Senin, 05 Agustus 2024

Renungan hari ini: “YESUS BERTEMU DENGAN SEORANG YANG KERASUKAN ROH JAHAT” (Markus 5:11)

 Renungan hari ini:

 

“YESUS BERTEMU DENGAN SEORANG YANG KERASUKAN ROH JAHAT”


 

Markus 5:11 (TB) "Adalah di sana di lereng bukit sejumlah besar babi sedang mencari makan"

 

Mark 5:11 (NET) "There on the hillside, a great herd of pigs was feeding"

 

Pada nas hari ini, kita menemukan bahwa Yesus berada di daerah Gerasa di mana Dia bertemu dengan seorang yang kerasukan roh jahat. Di sini, kita melihat bahwa di lereng bukit ada sejumlah besar babi yang sedang mencari makan. Meskipun sepertinya ayat ini hanyalah sebuah penggambaran sederhana, sebenarnya ada banyak pelajaran yang bisa kita ambil.

 

Yesus berada di wilayah non-Yahudi, daerah yang mungkin dianggap kurang suci oleh orang Yahudi pada waktu itu. Namun, kehadiran-Nya di sana menunjukkan bahwa kasih dan misi Yesus tidak terbatas pada satu kelompok atau wilayah tertentu. Dia datang untuk semua orang, tanpa memandang latar belakang mereka. Ini mengingatkan kita bahwa Tuhan bisa hadir di tempat-tempat yang mungkin kita anggap kurang layak atau tidak sesuai dengan harapan kita.

 

Konteks dari ayat ini adalah pertemuan Yesus dengan seorang yang kerasukan banyak roh jahat. Ketika roh-roh itu melihat Yesus, mereka memohon agar tidak disiksa dan meminta izin untuk masuk ke dalam babi-babi tersebut. Ini menunjukkan otoritas penuh Yesus atas kekuatan gelap. Dalam hidup kita, meskipun kita mungkin menghadapi berbagai tantangan dan godaan, kita diingatkan bahwa Yesus memiliki kuasa untuk mengatasi semuanya.

 

Ketika roh-roh jahat masuk ke dalam babi, seluruh kawanan babi itu terjun ke dalam danau dan mati. Peristiwa ini mungkin mengejutkan, tetapi ini juga menunjukkan betapa berharganya seorang manusia di mata Tuhan. Tuhan lebih memilih menyelamatkan satu orang yang dirasuki daripada ribuan babi. Ini mengingatkan kita bahwa setiap jiwa sangat berharga di hadapan Tuhan, dan Dia siap melakukan apa saja untuk menyelamatkan kita.

 

Babi dianggap binatang najis dalam budaya Yahudi. Ketika Yesus mengusir roh-roh jahat ke dalam babi, itu juga bisa dilihat sebagai simbol pembersihan dari yang najis. Kita dipanggil untuk hidup bersih dan kudus, menjauhkan diri dari hal-hal yang bisa mencemari jiwa dan tubuh kita.

 

Setelah peristiwa tersebut, masyarakat setempat meminta Yesus untuk meninggalkan wilayah mereka. Meskipun mereka menyaksikan mujizat, mereka lebih memilih untuk tetap dalam zona nyaman mereka daripada menerima perubahan besar yang dibawa oleh Yesus. Ini mengingatkan kita untuk tidak menolak pekerjaan Tuhan dalam hidup kita, meskipun itu mungkin memerlukan perubahan besar dan pengorbanan.

 

Dalam kehidupan sehari-hari, mari kita belajar untuk selalu menyadari kehadiran Tuhan di sekitar kita, mengandalkan kuasa-Nya dalam segala situasi, dan menghargai setiap jiwa dengan kasih yang tulus. Biarlah kita juga berani menerima perubahan yang Tuhan bawa, sehingga hidup kita bisa semakin memuliakan nama-Nya.

 

Apa yang hendak direnungkan dari nas hari ini? Ada beberapa poin penting yang dapat kita pelajari:

 

Pertama, kehadiran Yesus di wilayah Non-Yahudi. Ayat ini terjadi di daerah Gerasa, wilayah non-Yahudi. Ini menunjukkan bahwa misi Yesus tidak terbatas hanya kepada orang-orang Yahudi tetapi juga kepada bangsa-bangsa lain. Kehadiran kawanan babi, yang dianggap najis oleh orang Yahudi, menekankan bahwa Yesus datang untuk membawa penyelamatan dan pembebasan kepada semua orang, tanpa memandang latar belakang budaya atau agama.

 

Kedua, kekuasaan Yesus atas segala hal. Ketika roh-roh jahat masuk ke dalam babi-babi tersebut, mereka akhirnya terjun ke dalam danau dan mati. Ini menunjukkan otoritas Yesus atas semua makhluk, termasuk roh-roh jahat. Kita diingatkan bahwa dalam situasi apapun, Yesus memiliki kuasa dan otoritas untuk mengatasi segala bentuk kejahatan dan penderitaan.

 

Ketiga, nilai dan harga manusia di Mata Tuhan. Tindakan Yesus yang membiarkan roh-roh jahat masuk ke dalam babi menunjukkan betapa berharga dan pentingnya seorang manusia di mata Tuhan. Satu jiwa manusia jauh lebih berharga daripada sejumlah besar babi. Tuhan mengasihi setiap individu dan siap melakukan apapun untuk menyelamatkan dan membebaskan mereka dari belenggu dosa dan penderitaan.

 

Keempat, respons terhadap mujizat dan pekerjaan Tuhan. Setelah peristiwa tersebut, masyarakat setempat merasa takut dan meminta Yesus untuk pergi dari wilayah mereka. Meskipun mereka telah menyaksikan mujizat yang luar biasa, mereka lebih memilih kenyamanan dan keamanan daripada menerima perubahan besar yang dibawa oleh Yesus. Ini mengingatkan kita untuk tidak menolak pekerjaan Tuhan dalam hidup kita, meskipun itu mungkin memerlukan perubahan dan pengorbanan besar.

 

Renungan dari Markus 5:11 mengajarkan kita tentang kuasa dan kasih Yesus yang tidak terbatas, serta pentingnya menerima pekerjaan Tuhan dalam hidup kita. Kita diajak untuk menyadari bahwa Yesus hadir untuk semua orang, menghargai setiap jiwa, dan mengandalkan kuasa-Nya dalam setiap situasi. Karena itu, mari kita terbuka terhadap perubahan yang Tuhan bawa dan tidak takut menghadapi tantangan, karena Yesus memiliki kuasa atas segala sesuatu. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Renungan hari ini: “MEMILIKI RASA TAKUT AKAN TUHAN” (Amsal 14:26)

  Renungan hari ini:   “MEMILIKI RASA TAKUT AKAN TUHAN”   Amsal 14:26 (TB2) "Dalam takut akan TUHAN ada sandaran yang teguh, bahkan ada...