclusions and said, “I am cut off from your presence!” But you heard my plea for mercy when I cried out to you for help"
Nas hari ini mengingatkan kita tentang kasih dan perhatian Tuhan yang tidak pernah berakhir, bahkan di saat-saat tergelap dalam hidup kita. Pemazmur, dalam keadaan panik dan putus asa, pernah merasa seolah-olah dirinya telah terbuang dari hadapan Tuhan. Ini menggambarkan momen-momen ketika manusia merasa sendirian, terlupakan, dan seolah-olah tidak ada harapan. Namun, ayat ini juga menunjukkan keajaiban kasih setia Tuhan yang selalu mendengarkan jeritan hati yang tulus dan penuh kesedihan.
Kita semua pernah mengalami masa-masa sulit ketika keyakinan kita terguncang, dan keraguan mulai merasuki hati. Mungkin kita juga pernah berpikir bahwa Tuhan sudah tidak peduli lagi dengan pergumulan kita. Namun, pengalaman pemazmur ini memberikan pelajaran yang dalam: Tuhan mendengar setiap seruan dan permohonan kita, tidak peduli seberapa hancur perasaan kita.
Ketika kita merasa terbuang, itu sering kali hanya perasaan kita yang tertipu oleh ketakutan dan keputusasaan. Tuhan tidak pernah meninggalkan anak-anak-Nya. Ayat ini menjadi pengingat bahwa dalam setiap seruan dan tangisan minta tolong, Tuhan hadir dan mendengarkan. Kasih-Nya begitu besar, lebih kuat dari segala ketakutan dan kecemasan kita.
Marilah kita belajar dari pemazmur untuk tidak kehilangan iman di tengah kepanikan. Sebaliknya, kita harus tetap percaya bahwa Tuhan yang setia selalu mendengar dan menolong, walaupun situasi sekeliling tampak suram. Serukan nama-Nya, berdoalah dengan keyakinan, dan percayalah bahwa Dia akan menjawab pada waktu-Nya yang sempurna.
Apa yang perlu kita renungkan dari nas hari ini? Ada beberapa hal yang perlu direnungkan dari nas ini antara lain:
Pertama, perasaan putus asa yang manusiawi. Pemazmur mengakui bahwa dalam kepanikannya, dia merasa seolah-olah telah ditinggalkan oleh Tuhan. Ini menunjukkan bahwa perasaan putus asa dan seolah terbuang adalah pengalaman yang umum bagi manusia.
Kedua, Kasih Setia Tuhan. Meski pemazmur merasa terbuang, kenyataannya Tuhan selalu mendengarkan dan peduli. Ini menggambarkan bahwa kasih dan perhatian Tuhan tidak pernah berhenti, bahkan ketika kita merasa ditinggalkan.
Ketiga, keajaiban mendengarkan doa. Pengalaman pemazmur menegaskan bahwa Tuhan mendengar dan merespons seruan yang tulus. Saat manusia berseru dalam kesedihan, Tuhan mendengarkan dengan kasih yang penuh perhatian.
Keempat, kekuatan iman di dengah kepanikan. Ayat ini mengajarkan pentingnya mempertahankan iman dan kepercayaan meski dalam situasi yang penuh ketakutan dan keraguan. Sering kali perasaan terbuang hanyalah ilusi yang dihasilkan oleh ketakutan. Ayat ini mengingatkan bahwa realitas kasih Tuhan lebih besar daripada ketakutan kita.
Kelima, ajakan untuk berdoa dan percaya. Ayat ini menginspirasi kita untuk selalu menyerukan nama Tuhan, berdoa, dan percaya bahwa pertolongan akan datang pada waktu yang tepat. Karena itu, renungan ini mengajak kita untuk memahami bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan anak-anak-Nya, dan kasih serta kesetiaan-Nya selalu hadir bagi mereka yang mencari-Nya dengan sungguh-sungguh. (rsnh)
Selamat berakhir pekan dan besok kita beribadah kepada TUHAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar