KOTBAH MINGGU ADVENT IV Minggu, 24 Desember 2023
“ALLAH DATANG MENYELAMATKAN UMAT-NYA”
Kotbah: Yesaya 35:1-4 Bacaan: Ibrani 10:5-10
Saat ini kita memasuki Minggu Adent IV. Dalam Minggu ini kita akan merenungkan tema “Allah Datang Menyelamatkan Umat-Nya”. Tema ini menyiratkan harapan dan kegembiraan dalam penyelamatan Allah, terutama bagi umat Israel yang mengalami pembuangan Babel. Allah datang menyelamatkan umat-Nya adalah menunjukkan kehadiran aktif Allah dalam kehidupan dan sejarah, yang membawa penyelamatan dan harapan bagi umat-Nya. Pernyataan ini mencerminkan sifat penyelamat, penuh kasih, dan kuasa Allah yang memandu dan melindungi umat-Nya.
Perikop ini menunjukkan bahwa Allah memberikan penghiburan kepada mereka yang merasa lemah dan terdesak. Penyelamatan Allah adalah suatu tindakan positif yang menunjukkan bahwa Allah datang untuk menguatkan, menghibur, dan memberikan keberanian kepada mereka yang merasa tidak mampu.
Perikop ini mencerminkan perhatian Allah terhadap kondisi manusia, terutama mereka yang dalam kesulitan.Ketika Allah menyatakan kepedulian dan kehadiran-Nya untuk menyelamatkan, hal itu memberikan harapan bahwa Allah memahami penderitaan dan kesulitan yang dialami umat-Nya.
Perikope ini juga menunjukkan bahwa penyelamatan Allah tidak terbatas oleh kekuatan atau kecakapan manusia. Allah datang untuk menyelamatkan bahkan ketika manusia berada dalam keadaan lemah dan rentan. Ini menciptakan gambaran penyelamatan yang tidak bergantung pada kemampuan manusia, melainkan pada kekuatan dan kasih Allah.
Pertanyaan kita adalah bagaimanakah cara Allah memebawa keselamatan itu bagi umat-Nya? Jika kita mendalami Yesaya 35:1-4 maka kita menemukan bagaimana cara Allah menyelamatkan umat-Nya. Hal itu tampak dari penjelasan ayat demi ayat perikop ini. Mari kita lihat setiap ayat secara singkat:
Pertama, terjadi perubahan dramatis (ay. 1). Ayat ini menggambarkan perubahan dramatis dalam kondisi lingkungan yang awalnya gersang dan tandus menjadi subur dan berbunga. Ini dapat diartikan sebagai simbol penyelamatan dan pemulihan yang akan dibawa oleh tangan Allah. Apakah yang mengalami perubahan dramatis?
Ø Padang gurun dan tanah kering, yang secara alami cenderung gersang dan tandus, akan bergirang karena adanya penyelamatan Allah yang membawa kehidupan dan kesuburan.
Ø Tumbuhnya bunga Mawar. Bunga mawar sering kali diartikan sebagai simbol keindahan dan kebangkitan. Dalam konteks ini, bunga mawar menggambarkan kemegahan dan kehidupan yang baru setelah proses penyelamatan.
Ø Terjadi pemulihan spiritual dan fisik. Kesukacitaan ini tidak hanya bersifat fisik tetapi juga rohaniah. Penyelamatan Allah tidak hanya membawa pemulihan pada tanah, tetapi juga memberikan kehidupan yang baru dan pemulihan spiritual bagi umat-Nya.
Dengan demikian, frasa "Padang gurun dan tanah kering akan bergirang" menciptakan citra kegembiraan dan sukacita dalam respons alam dan umat manusia terhadap penyelamatan dan pemulihan Allah. Ini adalah bagian dari pesan nubuat yang menyampaikan harapan dan kegembiraan akan datangnya tindakan penyelamatan yang luar biasa.
Kedua, reaksi umat Allah (ay. 2). Ayat ini menggambarkan reaksi sukacita dan kegembiraan umat Allah karena melihat tanda-tanda penyelamatan yang akan dibawa oleh Allah. Ada beberapa alasan bersukacita, yakni:
Ø Transformasi yang Indah: Pernyataan ini menggambarkan transformasi dari keadaan tandus dan kering menjadi sesuatu yang indah dan subur, seperti bunga mawar yang berbunga lebat. Ini menciptakan citra pemulihan dan perubahan positif yang spektakuler.
Ø Kehadiran Kekuatan Penyelamat: Bunga mawar sering dianggap sebagai simbol keindahan dan kelembutan. Pembandingannya dengan padang gurun yang berbunga seperti bunga mawar menciptakan citra kehadiran kekuatan penyelamat yang mampu mengubah kondisi yang sulit menjadi sesuatu yang mempesona.
Ø Kesukacitaan dan Kegembiraan: Ekspresi "bersorak-sorak" menunjukkan atmosfer sukacita dan kegembiraan yang menyertai transformasi tersebut. Ini menyoroti reaksi positif dan sukacita umat Allah dalam menghadapi tanda-tanda penyelamatan dan pemulihan yang dibawa oleh Allah.
Ø Simbol Kebangkitan dan Kehidupan Baru: Bunga mawar yang berbunga lebat sering kali diartikan sebagai simbol kebangkitan dan kehidupan baru. Pembandingan ini dapat mencerminkan janji kehidupan baru yang diberikan oleh Allah kepada umat-Nya.
Dengan demikian, pernyataan "Seperti bunga mawar ia akan berbunga lebat, bersorak-sorak" dalam Kitab Yesaya 35:2 adalah gambaran yang penuh harapan dan kegembiraan mengenai penyelamatan Allah yang membawa transformasi indah kepada umat-Nya dan lingkungan sekitarnya.
Ketiga, terjadi transformasi dan pemulihan (ay. 3). Ayat ini merupakan bagian dari nubuat yang menjanjikan pemulihan dan penyelamatan. Frasa ini menciptakan gambaran visual tentang tangan yang lemah dan lutut yang goyah, yang merupakan simbol dari kelemahan dan ketidakmampuan manusia. Pernyataan ini berisi beberapa makna penting:
Ø Perhatian dan Kepedulian Allah: Pemanggilan untuk "kuatkan tangan yang lemah" dan "teguhkan lutut yang goyah" mencerminkan perhatian Allah terhadap kondisi manusia. Allah mengenali kelemahan dan ketidakmampuan manusia, dan panggilan ini menunjukkan kepedulian Allah untuk memberikan kekuatan dan kestabilan.
Ø Penyertaan Allah dalam Kesulitan: Pernyataan ini mencerminkan janji Allah untuk menyertai umat-Nya, terutama ketika mereka menghadapi kesulitan dan tantangan. Allah bukan hanya memberikan janji penyelamatan secara umum tetapi juga menawarkan kehadiran-Nya yang aktif dalam setiap aspek kehidupan manusia.
Ø Pemulihan dan Penyelamatan: Frasa ini dapat diartikan sebagai bagian dari janji pemulihan dan penyelamatan yang lebih luas. Dalam konteks Kitab Yesaya, nubuat-nubuat ini sering kali terkait dengan janji penyelamatan yang akan datang melalui Mesias. Penyelamatan Allah tidak hanya bersifat rohaniah tetapi juga melibatkan pemulihan fisik dan emosional.
Dengan demikian, "Kuatkanlah tangan yang lemah dan teguhkanlah lutut yang goyah" adalah panggilan untuk mengandalkan kekuatan dan penyertaan Allah dalam menghadapi tantangan kehidupan. Ini merupakan bagian dari pesan penyelamatan dan harapan yang disampaikan oleh nabi Yesaya kepada umat Allah.
Keempat, Allah memberikan penghiburan dan kekuatan kepada umat-Nya (ay. 4). Ayat ini menyampaikan pesan penghiburan kepada yang lemah dan tertindas, menunjukkan bahwa penyelamatan Allah akan membawa kebahagiaan dan kekuatan kepada mereka yang merasa lemah. Dalam konteks ini, pernyataan ini mengandung beberapa makna penting:
Ø Pemberian Kekuatan di Tengah Kesulitan: "Kuatkan hatimu" adalah panggilan untuk memperkuat hati atau semangat seseorang. Pernyataan ini menawarkan dukungan dan kekuatan di tengah tantangan, kekhawatiran, atau kesulitan. Ini mencerminkan kepedulian Allah terhadap keadaan batin umat-Nya.
Ø Penolakan Terhadap Rasa Takut: "Janganlah takut" adalah perintah untuk menolak rasa takut. Pesan ini menyiratkan bahwa kehadiran Allah dan janji-Nya harus menjadi sumber kepercayaan dan keyakinan, bukan ketakutan. Allah adalah sumber kekuatan dan perlindungan.
Ø Respons Terhadap Pesan Pembalasan dan Penyelamatan: Pernyataan ini menunjukkan bahwa Allah datang untuk membalas dan memberikan pembalasan-Nya, tetapi juga untuk menyelamatkan. Oleh karena itu, umat Allah diingatkan untuk menguatkan hati mereka, menolak ketakutan, dan percaya bahwa Allah akan berbuat adil dan menyelamatkan mereka.
Ø Janji Penyelamatan Allah: Selain membawa pesan pembalasan, pernyataan ini menawarkan janji penyelamatan Allah. Allah tidak hanya datang untuk menghukum tetapi juga untuk memberikan keselamatan kepada umat-Nya. Ini menciptakan citra Allah yang penuh kasih dan adil.
Secara keseluruhan, "Kuatkan hatimu, janganlah takut" adalah panggilan untuk mempercayai Allah di tengah-tengah ketidakpastian dan rasa takut. Ini mengingatkan umat-Nya bahwa Allah adalah sumber kekuatan, perlindungan, dan penyelamatan, dan bahwa mereka dapat mengandalkan-Nya dalam setiap situasi.
RENUNGAN
Apa yang hendak kita renungkan pada Minggu Advent IV ini? Dari pernyataan penulis Kitab Yesaya 35:1-4 yang membahas tema "ALLAH DATANG MENYELAMATKAN UMAT-NYA," terdapat beberapa hal yang dapat direnungkan:
Pertama, ada harapan dalam kesulitan. Penulis Kitab Yesaya menawarkan gambaran harapan dan penyelamatan Allah di tengah-tengah kesulitan dan penderitaan. Pada saat umat Allah menghadapi tantangan atau keadaan sulit, pesan ini mengajak untuk tetap mempercayai bahwa Allah datang untuk menyelamatkan.
Kedua, ada transformasi dan pemulihan. Gambaran tentang padang belantara yang berbunga dan wilayah yang tadinya tandus menjadi subur mencerminkan kekuatan penyelamatan Allah untuk mentransformasi keadaan yang sulit menjadi sesuatu yang indah dan subur. Ini mengajarkan bahwa Allah memiliki kuasa untuk memulihkan dan mengubah keadaan yang tampak tidak mungkin.
Ketiga, kita akan merasakan sukacita dalam pengharapan. Pernyataan tentang kegembiraan, sukacita, dan syukur menciptakan citra umat Allah yang bersorak-sorai karena menyaksikan tanda-tanda penyelamatan-Nya. Ini mengajarkan bahwa pengharapan dalam Allah membawa sukacita yang sejati, tidak hanya bergantung pada keadaan eksternal.
Secara keseluruhan, pernyataan ini mengajak untuk merenungkan bahwa Allah adalah penyelamat yang setia, dan meskipun umat-Nya mungkin menghadapi kesulitan, Allah memiliki rencana penyelamatan yang indah dan penuh harapan. Karena itu, kotbah ini mengajak untuk mempercayai, bersukacita, dan hidup dalam pengharapan akan Allah yang menyelamatkan. (rsnh)
Selamat Merayakan Advent IV dan merasakan lawatan TUHAN!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar