Kamis, 19 September 2024

Renungan hari ini: “KEHIDUPAN YESUS YANG PENUH DOA” (Lukas 6:12)

 Renungan hari ini:

 

“KEHIDUPAN YESUS YANG PENUH DOA”


 

Lukas 6:12 (TB2) "Suatu ketika pada hari-hari itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan sepanjang malam Ia berdoa kepada Allah"

 

Luke 6:12 (NET) "Now it was during this time that Jesus went out to the mountain to pray, and he spent all night in prayer to God"

 

Nas hari ini menyajikan kepada kita gambaran tentang kehidupan Yesus yang penuh doa. Di ayat ini, Yesus memilih untuk menyendiri di bukit dan berdoa sepanjang malam kepada Allah. Dalam kesibukan pelayanan dan berbagai tanggung jawab, Ia tidak pernah melupakan hubungan-Nya dengan Bapa. Bagi kita, ini adalah pengingat bahwa seberat apapun tantangan yang kita hadapi, kita perlu meluangkan waktu untuk berdoa, mencari petunjuk dan kekuatan dari Tuhan.

 

Ayat ini mengingatkan kita bahwa doa adalah suatu relasi, bukan hanya rutinitas. Yesus tidak hanya sekadar berdoa sebentar, tetapi Ia menghabiskan sepanjang malam untuk berbicara dengan Bapa-Nya. Ini menunjukkan kedalaman relasi-Nya dengan Allah. Dalam hidup kita, doa tidak seharusnya hanya menjadi formalitas, tetapi momen intim yang memperkuat hubungan kita dengan Tuhan.

 

Yesus menunjukkan bahwa doa mendahului keputusan penting. Tepat setelah malam doa ini, Yesus memilih dua belas rasul yang akan menjadi pengikut utama-Nya. Ini mengajarkan kita bahwa keputusan besar dalam hidup kita sebaiknya dimulai dengan doa, agar kita dapat mendengar kehendak Tuhan dengan jelas dan bertindak sesuai dengan bimbingan-Nya.

 

Melalui ayat ini, kita diajak untuk merenungkan betapa pentingnya doa sebagai sarana untuk mendapatkan kekuatan, bimbingan, dan kedekatan dengan Tuhan di tengah segala tantangan hidup. Seperti Yesus, kita pun dipanggil untuk menyisihkan waktu, mencari kehendak Allah dalam kesendirian dan keheningan.

 

Apa yang perlu direnungkan dari nas hari ini? Nas hari ini, memberikan beberapa hal penting yang bisa kita renungkan:

 

Pertama, kedalaman hubungan dengan Allah. Yesus menunjukkan bahwa doa adalah sarana untuk memperdalam hubungan dengan Bapa. Ia tidak hanya berdoa sebentar, tetapi sepanjang malam. Ini mengajarkan kita bahwa doa seharusnya bukan sekadar rutinitas atau kewajiban, melainkan kesempatan untuk terhubung secara mendalam dengan Tuhan. Di tengah kesibukan hidup, kita diundang untuk meluangkan waktu khusus dalam keintiman dengan Allah.

 

Kedua, pentingnya doa sebelum pengambilan keputusan besar. Yesus berdoa sebelum memilih dua belas rasul yang akan mendampingi-Nya dalam pelayanan. Ini mengajarkan kita bahwa setiap keputusan besar dalam hidup sebaiknya didasarkan pada bimbingan dari Tuhan. Dalam doa, kita mencari petunjuk dan hikmat agar keputusan yang kita ambil sesuai dengan kehendak-Nya.

 

Ketiga, ketekunan dalam berdoa. Yesus menghabiskan sepanjang malam untuk berdoa. Ketekunan ini menunjukkan bahwa doa adalah proses yang mendalam, tidak terburu-buru, dan membutuhkan kesabaran. Kadang, kita menginginkan jawaban yang cepat, tetapi Yesus memberi contoh bahwa doa yang tekun dan berkelanjutan membawa kita semakin dekat dengan kehendak Allah.

 

Keempat, keheningan dan penyendirian dalam doa. Yesus pergi ke bukit, menyendiri untuk berdoa. Ini mengingatkan kita bahwa terkadang kita membutuhkan waktu khusus dan tempat yang tenang untuk berdoa, jauh dari gangguan sehari-hari. Dalam kesendirian itulah kita dapat lebih fokus pada suara Tuhan dan mendengar petunjuk-Nya dengan lebih jelas. Karena itu, ayat ini mengajak kita untuk merenungkan betapa pentingnya doa dalam hidup kita. Seperti Yesus, kita diundang untuk menjadikan doa sebagai pusat hidup, tempat di mana kita mencari kehendak Allah dan membangun hubungan yang lebih dalam dengan-Nya. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Renungan hari ini: “MEMILIKI RASA TAKUT AKAN TUHAN” (Amsal 14:26)

  Renungan hari ini:   “MEMILIKI RASA TAKUT AKAN TUHAN”   Amsal 14:26 (TB2) "Dalam takut akan TUHAN ada sandaran yang teguh, bahkan ada...