Renungan hari ini:
“SIKAP MARIA YANG DUDUK DEKAT KAKI YESUS DAN MENDENGARKAN PERKATAAN-NYA”
Lukas 10:39 (TB) "Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya"
Luke 10:39 (NET) "She had a sister named Mary, who sat at the Lord’s feet and listened to what he said"
Nas hari ini mengajak kita untuk merenungkan sikap Maria yang duduk dekat kaki Yesus dan mendengarkan perkataan-Nya. Dalam konteks kehidupan sehari-hari yang sering kali sibuk dan penuh dengan berbagai tuntutan, tindakan Maria menjadi contoh yang berharga bagi kita.
Maria memilih untuk mengutamakan hubungan dengan Tuhan di atas segala kesibukan lainnya. Dia menyadari bahwa mendengarkan firman Tuhan adalah hal yang paling penting. Dalam dunia yang penuh dengan distraksi, kita sering kali terjebak dalam rutinitas dan lupa untuk meluangkan waktu untuk berdiam diri dan mendengarkan suara Tuhan.
Renungan ini mengingatkan kita untuk mencari momen-momen tenang dalam hidup kita, di mana kita dapat duduk di kaki Yesus, merenungkan firman-Nya, dan membiarkan-Nya berbicara kepada kita. Apakah kita sudah memberikan waktu yang cukup untuk Tuhan dalam hidup kita? Apakah kita lebih fokus pada pekerjaan dan tanggung jawab kita daripada pada hubungan kita dengan-Nya?
Mari kita belajar dari Maria untuk mengutamakan waktu bersama Tuhan, karena di situlah kita menemukan kekuatan, penghiburan, dan bimbingan yang kita butuhkan dalam menjalani kehidupan ini. Dengan mendengarkan firman-Nya, kita dapat lebih memahami kehendak-Nya dan hidup sesuai dengan rencana-Nya.
Apa yang perlu direnungkan dari nas hari ini? Renungan ini mengajarkan kita beberapa hal penting:
Pertama, orioritas mendengarkan Firman Tuhan. Dalam kehidupan yang sibuk, kita sering kali terjebak dalam aktivitas dan tanggung jawab sehari-hari. Maria mengingatkan kita untuk menempatkan mendengarkan firman Tuhan sebagai prioritas utama. Ini adalah sumber kekuatan dan hikmat yang kita butuhkan.
Kedua, sikap kerendahan hati. Duduk di kaki Yesus adalah simbol kerendahan hati dan kesediaan untuk belajar. Kita diajak untuk memiliki sikap yang sama, membuka hati dan pikiran kita untuk menerima pengajaran dan bimbingan dari Tuhan.
Ketiga, kedekatan dengan Tuhan. Maria memilih untuk berada dekat dengan Yesus, menunjukkan pentingnya membangun hubungan yang intim dengan Tuhan. Kedekatan ini memungkinkan kita untuk lebih peka terhadap suara-Nya dan lebih memahami kehendak-Nya dalam hidup kita.
Renungan ini mengajak kita untuk mengevaluasi kembali bagaimana kita mengatur waktu dan prioritas kita. Apakah kita sudah menyediakan waktu yang cukup untuk mendengarkan Tuhan? Apakah kita mendekat kepada-Nya dengan kerendahan hati dan keinginan untuk belajar? Karena itu, dengan meneladani Maria, kita dapat memperdalam hubungan kita dengan Tuhan dan menemukan damai sejahtera dalam firman-Nya. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar