Minggu, 22 September 2024

Renungan hari ini: KESABARAN DAN BELAS KASIH TUHAN YANG BEGITU BESAR (Zefanya 3:7)

 Renungan hari ini:

 

KESABARAN DAN BELAS KASIH TUHAN YANG BEGITU BESAR


Zefanya 3:7 (TB2) "Pikir-Ku: Tentulah ia sekarang akan takut kepada-Ku, ia akan mempedulikan hajaran. Segala yang Kutimpakan padanya tidak akan terputus dari perhatiannya. Tetapi, justru makin giat melakukan perbuatan busuk mereka" 

 

Zephaniah 3:7 (NET) "I thought, Certainly you will respect me! Now you will accept correction! If she had done so, her home would not be destroyed by all the punishments I have threatened. But they eagerly sinned in everything they did"

 

Nas hari ini mengingatkan kita akan kesabaran dan belas kasih Tuhan yang begitu besar, tetapi juga menunjukkan sisi manusia yang sering kali keras hati dan tidak belajar dari teguran Tuhan. Tuhan mengharapkan kita untuk bertobat, mendengarkan hajaran-Nya, dan mengambil pelajaran dari setiap pengalaman hidup yang Dia ijinkan terjadi. Namun, dalam ayat ini, Tuhan menyoroti bagaimana, meski sudah diberi peringatan, manusia justru semakin giat dalam perbuatan dosa.

 

Ada dua pelajaran penting dari ayat ini:

 

Pertaman Kasih Tuhan dalam teguran. Tuhan selalu memberi kesempatan bagi umat-Nya untuk bertobat. Dia menghajar bukan karena benci, tetapi karena Dia mengasihi kita dan ingin kita kembali pada jalan yang benar. Teguran dan hajaran dari Tuhan adalah bentuk perhatian-Nya, untuk menyadarkan kita akan kesalahan dan mengarahkan kembali kepada-Nya. Apakah kita mau mendengar suara-Nya dan mengubah jalan hidup kita?

 

Kedua, pengerasan Hati. Sering kali, manusia bukannya menyadari kesalahan dan bertobat, melainkan semakin menjauh dari Tuhan. Dalam ayat ini, Tuhan menggambarkan bagaimana manusia tetap mengeraskan hati, bahkan setelah menerima hajaran. Ini mengingatkan kita bahwa respon terhadap teguran Tuhan sangat penting. Hati yang keras tidak akan menerima perbaikan, malah akan semakin jauh dari kebenaran.

 

Renungan ini mengajak kita untuk merenungkan: bagaimana sikap kita ketika menghadapi teguran Tuhan? Apakah kita merendahkan hati dan memperbaiki diri, atau malah bersikeras dalam kesalahan? Semoga kita belajar untuk lebih peka terhadap panggilan Tuhan dan bersedia berubah, agar hidup kita semakin mencerminkan kehendak-Nya.

 

Apa yang perlu direnungkan dari kitab nas hari ini? Dari nas ini, ada beberapa hal penting yang bisa direnungkan:

 

Pertama, harapan Tuhan atas umat-Nya. Tuhan berbicara dengan penuh harapan bahwa umat-Nya akan takut kepada-Nya setelah menerima teguran atau hajaran. Dia berharap agar manusia sadar akan kesalahan dan bertobat. Ini menunjukkan betapa Tuhan sangat peduli dan berusaha menarik kita kembali kepada-Nya. Harapan Tuhan ini mencerminkan kasih-Nya yang besar. Namun, seringkali, kita tidak menanggapi kasih dan teguran-Nya dengan ketaatan yang diharapkan. Apakah kita menyadari bahwa setiap teguran atau hajaran dalam hidup kita adalah tanda kasih Tuhan yang ingin kita kembali kepada jalan-Nya? Apakah kita meresponnya dengan rasa takut yang sehat dan ketaatan?

 

Kedua, teguran sebagai bentuk kasih. Tuhan berharap manusia akan memperhatikan hajaran-Nya. Hajaran di sini bisa berupa kesulitan, masalah, atau peringatan yang diberikan Tuhan agar manusia kembali kepada-Nya. Namun, yang terjadi dalam ayat ini justru sebaliknya—manusia tidak mau mendengarkan. Hal ini sering terjadi dalam kehidupan manusia, di mana kita lebih memilih untuk melanjutkan perbuatan yang salah daripada memperhatikan peringatan yang diberikan Tuhan. Apakah kita melihat hajaran atau teguran Tuhan sebagai kesempatan untuk bertobat, atau kita malah mengabaikannya? Bagaimana sikap kita ketika menghadapi tantangan yang mungkin sebenarnya adalah teguran Tuhan?

 

Ketiga, pengerasan hati manusia. Meskipun Tuhan mengirimkan hajaran untuk mengingatkan umat-Nya, ayat ini menegaskan bahwa mereka justru semakin giat melakukan perbuatan busuk. Ini menggambarkan bagaimana hati manusia dapat mengeras dan menolak teguran Tuhan. Ketika hati menjadi keras, kita cenderung menjauh dari Tuhan dan lebih dalam terjerumus dalam dosa. Apakah kita mengeraskan hati ketika menghadapi peringatan dari Tuhan? Bagaimana kita bisa melatih diri untuk lebih peka terhadap suara Tuhan dan tidak semakin terikat dengan dosa?

 

Keempat, kesempatan untuk bertobat. Tuhan selalu memberi kesempatan untuk bertobat, tetapi sering kali kita tidak merespons dengan benar. Zefanya 3:7 mengingatkan kita bahwa meskipun Tuhan terus berharap, keputusan terakhir ada di tangan kita. Tuhan tidak memaksa, tetapi Dia mengharapkan kita untuk menyadari kesalahan dan kembali kepada-Nya.Apakah kita memanfaatkan setiap kesempatan yang diberikan Tuhan untuk bertobat? Apakah kita benar-benar mau berubah dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya?

 

Ayat ini mengajarkan kita untuk tidak mengabaikan teguran dan hajaran dari Tuhan. Kasih Tuhan selalu terbuka bagi kita, tetapi jika kita tidak mau mendengar dan bertobat, kita berisiko semakin jauh dari kebenaran dan tenggelam dalam dosa. Karena itu, mari kita buka hati, peka terhadap setiap teguran Tuhan, dan bertobat agar kita dapat hidup dalam berkat dan pimpinan-Nya. (rsnh)

 

Selamat memulai karya dalam Minggu ini untuk TUHAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Renungan hari ini: “SEORANG PRIA YANG TELAH DIBEBASKAN OLEH YESUS DARI BANYAK ROH JAHAT” (Markus 5:19)

  Renungan hari ini:   “SEORANG PRIA YANG TELAH DIBEBASKAN OLEH YESUS DARI BANYAK ROH JAHAT”   Markus 5:19 (TB2) Yesus tidak memperkenankann...