KOTBAH MINGGU XXII SETELAH TRINITATIS
Minggu, 05 Nopember 2023
“MULIAKANLAH TUHAN DENGAN HARTA DAN TUBUHMU”
Kotbah: Amsal 3:9-10 Bacaan: Roma 12:1-2
Minggu ini kita akan memasuki Minggu Keduapuluh dua Setelah Trinitatis. Dalam Minggu ini kita akan membahas tema “Muliakanlah TUHAN dengan Harta dan Tubuhmu”. Arti dari pernyataan "Muliakanlah TUHAN dengan harta dan tubuhmu" adalah bahwa kita diminta untuk menghormati atau memberikan penghargaan kepada Tuhan melalui dua cara yang khusus: dengan harta dan dengan tubuh kita.
Pertama, muliakanlah TUHAN dengan hartamu. Menghormati Tuhan dengan harta berarti memberikan persembahan finansial atau harta yang kita miliki sebagai tanda pengakuan atas kepemilikan Tuhan atas segala sesuatu. Ini adalah tindakan bersyukur dan ketaatan kepada-Nya dalam hal sumber daya finansial yang kita peroleh. Ini juga mencakup memberikan sebagian dari hasil pertama kepada Tuhan, mengenali bahwa semua yang kita miliki berasal dari-Nya, dan kita mengembalikan bagian dari hasil itu sebagai tanda penghargaan dan pengakuan atas berkat-Nya.
Kedua, muliakanlah TUHAN dengan tubuhmu. Menghormati Tuhan dengan tubuh kita melibatkan pengabdian diri dan hidup yang sesuai dengan nilai-nilai dan prinsip-Nya. Ini mencakup menjalani kehidupan yang patuh terhadap Tuhan, hidup dalam ketaatan moral, dan menjalankan perintah-Nya. Ini juga bisa mencakup pengabdian dalam melayani Tuhan dan sesama dengan penuh dedikasi.
Dengan demikian, "Muliakanlah TUHAN dengan Harta Dan Tubuhmu" adalah panggilan untuk mengenali peran Tuhan sebagai sumber segala berkat, bersyukur atas-Nya, dan menghormati-Nya dalam cara kita menggunakan sumber daya finansial dan dalam gaya hidup moral dan spiritual kita. Ini adalah cara untuk memperkuat hubungan dengan Tuhan, mengungkapkan rasa syukur, dan menghormati-Nya dalam segala aspek kehidupan kita.
Perikop kotbah Minggu ini menyatakan prinsip memberikan persembahan atau persembahan pertama kepada Tuhan sebagai tanda penghormatan dan pengakuan atas berkat-Nya dalam hasil-hasil bumi yang diperoleh. Prinsip ini mencerminkan pemahaman dalam tradisi agama Yahudi dan Kristen bahwa segala sesuatu yang kita miliki berasal dari Tuhan, dan kita seharusnya bersyukur kepada-Nya dengan memberikan bagian dari hasil bumi kita kembali kepada-Nya.
Ada beberapa latar belakang dan pemahaman teologis di balik ayat-ayat ini:
Pertama, soal kepemilikan Allah. Ayat-ayat ini mengingatkan bahwa segala sesuatu yang kita miliki adalah milik Tuhan. Kita adalah pengelola atau penjaga dari apa yang Dia berikan kepada kita, dan memberikan persembahan pertama adalah cara untuk mengakui kepemilikan-Nya.
Kedua, soal pengakuan berkat. Memberikan persembahan pertama adalah cara untuk mengakui berkat yang diberikan Tuhan kepada kita dalam hasil pertama dari segala hasil bumi. Ini adalah tindakan bersyukur dan penghargaan terhadap-Nya.
Ketiga, soal berkat balasan. Ayat-ayat ini juga menggambarkan bahwa dengan menghormati Tuhan dengan persembahan pertama, kita akan diberkati lebih lanjut. Dengan memberikan kepada Tuhan, kita dapat berharap bahwa Dia akan memberkati kita dengan hasil yang lebih besar.
Pertanyaan kita sekarang adalah bagaimana cara kita untuk memuliakan TUHAN dalam kehidupan kita? Cara "Memuliakan TUHAN" berdasarkan Kitab Amsal 3:9-10 adalah:
Pertama, kita memberikan persembahan pertama. Ayat-ayat ini mengajarkan prinsip memberikan hasil pertama dari segala hasil bumi kita kepada Tuhan sebagai tanda penghormatan dan pengakuan. Ini bisa mencakup memberikan persembahan finansial atau barang-barang yang kita peroleh sebagai hasil kerja keras kita.
Kedua, kita harus bersyukur. Memberikan persembahan pertama adalah cara untuk menyatakan rasa syukur kepada Tuhan atas berkat-Nya. Ini adalah pengakuan bahwa segala sesuatu yang kita miliki berasal dari-Nya, dan kita berterima kasih atas semua yang Dia berikan.
Ketiga, kita harus patuh terhadap perintah Tuhan. Amsal 3:9-10 juga dapat dipahami sebagai panggilan untuk patuh terhadap perintah Tuhan. Ini adalah cara untuk menunjukkan ketaatan dan kesetiaan kita kepada-Nya dalam hal sumber daya yang Dia percayakan kepada kita.
Keempat, kita harus mendedikasikan waktu, energi, dan sumber dayakita untuk TUHAN. Selain memberikan persembahan finansial, "MULIAKANLAH TUHAN" juga dapat mencakup mendedikasikan waktu, energi, dan bakat kita untuk melayani Tuhan dan sesama. Ini adalah cara lain untuk menghormati-Nya.
Kelimat, kita harus memberikan dengan tulus hati. Penting untuk menyadari bahwa Tuhan menghargai persembahan yang diberikan dengan tulus hati dan bukan sebagai kewajiban semata. Dalam memberikan persembahan, sikap hati yang rendah hati, penuh cinta, dan suka rela sangat dihargai.
RENUNGAN
Apa yang hendak kita renungkan dalam Minggu Keduapuluh dua setelah Trinitatis ini? Tema "Muliakanlah TUHAN dengan Harta dan Tubuhmu" berdasarkan Kitab Amsal 3:9-10 mengajarkan prinsip-prinsip penting yang dapat direfleksikan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa refleksi yang bisa diambil dari tema ini:
Pertama, Tuhanlah pemilik segala sesuatu yang ada pada kita. Ayat-ayat ini mengingatkan kita bahwa segala sesuatu yang kita miliki adalah milik Tuhan. Ketika kita memberikan persembahan atau penghormatan dengan harta dan tubuh kita, kita mengakui bahwa kita adalah penjaga yang bertanggung jawab atas apa yang sudah Dia berikan kepada kita.
Kedua, bersyukurlah. Memberikan persembahan atau menghormati Tuhan dengan harta dan tubuh kita adalah tanda rasa syukur kepada-Nya. Ini adalah pengakuan bahwa setiap berkat dan hasil yang kita nikmati berasal dari-Nya, dan kita berterima kasih atas semua itu.
Ketiga, hiduplah dengan ketaatan dan kesetiaan. "Muliakanlah TUHAN" adalah panggilan untuk patuh terhadap perintah-Nya. Ini mencerminkan kesetiaan dan ketaatan kita kepada-Nya dalam mengelola sumber daya yang Dia berikan kepada kita. Hal ini juga dapat mencakup menjalani kehidupan yang sesuai dengan nilai-nilai dan prinsip-Nya.
Keempat, berilah dengan setulus hati. Penting untuk memahami bahwa Tuhan menghargai persembahan yang diberikan dengan tulus hati. Refleksi ini menyoroti pentingnya memberikan dengan niat yang baik, bukan sebagai kewajiban semata. Tuhan lebih mementingkan sikap hati kita daripada jumlah atau nilai materi yang kita berikan.
Selain itu, tema ini juga mengingatkan kita bahwa penghormatan kepada Tuhan tidak hanya terbatas pada aspek finansial, tetapi juga melibatkan dedikasi diri, waktu, dan bakat kita untuk melayani Tuhan dan sesama. Integritas moral dan spiritual juga merupakan bagian penting dari menghormati Tuhan. Karena itu, dengan merenungkan tema ini, kita dapat memperkuat hubungan kita dengan Tuhan, meningkatkan kesadaran akan berkat-Nya dalam hidup kita, dan mendorong pertumbuhan spiritual yang lebih dalam. (rsnh)
Selamat beribadah dan menikmati lawatan TUHAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar