Renungan hari ini:
"YESUS NAIK KE ATAS BUKIT UNTUK BERDOA SEORANG DIRI"
Matius 14:23 (TB2) "Setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Menjelang malam, Ia sendirian di situ"
Matthew 14:23 (NET) "And after he sent the crowds away, he went up the mountain by himself to pray. When evening came, he was there alone"
Nas hari ini berbiara tentang momen ketika Yesus mencari waktu untuk berdoa secara pribadi setelah melakukan mukjizat memberi makan ribuan orang dengan hanya lima roti dan dua ikan. Yesus telah menghabiskan hari itu mengajar dan melayani orang banyak, dan setelah makan bersama mereka, Dia meminta murid-murid-Nya untuk menyeberang dan Dia mengirim orang banyak itu pulang. Setelah itu, Yesus naik ke bukit sendirian untuk berdoa.
Beberapa faktor yang melatarbelakangi tindakan Yesus ini adalah:
Pertama, kebutuhan akan keheningan dan koneksi spiritual dengan Allah. Setelah menghabiskan waktu dengan orang banyak dan melayani mereka, Yesus mungkin merasa perlu untuk menarik diri sejenak untuk berdoa dan mencari kehadiran Allah secara pribadi. Ini adalah momen ketika Dia bisa fokus sepenuhnya pada hubungan-Nya dengan Bapa-Nya di surga.
Kedua, contoh kepada murid-murid Yesus. Tindakan Yesus ini juga bisa menjadi contoh bagi murid-murid-Nya tentang pentingnya berdoa secara pribadi dan mencari waktu dengan Allah. Yesus sering kali memberi teladan dalam kehidupan doa dan kehidupan rohani kepada murid-murid-Nya.
Ketiga, persiapan untuk tantangan berikutnya. Dalam kisah selanjutnya dalam Injil Matius, kita melihat Yesus berjalan di atas air dan menghadapi badai ketika Dia datang menemui murid-murid-Nya yang berada di perahu. Waktu yang Dia habiskan dalam doa mungkin juga merupakan persiapan spiritual bagi-Nya menghadapi tantangan tersebut.
Apa yang perlu direnungkan dari nas hari ini? Nas hari in memberikan beberapa hal yang patut direnungkan:
Pertama, kebutuhan akan keheningan dan koneksi spiritual denga TUHAN. Yesus, meskipun adalah Anak Allah yang diperlengkapi dengan kuasa ilahi, masih merasa perlu untuk berdoa secara pribadi. Ini menunjukkan betapa pentingnya waktu yang dihabiskan dalam doa dan hubungan pribadi dengan Allah bagi setiap orang, bahkan bagi-Nya yang memiliki otoritas dan kuasa yang luar biasa.
Kedua, kemandirian dalam kehidupan rohani. Meskipun Yesus memiliki komunitas yang setia dengan para murid-Nya, Dia tetap memilih untuk mencari waktu sendirian dalam doa. Hal ini mengajarkan bahwa dalam kehidupan rohani, ada momen-momen di mana kita harus mencari Allah sepenuhnya tanpa gangguan atau pengaruh dari orang lain.
Ketiga, ketekunan dalam berdoa. Yesus tidak hanya berdoa sekali-sekali, tetapi Dia melakukan ini secara teratur. Ini adalah contoh tentang ketekunan dalam berdoa, bahwa kehidupan doa bukanlah sekadar aktivitas yang dilakukan secara sporadis, tetapi sebuah praktek yang ditekuni dengan konsistensi. Karena itu, renungan ini mengajarkan kita tentang pentingnya kehidupan doa pribadi, ketekunan, persiapan spiritual, dan kemandirian dalam koneksi dengan Allah. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar