Jumat, 04 Oktober 2024

Renungan hari ini: “RESPONS YANG BERBEDA DARI DUA KELOMPOK ORANG TERHADAP KARYA YESUS” (Lukas 13:17)

 Renungan hari ini:

 

“RESPONS YANG BERBEDA DARI DUA KELOMPOK ORANG TERHADAP KARYA YESUS”


 

Lukas 13:17 (TB2) "Waktu Ia berkata demikian, semua lawan-Nya merasa malu dan semua orang banyak bersukacita karena segala perbuatan ajaib, yang telah dilakukan-Nya"

 

Luke 13:17 (NET) "When he said this all his adversaries were humiliated, but the entire crowd was rejoicing at all the wonderful things he was doing"

 

Nas hari ini menggambarkan respons yang berbeda dari dua kelompok orang terhadap karya Yesus. Di satu sisi, ada para lawan-Nya, yaitu para pemimpin agama yang merasa malu karena Yesus telah mempermalukan argumen dan pandangan mereka yang kaku. Di sisi lain, ada orang banyak yang bersukacita karena mereka menyaksikan karya-karya ajaib yang dilakukan oleh Yesus.

 

Lukas 13:17 muncul setelah Yesus menyembuhkan seorang wanita yang selama 18 tahun menderita kelumpuhan pada hari Sabat. Para pemimpin sinagoga memprotes tindakan ini karena mereka menganggap Yesus melanggar hukum Sabat. Namun, Yesus menjawab dengan bijaksana, menunjukkan bahwa kebaikan dan kasih Allah jauh lebih penting daripada aturan kaku yang membebani dan mematikan semangat hidup.

 

Yesus tidak hanya memiliki kuasa untuk melakukan mukjizat, tetapi juga kebijaksanaan untuk mengungkapkan kebenaran Allah dengan cara yang mendalam. Jawaban-Nya yang penuh hikmat membuat para pemimpin agama merasa malu karena mereka lebih mementingkan aturan daripada belas kasih. Hal ini mengingatkan kita bahwa Firman Tuhan membawa terang dan mengungkapkan kebenaran yang kadang tersembunyi di balik tradisi atau kebiasaan yang salah.

 

Orang banyak bersukacita karena mereka melihat kuasa Allah yang nyata melalui karya Yesus. Mereka tidak hanya bersukacita atas mukjizat, tetapi juga karena mereka melihat keadilan dan kebenaran dinyatakan. Ketika kita melihat Allah bekerja dalam hidup kita—baik melalui mukjizat maupun melalui perubahan hati—itu adalah alasan untuk bersukacita. Tuhan selalu bekerja untuk kebaikan kita, meskipun kita sering tidak menyadarinya.

 

Kita diperhadapkan pada pilihan, seperti yang terjadi pada orang banyak dan para pemimpin agama. Kita bisa memilih untuk menjadi seperti para pemimpin agama, yang menolak karya Tuhan karena hati mereka keras, atau seperti orang banyak yang bersukacita atas apa yang Tuhan lakukan. Penting bagi kita untuk memiliki hati yang terbuka dan penuh kasih, siap untuk menyaksikan dan menerima karya Tuhan, bahkan ketika itu menantang pemahaman atau kebiasaan kita.

 

Apa yang perlu direnungkan dari nas hari ini? Nas ini memberikan beberapa hal yang bisa kita renungkan:

 

Pertama, respon terhadap kebenaran Tuhan. Lawan-lawan Yesus, yakni para pemimpin agama, merasa malu karena mereka tidak bisa menolak kebenaran yang dinyatakan oleh Yesus. Perkataan dan perbuatan Yesus mengungkapkan ketidakberesan dalam sikap dan pemahaman mereka terhadap hukum Tuhan. Kita bisa merenungkan bagaimana kita merespon kebenaran yang Tuhan nyatakan dalam hidup kita. Apakah kita seperti lawan-lawan Yesus yang bertahan pada kebiasaan dan aturan yang kaku, atau kita terbuka pada kasih dan pengampunan Tuhan?

 

Kedua, sukacita atas karya Tuhan.  Orang banyak bersukacita karena mereka menyaksikan perbuatan ajaib yang dilakukan Yesus. Hal ini mengajarkan bahwa sukacita sejati muncul ketika kita menyaksikan karya Tuhan yang membawa pemulihan dan perubahan dalam hidup orang lain dan dalam kehidupan kita sendiri. Apakah kita mampu bersukacita dalam melihat kebaikan Tuhan, atau malah merasa terganggu ketika karya Tuhan melampaui pengharapan kita?

 

Ketiga, kasih di atas aturan. Ayat ini muncul setelah Yesus menyembuhkan seorang wanita pada hari Sabat, yang bagi para pemimpin agama dianggap sebagai pelanggaran hukum. Namun, Yesus menunjukkan bahwa kasih dan pemulihan jauh lebih penting daripada sekedar mematuhi aturan secara kaku. Hal ini mengajarkan kita untuk tidak terjebak pada legalisme, melainkan menempatkan belas kasih dan kepedulian terhadap sesama sebagai inti dari setiap tindakan kita. Kasih Tuhan harus menjadi panduan utama dalam hidup kita, melampaui formalitas atau hukum yang bisa memisahkan kita dari kehendak Tuhan yang sebenarnya.

 

Keempat, malu karena terjebak dalam kekakuan Rohani. Para lawan Yesus merasa malu karena mereka terperangkap dalam interpretasi hukum yang salah. Mereka lebih fokus pada aturan daripada pada belas kasih. Ketika kebenaran Tuhan muncul, mereka merasa dipermalukan. Ini mengingatkan kita agar tidak menjadi orang yang keras hati atau menganggap diri selalu benar dalam hal spiritual, tetapi mau terbuka pada pembaruan yang Tuhan kerjakan dalam hidup kita. Karena itu, nas ini mengajak kita untuk selalu melihat kebenaran dan karya Tuhan dengan hati yang terbuka dan penuh sukacita, dan menjadikan kasih sebagai landasan dari segala perbuatan kita. (rsnh)

 

Selamat berakhir pekan dan besok kita beribadah kepada TUHAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Renungan hari ini: “BELAJAR MENGENAL KRISTUS" (Efesus 4:20)

  Renungan hari ini:   “BELAJAR MENGENAL KRISTUS"   Efesus 4:20 (TB2) "Tetapi, bukan dengan demikian kamu belajar mengenal Kristus...