Senin, 29 Juli 2024

Renungan hari ini: “HINDARI MENGABDI KEPADA ALLAH DAN KEPADA MAMON” (Matius 6:24)

 Renungan hari ini:

 

“HINDARI MENGABDI KEPADA ALLAH DAN KEPADA MAMON”


 

Matius 6:24 (TB2) "Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Sebab, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon"

 

Matthew 6:24 (NET) “No one can serve two masters, for either he will hate the one and love the other, or he will be devoted to the one and despise the other. You cannot serve God and money"

 

Nas hari ini merupakan peringatan Yesus yang sangat relevan bagi kehidupan kita sehari-hari untuk mengindari mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon. Dalam konteks modern, Mamon dapat diartikan sebagai kekayaan atau harta benda. Yesus dengan tegas menyatakan bahwa tidak mungkin bagi seseorang untuk mengabdi kepada dua tuan. Dalam kehidupan kita, ini bisa berarti bahwa kita tidak bisa memberikan hati kita sepenuhnya kepada Allah jika kita juga memberikan hati kita kepada kekayaan duniawi. Kesetiaan yang terbagi akan mengarah pada konflik internal dan spiritual, di mana satu pihak akan selalu mengalahkan yang lain.

 

Kita harus bertanya pada diri sendiri: apa yang menjadi prioritas utama dalam hidup kita? Apakah kita mengejar kekayaan dan kenyamanan duniawi dengan mengorbankan hubungan kita dengan Allah? Atau, apakah kita mencari kerajaan Allah dan kebenaran-Nya di atas segalanya? Yesus mengajarkan bahwa mencari kerajaan Allah harus menjadi prioritas utama kita. 

 

Memilih untuk mengabdi kepada Mamon berarti kita menempatkan kekayaan di atas Allah. Ini bisa menyebabkan kita menjadi serakah, tidak peduli terhadap sesama, dan menjauh dari nilai-nilai kasih, keadilan, dan kerendahan hati yang diajarkan oleh Kristus. Sebaliknya, mengabdi kepada Allah berarti kita hidup dengan integritas, berbagi dengan sesama, dan menjalani kehidupan yang mencerminkan kasih Allah.

 

Seringkali, dunia mengajarkan bahwa kebahagiaan datang dari memiliki banyak harta. Namun, Yesus mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati datang dari memiliki hubungan yang intim dengan Allah. Kekayaan duniawi tidak bisa memberikan kedamaian yang sejati, tetapi hidup dalam kehadiran dan kasih Allah membawa sukacita yang melampaui segala situasi.

 

Apa yang perlu direnungkan dari nas hari ini? Aada beberapa hal penting yang perlu direnungkan:

 

Pertama, pentingnya kesetiaan penuh. Ayat ini menekankan bahwa kita tidak bisa membagi kesetiaan kita antara Allah dan hal-hal duniawi seperti kekayaan (Mamon). Kesetiaan penuh kepada Allah berarti memberikan prioritas utama kepada-Nya dalam segala aspek kehidupan kita. Ini mengajak kita untuk mengevaluasi di mana kita menempatkan fokus dan komitmen kita sehari-hari.

 

Kedua, konflik nilai. Mengabdi kepada dua tuan akan menciptakan konflik nilai. Nilai-nilai yang dipegang oleh Allah, seperti kasih, kebenaran, dan kerendahan hati, sering kali bertentangan dengan nilai-nilai duniawi yang mengutamakan kekayaan, kekuasaan, dan kenikmatan. Renungkan bagaimana pilihan kita mencerminkan nilai-nilai yang kita anut dan bagaimana hal itu mempengaruhi hubungan kita dengan Allah.

 

Ketiga, prioritas hidup. Yesus mengajarkan bahwa kita harus memilih apa yang menjadi prioritas dalam hidup kita. Apakah kita mengejar kekayaan dan kenyamanan duniawi, atau kita berusaha untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah? Renungkan bagaimana prioritas-prioritas kita saat ini dan apakah kita perlu mengubahnya agar lebih selaras dengan ajaran Kristus.

 

Keempat, akibat dari pilihan. Memilih untuk mengabdi kepada Mamon bisa mengarah pada konsekuensi negatif seperti keserakahan, ketidakpedulian terhadap sesama, dan hilangnya damai sejahtera. Sebaliknya, mengabdi kepada Allah membawa berkat seperti kedamaian, sukacita, dan hubungan yang lebih baik dengan sesama. Renungkan akibat dari pilihan yang kita buat setiap hari dan bagaimana hal itu mempengaruhi hidup kita dan orang-orang di sekitar kita.

 

Kelima, kebahagiaan sejati. Kebahagiaan sejati tidak ditemukan dalam kekayaan atau benda-benda duniawi, tetapi dalam hubungan yang intim dengan Allah. Yesus mengajarkan bahwa mengejar Allah dan kehendak-Nya akan membawa kita kepada kebahagiaan yang sejati. Renungkan di mana kita mencari kebahagiaan dan apakah sumber kebahagiaan kita sesuai dengan ajaran Kristus. Karena itu, dengan merenungkan hal-hal tersebut, kita diajak untuk melakukan evaluasi diri dan membuat keputusan yang lebih bijaksana dalam mengarahkan hidup kita sesuai dengan kehendak Allah. Marilah kita berdoa agar Tuhan memberikan hikmat dan kekuatan untuk mengabdi hanya kepada-Nya dan menempatkan Dia sebagai yang utama dalam hidup kita. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Renungan hari ini: “MEMILIKI RASA TAKUT AKAN TUHAN” (Amsal 14:26)

  Renungan hari ini:   “MEMILIKI RASA TAKUT AKAN TUHAN”   Amsal 14:26 (TB2) "Dalam takut akan TUHAN ada sandaran yang teguh, bahkan ada...