Minggu, 07 April 2024
Kotbah: 1 Yohanes 1:1-2:2 Bacaan: Mazmur 133:1-3
Kita telah memasuki Minggu Quasimodogeniti, artinya seperti bayi yang baru lahir – songon dakdanak na baru sorang (1 Ptr. 2: 2). Tema yang akan kita renungkan adalah “Kita Hidup di dalam Terang”. Ungkapan ini mengacu pada keberadaan Kristus sebagai sumber terang. Kristus diidentifikasi sebagai terang dunia (Yoh. 8:12). Hidup di dalam terang berarti hidup dalam hubungan dengan Kristus, menerima dan mengikuti-Nya sebagai sumber terang yang menyinari kegelapan hidup kita.
Terang sering kali diasosiasikan dengan kebenaran dan pengetahuan yang sejati. Hidup di dalam terang berarti hidup dalam pengetahuan dan pemahaman akan kebenaran ilahi yang dinyatakan melalui ajaran Kristus. Ini juga mencakup hidup dalam kebijaksanaan dan pengertian moral yang dipimpin oleh ajaran Kristus.
Terang dan kegelapan sering kali digunakan sebagai simbol untuk membedakan antara kebaikan dan kejahatan. Hidup di dalam terang berarti menjauhkan diri dari dosa dan kejahatan, serta hidup dalam kekudusan dan kebaikan. Ini mencakup penolakan terhadap godaan dunia dan dosa-dosa yang menghalangi hubungan kita dengan Allah.
Terang juga dapat diasosiasikan dengan pembersihan dan pemurnian. Hidup di dalam terang berarti hidup dalam kesadaran akan dosa-dosa kita dan menerima pengampunan serta pemurnian yang ditawarkan oleh Kristus. Ini melibatkan proses pertobatan dan penyesuaian diri yang berkelanjutan dalam hidup rohani.
Hidup di dalam terang juga mencakup persekutuan dengan Allah dan sesama. Terang membawa kita lebih dekat kepada Allah dan memungkinkan kita untuk hidup dalam kasih dan persatuan dengan sesama. Ini berarti hidup dalam hubungan yang benar dan bermakna dengan Allah, serta menjalin hubungan yang sehat dan penuh kasih dengan sesama manusia.
Dengan demikian, "Kita Hidup di Dalam Terang" tidak hanya merupakan ungkapan metaforis, tetapi juga memiliki implikasi yang dalam dalam hidup rohani dan moral kita sebagai orang percaya. Itu menggambarkan panggilan untuk hidup dalam hubungan yang benar dengan Kristus, mengikuti ajaran-Nya, menjauhi dosa-dosa, dan hidup dalam kasih serta persekutuan dengan Allah dan sesama.
Pertanyaan kita sekarang adalah apa yang harus kita lakukan agar hidup kita di dalam terang surgawi? Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk hidup di dalam terang berdasarkan pesan yang terdapat dalam Kitab 1 Yohanes 1:1-2:2:
Pertama, kita harus menerima Kristus sebagai Penebus dan Tuhan (ay. 1-2). Dalam pasal ini, Yohanes menekankan pentingnya mempercayai dan menerima Kristus sebagai Tuhan dan Penebus kita. Ia adalah sumber terang dan kehidupan yang sejati. Oleh karenanya, langkah pertama untuk hidup di dalam terang adalah dengan mempercayai Kristus sebagai Juruselamat dan Tuhan kita.
Kedua, kita harus hidup dalam Kebenaran (ay. 6). Yohanes mengajak kita untuk hidup dalam kebenaran. Hidup dalam terang berarti hidup sesuai dengan kebenaran dan ajaran Kristus. Ini mencakup mengikuti ajaran-ajaran-Nya, mengasihi sesama, dan menjauhi dosa.
Ketiga, kita harus hidup dalam Persatuan dengan Allah dan sesama (ay. 7). Yohanes menekankan pentingnya persatuan dengan Allah dan sesama. Dia menulis bahwa jika kita hidup dalam terang, kita berada dalam persekutuan dengan Allah dan dengan sesama kit. Ini berarti hidup dalam kasih, kebenaran, dan kerohanian yang membawa kita lebih dekat kepada Allah dan orang lain.
Keempat, mengakui dosa dan menerima pengampunan (ay. 9). Yohanes juga menyatakan bahwa jika kita mengaku dosa kita, Allah adalah setia dan adil untuk mengampuni dosa kita dan membersihkan kita dari segala kejahatan. Ini menekankan pentingnya mengakui dosa-dosa kita, bertobat, dan menerima pengampunan yang ditawarkan melalui Kristus.
Dengan mengambil langkah-langkah ini, kita dapat memperkuat hubungan kita dengan Allah dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya, menjauhkan diri dari kegelapan dosa, dan hidup dalam terang yang membawa hidup yang penuh berkat dan berarti.
RENUNGAN
Apa yang harus kita renungkan dalam Minggu Quasimodogeniti ini? Tema "Kita Hidup di dalam Terang" menyampaikan beberapa refleksi dan pertimbangan penting bagi kita. Berikut adalah beberapa hal yang bisa kita renungkan dari tema ini:
Pertama, kita harus mengakui dan mengimani kedudukan Kristus sebagai Terang Dunia. Kitab I Yohanes menegaskan bahwa Kristus adalah terang yang menyinari dunia. Dia adalah sumber terang dan kebenaran yang sejati. Dalam renungan ini, kita dipanggil untuk memahami kedudukan Kristus dalam hidup kita sebagai sumber terang dan kehidupan yang sejati. Kita diingatkan akan pentingnya mempercayai dan mengikuti-Nya sebagai Tuhan dan Penebus kita.
Kedua, kita butuh akan pengampunan dan penyucian. Meskipun Kristus adalah terang, kita sebagai manusia tetap berdosa dan memerlukan pengampunan Allah. Dalam pasal 1 Yohanes 1:9, kita diajak untuk mengaku dosa-dosa kita dan menerima pengampunan yang ditawarkan melalui Kristus. Renungan ini mengingatkan kita akan pentingnya bertobat dan terus mencari pemurnian dan pengampunan Allah dalam hidup kita.
Ketiga, kita harus hidup dalam Kebenaran dan Kasih. Hidup di dalam terang juga berarti hidup dalam kebenaran dan kasih. Kita dipanggil untuk hidup sesuai dengan ajaran Kristus dan mengasihi sesama. Dalam terang, kita menghindari kegelapan dosa dan egoisme, dan mengikuti jalan kasih dan kebenaran yang dinyatakan oleh Kristus.
Keempat, kita harus hidup dalam persekutuan dengan Allah dan sesama. Renungan ini menekankan pentingnya persekutuan dengan Allah dan sesama. Dalam terang, kita berada dalam persekutuan dengan Allah dan dengan sesama kita. Ini mengajak kita untuk memperkuat hubungan kita dengan Allah melalui doa, firman, dan ibadah, serta untuk membangun hubungan yang sehat dan kasih sayang dengan sesama. Karena itu, dengan merenungkan tema "Hidup di dalam Terang" dalam konteks Kitab I Yohanes 1:1-2:2, kita dipanggil untuk memperkuat iman kita pada Kristus sebagai sumber terang dan kehidupan yang sejati, serta untuk hidup sesuai dengan kehendak-Nya dalam kebenaran, kasih, dan persekutuan dengan Allah dan sesama. (rsnh)
Selamat beribadah dalam menikmati lawatan TUHAN!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar