Renungan hari ini:
UNGKAPAN SYUKUR KARENA TUHAN MEMBEBASKAN JIWA DAUD
Mazmur 71:23 (TB2) "Bibirku bersorak-sorai dan menyanyikan mazmur bagi-Mu, juga jiwaku yang telah Kaubebaskan akan bersorak-sorai"
Psalms 71:23 (NET) "My lips will shout for joy! Yes, I will sing your praises! I will praise you when you rescue me!"
Nas hari ini merupakan ungkapan syukur karena Tuhan telah membebaskan jiwa Daud dari ancaman atau kesulitan yang dialaminya. Kemenangan Daud dalam suatu situasi atau pertempuran membuat Daud dengan bibirnya bersorak-sorai dan menyanyikan mazmur. Daud menyatakan kemenangannya dan niatnya untuk menyembah Tuhan dengan penuh sukacita.
Daud dapat menyatakan ketergantungannya pada Tuhan dan bersyukur atas kebebasan rohaniah yang diberikan-Nya. Bibir yang bersorak-sorai dan jiwa yang bersorak-sorai mencerminkan kegembiraan dan kebebasan spiritual yang datang dari hubungan pribadi dengan Tuhan. Dalam ayat ini terlihat pengabdian dan ketaatan Daud kepada Tuhan. Dengan bersorak-sorai dan menyanyikan mazmur, Daud mengungkapkan keinginannya untuk menyatakan cinta dan setia kepada Tuhan.
Apa yang perlu direnungkan dari nas hari ini? Nas hari ini memberikan beberapa hal yang bisa direnungkan:
Pertama, kegembiraan dalam ibadah. Pemazmur menyatakan bahwa bibirnya bersorak-sorai dan menyanyikan mazmur sebagai bentuk ibadah kepada Tuhan. Ini mencerminkan sikap hati yang penuh dengan kegembiraan dan sukacita ketika kita datang di hadapan Tuhan dengan pujian dan syukur.
Kedua, pembebasan rohaniah. Pemazmur juga menyebutkan bahwa jiwanya telah dibebaskan oleh Tuhan. Ini bisa diartikan sebagai pembebasan dari belenggu dosa, beban hidup, atau ancaman musuh. Pembebasan rohaniah membawa sukacita dan kebebasan yang memungkinkan kita untuk hidup dalam ketaatan dan pelayanan kepada Tuhan.
Ketiga, respons atas Kasih Karunia Tuhan. Ungkapan kegembiraan ini bisa menjadi respons atas kasih karunia Tuhan yang dinyatakan dalam hidup pemazmur. Ketika kita merenungkan kasih dan pertolongan Tuhan dalam hidup kita, dapatlah muncul rasa syukur yang mendalam yang menggerakkan kita untuk bersorak-sorai dan menyanyikan pujian bagi-Nya.
Keempat, keterlibatan jiwa. Pernyataan "jiwaku yang telah Kaubebaskan akan bersorak-sorai" menunjukkan bahwa sukacita ini berasal dari kedalaman jiwa. Ini bukan hanya ekspresi lisan semata, tetapi juga ungkapan hati yang tulus dan mendalam. Bersorak-sorai bisa menjadi manifestasi sukacita yang lahir dari kesejahteraan dan kebebasan jiwa yang diberikan oleh Tuhan.
Kelima, sikap hati dalam pengabdian. Ungkapan ini dapat merangsang pertanyaan tentang sikap hati kita dalam pengabdian kepada Tuhan. Apakah kita membawa sukacita dan kegembiraan dalam ibadah kita? Apakah kita mengakui dan merayakan pembebasan rohaniah yang Tuhan berikan dalam hidup kita?
Dalam renungan ini, dapatlah kita mencari inspirasi untuk membawa kegembiraan, sukacita, dan pengabdian yang tulus dalam hubungan kita dengan Tuhan. Karena itu, bibir yang bersorak-sorai dan jiwa yang bersorak-sorai adalah ekspresi cinta dan syukur kepada Sang Pencipta yang memberikan kebebasan dan kasih karunia-Nya. (rsnh)
Selamat berakhir pekan dan besok kita beribadah kepada TUHAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar