Renungan hari ini:
“INKLUSIVITAS DAN KASIH ALLAH YANG MELAMPAUI BATAS-BATAS GEOGRAFIS, ETNIS, DAN BUDAYA”
Matius 8:11 (TB) "Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Surga"
Matthew 8:11 (NET) "I tell you, many will come from the east and west to share the banquet with Abraham, Isaac, and Jacob in the kingdom of heaven"
Nas hari ini mengandung pesan yang sangat mendalam tentang inklusivitas dan kasih Allah yang melampaui batas-batas geografis, etnis, dan budaya. Yesus, melalui perkataannya ini, menegaskan bahwa Kerajaan Surga terbuka bagi semua orang, tidak hanya terbatas pada bangsa Israel, tetapi juga untuk semua bangsa di dunia.
Allah mengasihi seluruh umat manusia tanpa pandang bulu. Kasih-Nya melampaui segala perbedaan yang ada di antara kita. Dalam konteks zaman Yesus, bangsa Israel seringkali melihat diri mereka sebagai umat pilihan yang eksklusif. Namun, Yesus menekankan bahwa kasih Allah tidak terbatas hanya pada satu kelompok tertentu. Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat, yaitu dari segala penjuru bumi, untuk duduk bersama-sama dalam persekutuan ilahi di Kerajaan Surga. Ini mengajarkan kita bahwa dalam pandangan Allah, setiap orang berharga dan layak untuk menerima kasih dan anugerah-Nya.
Sebagai pengikut Kristus, kita dipanggil untuk mengasihi sesama seperti Allah mengasihi kita. Kita harus membuka hati dan tangan kita untuk menerima siapa pun, tanpa memandang latar belakang mereka. Dalam kehidupan sehari-hari, ini berarti kita harus menjauhi sikap eksklusif, prasangka, dan diskriminasi. Sebaliknya, kita harus menunjukkan kasih, keramahan, dan penerimaan kepada semua orang yang kita temui, sebagaimana Kristus telah mengasihi dan menerima kita.
Ayat ini juga memberikan gambaran tentang pengharapan akan persekutuan yang sempurna di masa yang akan datang. Di Kerajaan Surga, kita akan duduk bersama dengan para patriark iman, Abraham, Ishak, dan Yakub, dalam persekutuan yang penuh dengan sukacita dan kedamaian. Ini mengingatkan kita bahwa kehidupan di dunia ini hanyalah sementara, dan ada kehidupan kekal yang menanti kita. Oleh karena itu, kita harus hidup dengan pengharapan dan iman yang teguh, serta berusaha untuk menjadi saksi kasih Kristus di dunia ini.
Apa yang hendak direnungkan dari nas hari ini? Berikut adalah beberapa poin yang bisa direnungkan dari ayat ini:
Partama, Inklusivitas dalam Kerajaan Surga. Yesus menegaskan bahwa Kerajaan Surga terbuka bagi semua orang, bukan hanya bagi bangsa Israel. Ini mengingatkan kita bahwa Allah tidak membatasi kasih dan keselamatan-Nya berdasarkan etnis, bangsa, atau latar belakang budaya. Dalam konteks modern, ini berarti bahwa setiap orang, dari segala penjuru dunia, memiliki kesempatan yang sama untuk menerima anugerah keselamatan.
Kedua, Kasih Allah yang Universal. Allah mengasihi seluruh umat manusia. Ini menunjukkan bahwa kasih Allah melampaui segala batasan yang kita miliki sebagai manusia. Kasih-Nya mencakup semua orang dari Timur dan Barat, mengajak mereka untuk duduk dalam persekutuan yang harmonis di Kerajaan Surga.
Ketiga, persekutuan yang sempurna. Gambaran duduk makan bersama Abraham, Ishak, dan Yakub melambangkan persekutuan yang penuh sukacita dan damai di Kerajaan Surga. Ini adalah pengharapan akan masa depan yang indah, di mana semua orang yang percaya akan berkumpul bersama dalam kebahagiaan abadi.
Keempat, panggilan untuk mengasihi dan menerima.
Sebagai pengikut Kristus, kita dipanggil untuk meneladani kasih dan penerimaan Yesus. Kita harus berusaha untuk mengasihi dan menerima sesama kita, seperti Allah mengasihi dan menerima kita. Karena itu, dengan merenungkan ayat ini, kita diingatkan untuk terus berusaha mencerminkan kasih Allah dalam kehidupan kita sehari-hari dan membuka hati untuk menerima semua orang, sebagaimana Allah telah menerima kita. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar