Renungan hari ini:
“PANGGILAN DARI ALLAH YANG PENUH KASIH BAGI UMAT-NYA”
Yeremia 7:23 (TB2) "Hanya inilah yang telah Kuperintahkan kepada mereka: Dengarkanlah suara-Ku, maka Aku akan menjadi Allahmu dan kamu akan menjadi umat-Ku, dan ikutilah seluruh jalan yang Kuperintahkan kepadamu, supaya baik keadaanmu"
Jeremiah 7:23 (NET) "I also explicitly commanded them: “Obey me. If you do, I will be your God and you will be my people. Live exactly the way I tell you and things will go well with you”
Nas hari ini adalah panggilan dari Allah yang penuh kasih bagi umat-Nya agar mereka mendengarkan suara-Nya dan menaati perintah-perintah-Nya. Di dalam ayat ini, Allah memberikan janji yang sangat indah: jika kita mau mendengarkan suara-Nya dan berjalan di jalan yang telah ditetapkan-Nya, maka Dia akan menjadi Allah kita dan kita akan menjadi umat-Nya. Ini menunjukkan relasi yang sangat dekat, penuh dengan kesetiaan, perlindungan, dan tuntunan dari Tuhan.
Allah menginginkan ketaatan dari umat-Nya bukan karena Dia adalah Allah yang otoriter, tetapi karena Dia adalah Allah yang ingin memberkati dan memberikan hidup yang penuh kepada mereka. Dengan mengikuti jalan-Nya, kehidupan kita akan diarahkan kepada kebaikan, ketenangan, dan pemenuhan yang sejati. Saat kita berusaha mendengarkan dan mengikuti jalan-Nya, keadaan kita akan baik, bukan berarti tanpa tantangan, tetapi ada kepastian bahwa Tuhan akan menyertai dan memberikan kekuatan di tengah perjalanan.
Renungan ini mengajak kita untuk merenungkan: apakah kita sudah mendengarkan suara Tuhan dalam kehidupan kita? Apakah kita sudah menempatkan firman-Nya sebagai pedoman hidup? Setiap keputusan, tindakan, dan arah hidup kita seharusnya berlandaskan pada kehendak-Nya. Ketika kita berusaha mendengarkan suara-Nya dan hidup sesuai dengan kebenaran-Nya, kita akan mengalami hubungan yang lebih dalam dengan Allah, dan pada akhirnya, keadaan kita akan dipulihkan dan diberkati.
Pertanyaan kita sekarang apa yang hendak direnungkan dari nas hari ini? Nas ini mengandung pesan yang sangat penting untuk direnungkan karena ayat ini menggambarkan esensi dari hubungan Allah dengan umat-Nya, yaitu hubungan yang didasarkan pada ketaatan dan kesetiaan. Berikut adalah beberapa poin yang perlu direnungkan dari ayat ini:
Pertama, pentingnya mendengarkan Suara Tuhan. Tuhan berkata, “Dengarkanlah suara-Ku.” Ini berarti ketaatan dimulai dari mendengar. Dalam konteks ini, mendengarkan bukan sekadar mendengar secara fisik, tetapi menyimak, memahami, dan merenungkan firman Tuhan. Renungkan, apakah kita sudah memberi waktu untuk mendengarkan suara Tuhan melalui firman-Nya, doa, dan bimbingan Roh Kudus? Terkadang, dalam kehidupan yang sibuk, suara Tuhan bisa terabaikan. Ayat ini mengingatkan kita untuk memberi prioritas kepada Tuhan agar kita bisa peka terhadap kehendak-Nya.
Kedua, janji relasi yang dekat: Allah menjadi Tuhan kita. Tuhan berjanji, “Aku akan menjadi Allahmu dan kamu akan menjadi umat-Ku.” Pernyataan ini menekankan keintiman dan komitmen yang Allah inginkan dengan umat-Nya. Dia tidak ingin sekadar memberikan perintah, tetapi juga membangun relasi yang erat. Renungkan, apakah kita melihat Tuhan sebagai pribadi yang dekat, atau hanya sebagai pemberi aturan? Ayat ini mengajak kita untuk membangun relasi dengan-Nya, mengenal Tuhan bukan hanya melalui ritual, tetapi dengan kasih dan kepercayaan.
Ketiga, ketaatan pada Perintah Tuhan: Jalan menuju kehidupan yang baik. “Ikutilah seluruh jalan yang Kuperintahkan kepadamu, supaya baik keadaanmu.” Ini bukan sekadar nasihat untuk hidup yang benar, tetapi janji bahwa jalan Tuhan membawa kebaikan bagi umat-Nya. Perintah Tuhan bukan untuk mengekang kita, tetapi untuk memimpin kita ke dalam kehidupan yang penuh berkat. Ketika kita mengikuti kehendak-Nya, kita sedang menempatkan diri dalam jalur yang benar, yang pada akhirnya membawa damai sejahtera, sukacita, dan perlindungan dari Tuhan.
Renungan ini memberikan gambaran jelas tentang tujuan Tuhan untuk umat-Nya: sebuah kehidupan yang baik dan diberkati, tetapi hal ini hanya bisa tercapai jika kita mau mendengar suara-Nya dan mengikuti jalan-Nya. Karena itu, marilah kita terus berusaha untuk hidup dalam ketaatan dan membangun hubungan yang erat dengan Tuhan, karena hanya dalam Dia keadaan kita akan sungguh-sungguh baik. (rsnh)
Selamat memulai karya dalam Minggu ini untuk TUHAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar