Renungan hari ini:
“KASIH KARUNIA DAN PANGGILAN ALLAH YANG KEKAL TIDAK BERUBAH”
Roma 11:29 (TB) "Sebab Allah tidak menyesali karunia-karunia dan panggilan-Nya"
Romans 11:29 (NET) "For the gifts and the call of God are irrevocable"
Dalam nas hari ini, kita diajak untuk merenungkan tentang kasih karunia dan panggilan Allah yang kekal tidak berubah. Ketika Allah memberikan kasih karunia dan memanggil kita, Dia melakukannya dengan maksud dan tujuan yang jelas, dan hal itu tidak akan pernah Dia sesali atau tarik kembali. Ini menjadi pengingat bagi kita bahwa apa pun yang terjadi dalam hidup kita, kasih karunia dan panggilan-Nya tetap teguh dan berlaku sepanjang waktu.
Allah memberikan kasih karunia-Nya dengan cuma-cuma, dan kasih karunia ini bukanlah sesuatu yang bisa kita usahakan sendiri. Kasih karunia Allah adalah bukti cinta-Nya yang tanpa syarat kepada kita. Apapun masa lalu kita, seberapa besar pun kesalahan kita, kasih karunia ini tetap ada untuk kita. Allah tidak pernah menyesal telah mengasihi kita, dan Dia tetap setia dalam memberikan kasih karunia-Nya.
Panggilan Allah atas hidup kita adalah panggilan yang unik dan penuh dengan tujuan. Kadang-kadang, kita mungkin merasa tidak layak atau bahkan mempertanyakan tujuan hidup kita. Namun, melalui ayat ini, kita diingatkan bahwa Allah tidak pernah menyesali panggilan-Nya atas kita. Dia telah memanggil kita dengan maksud yang baik, dan tidak ada yang dapat mengubah panggilan tersebut. Kita dipanggil untuk menjadi terang dan garam dunia, menjalankan misi dan peran yang telah Allah tetapkan bagi kita.
Dengan mengetahui bahwa kasih karunia dan panggilan Allah tidak pernah berubah, kita diajak untuk hidup dalam respons yang benar. Menghargai kasih karunia berarti kita terus hidup dalam pertobatan dan iman, serta menjauhi hal-hal yang dapat menjauhkan kita dari-Nya. Menjawab panggilan-Nya berarti kita harus terus berusaha untuk berjalan dalam jalan yang Dia kehendaki, meskipun kadang-kadang terasa sulit atau tidak pasti.
Apa yang perlu direnungkan dari nas hari ini? Ada beberapa hal yang bisa kita renungkan:
Pertama, ketetapan Hati Allah. Allah tidak pernah menyesali keputusan-Nya untuk memberikan kasih karunia dan memanggil kita. Ini menunjukkan betapa konsisten dan setianya Allah terhadap janji-Nya. Tidak seperti manusia yang bisa berubah pikiran atau ragu, Allah tetap teguh dengan apa yang telah Dia putuskan.
Kedua, nilai Kasih Karunia dan Panggilan. Kasih karunia Allah bukan hanya sebatas pengampunan dosa, tetapi juga mencakup panggilan untuk hidup sesuai dengan tujuan-Nya. Ketika Allah memanggil, Dia juga memberikan kemampuan dan anugerah untuk memenuhi panggilan itu. Ini berarti setiap orang yang menerima kasih karunia juga diberikan misi dan tujuan hidup yang berarti di mata Allah.
Ketiga, keberanian untuk melangkah. Karena kasih karunia dan panggilan Allah tidak pernah Dia sesali, kita juga seharusnya berani melangkah dengan percaya diri dalam panggilan hidup kita. Meskipun ada kesalahan atau kegagalan, kasih karunia itu tetap ada. Panggilan-Nya tetap relevan dan tidak berubah meskipun keadaan kita berubah.
Keempat, respons terhadap panggilan Allah. Panggilan dan kasih karunia yang tak pernah disesali oleh Allah mengundang kita untuk memberikan respons yang sungguh-sungguh. Apakah kita hidup seturut dengan panggilan-Nya? Apakah kita memanfaatkan kasih karunia yang diberikan dengan baik? Ini adalah pertanyaan yang perlu kita renungkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kelima, kepercayaan pada rencana Allah. Allah tidak pernah salah memilih atau memanggil kita. Setiap orang memiliki peran spesifik dalam rencana Allah yang lebih besar, dan memahami ini dapat memberikan kita kekuatan dan ketenangan untuk menerima keadaan hidup yang mungkin tidak selalu sesuai dengan harapan kita. Karena itu, renungan ini mengajak kita untuk selalu ingat bahwa Allah adalah Pribadi yang tidak berubah dan selalu menepati janji-Nya. Kasih karunia dan panggilan-Nya adalah hal yang pasti, dan ini menjadi fondasi yang kokoh bagi kita untuk terus hidup dalam iman dan memenuhi panggilan yang Dia berikan dengan setia. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar