Selasa, 26 Desember 2023
“TUHAN ITU RAJA”
Kotbah: Mazmur 96:1-13 Bacaan: Yohanes 1:9-14
Hari ini kita memasuki Hari Raya Natal Kedua Kelahiran Yesus di dunia ini. Tema kita hari adalah “TUHAN itu Raja”.Pernyataan "TUHAN ITU RAJA" mencerminkan pengakuan akan kedaulatan mutlak Tuhan atas segala sesuatu. Sebagai Raja, Tuhan memiliki kekuasaan penuh dan kendali atas seluruh ciptaan-Nya. Sebagai Raja, Tuhan diakui sebagai sumber keadilan dan kebenaran. Mazmur 96 menyoroti penghakiman-Nya yang adil dan kemampuannya untuk menilai bangsa-bangsa dengan kebenaran.
Pernyataan ini mencerminkan pengakuan akan kekuasaan dan kemuliaan Tuhan sebagai Raja. Pemazmur menyerukan untuk menyanyikan lagu baru dan bersorak-sorai sebagai bentuk penghormatan terhadap kemuliaan-Nya. Mengakui Tuhan sebagai Raja mendorong pemujaan yang mendalam dan tulus. Mazmur ini menekankan pentingnya menyembah Tuhan dalam keindahan kudus-Nya dan merayakan-Nya dengan sukacita yang penuh.
Pemazmur mengajak untuk memberitakan kabar baik tentang Tuhan di seluruh bumi. Pengakuan bahwa Tuhan adalah Raja mengundang umat-Nya untuk menjadi saksi dan berpartisipasi dalam penyebaran keagungan dan kebenaran-Nya. Pernyataan ini juga mencakup antisipasi kedatangan Tuhan sebagai Raja untuk menghakimi dengan adil. Hal ini membangkitkan kesadaran akan pertanggungjawaban dan kesiapan kita sebagai umat-Nya.
Penghargaan terhadap Keunikan Tuhan: Mengakui Tuhan sebagai Raja menunjukkan penghargaan terhadap keunikan dan eksklusivitas-Nya. Tidak ada Raja atau ilah lain yang setara dengan-Nya.
Pertanyaan kita sekarang adalah apakah yang dilakukan pemazmur kepada TUHAN sebagai Raja? Berdasarkan kitab Mazmur 96:1-13, pemazmur menyajikan serangkaian tindakan atau perbuatan kepada TUHAN sebagai Raja. Berikut adalah beberapa hal yang dapat diidentifikasi dari teks tersebut:
Pertama, pemazmur menyanyikan Lagu Baru (ay. 1). Pemazmur mengajak untuk menyanyikan lagu baru bagi TUHAN. Ini mencerminkan kekaguman dan kegembiraan akan kebesaran Tuhan yang layak untuk dipuji dengan lagu-lagu baru.
Kedua, pemazmur memberitakan Kabar Baik di seluruh bumi (ay. 2-3). Pemazmur menyerukan agar kabar baik tentang kebesaran Tuhan diberitakan di seluruh bumi. Ini menunjukkan tanggung jawab untuk menyampaikan keagungan Tuhan kepada semua bangsa.
Ketiga, pemazmur menyembah TUHAN dalam Keindahan Kudus-Nya (ay. 6). Pemazmur mengajak untuk menyembah TUHAN dalam keindahan kudus-Nya. Ini mencerminkan pengakuan akan kekudusan dan kemuliaan Tuhan yang patut dihormati.
Keempat, pemazmur menyerukan Keadilan dan Kesetiaan TUHAN dan TUHAN itu Raja (ay. 10). Pemazmur menyerukan agar langit bersukacita dan bumi bergembira karena TUHAN datang untuk menghakimi dengan adil dan menilai bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya. Pemazmur dengan jelas menyatakan bahwa TUHAN adalah Raja atas segala bangsa dan bahwa seluruh bumi harus bergembira di hadapan-Nya.
Kelima, pemazmur bersorak-sorai dan bergembira (ay. 11-12). Pemazmur menyatakan bahwa langit dan bumi bersukacita, laut dan isinya bersorak-sorai, dan ladang serta segala isinya bergembira karena kehadiran TUHAN sebagai Raja yang akan datang untuk menghakimi dengan adil.
Melalui rangkaian tindakan ini, pemazmur mengajak orang untuk berpartisipasi dalam penghormatan dan pemujaan terhadap TUHAN sebagai Raja yang adil, kuasa, dan mulia. Ia menekankan pentingnya menyampaikan kabar baik tentang kebesaran Tuhan kepada seluruh dunia dan merayakan-Nya dengan sukacita dan kesetiaan.
RENUNGAN
Apa yang hendak kita renungkan pada Natal 2 ini? Pernyataan pemazmur yang mengaku "TUHAN ITU RAJA" dalam Mazmur 96:1-13 menawarkan beberapa hal yang dapat direfleksikan dan direnungkan, yakni:
Pertama, keteguhan dalam iman. Pemazmur dengan yakin dan penuh keyakinan menyatakan bahwa TUHAN adalah Raja. Refleksi terhadap keberanian dan keteguhan ini dapat menginspirasi kita untuk memperkuat iman dan keyakinan dalam kehidupan sehari-hari.
Kedua, pemujaan yang tulus dan berkualitas. Pemazmur mengajak untuk menyanyikan lagu baru, menyembah dalam keindahan kudus-Nya, dan bersorak-sorai. Refleksi atas ini dapat menggugah kesadaran akan pentingnya pemujaan yang tulus, penuh sukacita, dan menghargai kekudusan Tuhan.
Ketiga, pelayanan dan kesaksian. Pemazmur mengajak untuk memberitakan kabar baik tentang Tuhan di seluruh bumi. Refleksi atas hal ini dapat mendorong kita untuk berpelayanan dan memberikan kesaksian tentang Tuhan dalam kehidupan sehari-hari kita, membagikan kasih-Nya kepada orang lain.
Keempat, kesiapan untuk kedatangan Tuhan. Pemazmur menyebutkan tentang kedatangan TUHAN sebagai Raja untuk menghakimi dengan adil. Refleksi atas ini dapat mendorong kita untuk hidup dengan kesiapan dan antisipasi akan kedatangan Tuhan, baik dalam aspek personal maupun dalam persiapan untuk akhir zaman.
Pemazmur 96:1-13 memuat serangkaian ungkapan yang kaya akan pengabdian, pemujaan, dan pengakuan akan kebesaran Tuhan sebagai Raja. Karena itu kotbah ini dapat membantu kita menggali makna lebih dalam dalam hubungan kita dengan Tuhan dan meresapi nilai-nilai spiritual yang tercermin di dalamnya. (rsnh)
Selamat Hari Natal Kedua 26 Desember 2023 bagi kita semua!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar