Renungan hari ini:
“MEMBALIKKAN EKSPEKTASI MANUSIA TENTANG KEDUDUKAN DAN KEPENTINGAN”
Matius 19:30 (TB2) "Namun, banyak orang yang pertama akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang pertama"
Matthew 19:30 (NET) "But many who are first will be last, and the last first"
Yesus menggunakan pernyataan ini untuk membalikkan ekspektasi manusia tentang kedudukan dan kepentingan. Di dunia, banyak orang yang menganggap bahwa mereka yang kaya, berkuasa, dan berpengaruh adalah yang paling penting. Namun, dalam Kerajaan Allah, Yesus mengajarkan bahwa ukuran keberhasilan dan kemuliaan berbeda dengan ukuran dunia.
Dalam konteks yang lebih luas, ayat ini mengingatkan kita akan prinsip dasar Kerajaan Allah: kerendahan hati, pelayanan, dan kasih kepada sesama. Yesus menegaskan bahwa mereka yang mungkin dianggap "terakhir"oleh standar dunia—miskin, lemah, tidak berdaya—dapat menjadi "yang pertama" dalam pandangan Allah karena sikap hati mereka yang benar.
Ada beberapa Pelajaran penting dari nas hari ini yang perlu diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, yakni:
Pertama, kerendahan hati. Sebagai pengikut Kristus, kita dipanggil untuk hidup dengan kerendahan hati. Kita tidak mencari kemuliaan atau pengakuan duniawi, tetapi fokus pada bagaimana kita bisa melayani dan memberkati orang lain. Kerendahan hati berarti mengakui bahwa segala yang kita miliki adalah pemberian dari Allah dan kita harus menggunakannya untuk kemuliaan-Nya.
Kedua, pelayanan kepada sesama. Yesus menunjukkan bahwa pelayanan kepada sesama adalah inti dari ajaran-Nya. Kita dipanggil untuk melayani, bukan untuk dilayani. Dalam tindakan pelayanan kita sehari-hari, baik di rumah, di tempat kerja, maupun di komunitas kita, kita menunjukkan kasih Kristus yang tidak mementingkan diri sendiri.
Ketiga, pengorbanan dan Kasih. Yesus sendiri adalah teladan terbesar dari pengorbanan dan kasih. Dia, yang adalah Anak Allah, rela turun ke dunia, menjadi manusia, dan memberikan hidup-Nya untuk menebus dosa kita. Kita diajak untuk meneladani-Nya dengan menunjukkan kasih yang tulus dan rela berkorban bagi orang lain, terutama mereka yang terpinggirkan dan membutuhkan.
Apa yang perlu direfleksikan dari nas hari ini? Nas hari ini memberikan beberapa refleksi bagi kita, yakni:
Pertama, pembalikan nilai duniawi dan nilai Kerajaan Allah. Dunia sering menilai seseorang berdasarkan kekayaan, kekuasaan, dan status sosial. Orang yang "pertama" dalam pandangan dunia biasanya adalah mereka yang memiliki kedudukan tinggi, kekayaan, dan pengaruh. Nilai Kerajaan Allah adalah Yesus mengajarkan bahwa dalam Kerajaan Allah, ukuran keberhasilan dan kemuliaan berbeda. Mereka yang dianggap "terakhir" oleh dunia—miskin, rendah hati, dan tidak berkuasa—dapat menjadi "yang pertama" di mata Allah.
Kedua, kerendahan hati dan pelayanan. Kerendahan hati adalah kunci dalam ajaran Yesus. Yesus sendiri menunjukkan kerendahan hati yang luar biasa dengan meninggalkan surga dan datang ke dunia sebagai manusia. Pelayanan, dalam banyak kesempatan, Yesus menekankan pentingnya melayani orang lain. Mereka yang melayani dengan tulus, tanpa mencari pengakuan, akan dihargai dalam Kerajaan Allah.
Ketiga, menyelaraskan hidup dengan nilai-nilai Kerajaan Allah. Menyelaraskan prioritas hidup kita dengan nilai-nilai Kerajaan Allah. Ini berarti menempatkan kasih, keadilan, dan kerendahan hati di atas ambisi pribadi dan keinginan duniawi.
Matius 19:30 mengingatkan kita bahwa dalam Kerajaan Allah, banyak hal yang berlawanan dengan nilai-nilai dunia. Kita diajak untuk hidup dengan kerendahan hati, melayani dengan tulus, dan mengutamakan kehendak Allah di atas segalanya. Karena itu, dengan merenungkan dan menerapkan nilai-nilai ini dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat hidup lebih dekat dengan Tuhan dan membawa dampak positif bagi orang-orang di sekitar kita. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar